Kepala Disnakertrans Kabupaten Dompu, Abdul Syahid SH (ist/Topikbidom.com) |
DOMPU, Topikbidom.com - Antusias masyarakat untuk bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diberbagai Negara luar cukup tinggi. Hal itu, juga terbukti dengan banyaknya masyarakat Kabupaten Dompu menjadi TKI. Ditengah kondisi ini pun, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, terus meningkatkan tugas dan tanggungjawabnya dalam melakukan sosialisasi dan pengawasan. Baik itu mengenai keberangkatan TKI harus melalui jalur resmi, juga dalam hal meminimalisir timbulnya praktek pengiriman TKI secara Illegal.
Seperti yang disampaikan Kepala Disnakertrans Dompu, Abdul Syahid SH. Kepada sejumlah wartawan, meminta bantuan kepada teman teman media agar kiranya membantu pemerintah salah satunya Disnakertrans, melalui pemberitaan untuk mengsosialisasikan pentingnya berangkat menjadi TKI melalui jalur resmi (legal).
"Kami sangat berharap media juga berperan dalam memberikan wawasan dan kesadaran kepada para calon TKI untuk berangkat keluar negeri melalui jalur resmi," ujar Abdul Syahid SH, saat menerima kunjungan silaturahmi pengurus DPC Perkumpulan Perusahaan MOI Kabupaten Dompu di kediamannya, Jumat (27/11/2020) kemarin.
Kata Abdul Syahid, melalui jalur resmi tentu akan menguntungkan calon TKI dan terhindar dari berbagai masalah terutama mengenai kelengkapan dokumen dan lainnya. "Kami Disnakertrans tentu juga lebih gampang membantu terutama dalam hal pengurusan dokumen dan lainnya untuk kebutuhan keberangkatan calon TKI ke luar negeri," jelasnya.
Sebaliknya lanjut Abdul Syahid SH, jika calon TKI berangkat melalui jalur Illegal, itu akan membahayakan diri sendiri dan sulit bagi Disnakertrans untuk membantu jika ada muncul masalah yang dialami oleh para TKI tersebut. "Intinya, menjadi TKI melalui jalur resmi itu sudah menjadi ketentuan dan aturan yang ada. Maka, itu tetaplah mengikuti aturan yang ada," terangnya.
Abdul Syahid SH, yang juga selalu Dewan pembina DPC Perkumpulan Perusahaan MOI Kabupaten Dompu ini mengaku, pihaknya tetap melakukan pengawasan dan pendataan ditingkat lapangan. Bahkan menerima laporan mengenai calon TKI dan para TKI yang sudah berada di luar negeri. Ia menyebut, pada Tahun 2019 kemarin sebanyak 1000 orang TKI yang diberangkat ke luar negeri.
"Kebanyakan alasan orang untuk menjadi TKI itu ingin memperbaiki kehidupan ekonominya karena menjadi TKI besar gajinya. Sehingga tidak heran, sudah banyak yang sukses selama menjadi TKI di negara luar," ungkapnya.
Disinggung negara apa saja yang menjadi tempat TKI bekerja dan apakah saat ini, pengiriman calon TKI sudah dibuka meski dalam pandemi Covid-19 ?
Tambah Abdul Syahid SH, negara yang menjadi tujuan para TKI bekerja yakni Singapura, Taiwan, Hongkong dan Arab Saudi. Namun sebelumnya, karena pandemi Covid-19 kemarin pengiriman calon TKI sempat ditutup. "Alhamdulillah, sekarang sudah dibuka kembali alias para calon TKI sudah bisa berangkat ke negara tujuan, tapi harus tetap melalui jalur resmi," paparnya.
Diakui Abdul Syahid SH, pihaknya selaku Disnakertrans Dompu sampai saat ini tetap berkoordinasi langsung dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) baik yang ada di provinsi dan pusat, terutama dalam hal mendata kepulangan TKI dari negara tujuan.
"Pada kesempatan ini, saya meminta kepada PJTKI yang merekrut calon TKI di Dompu agar bisa memiliki kantor keterwakilan di Dompu. Hal ini, untuk mempermudah pelayanan PJTKI untuk merekrut para calon TKI," tandasnya. (Rul)