Lombok Timur, Topikbidom.com - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, NTB, Minggu (4/4/2021) menggelar Launching ekowisata bambu yang dikenal dengan nama Aur Sembalun. Kegiatan ini dilakukan STP bekerjasama (bermitra) dengan Sembalun Community Development Centreb (SCDC) dan CERES Global Australia.
Peroject leader Lia Rosida M.Dev.St , dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan launching ini merupakan penghujung dari rangkaian pendampingan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengembangan ekowisata bambu melalui program Bamboo Conservation for Eco-tourism Development in Sembalun.
"Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa STP Mataram yang didanai oleh pemerintah Australia, melalui hibah kompetitif Alumni Grant Scheme yang dikelola oleh Australia Awards in Indonesia," ungkapnya.
Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan konsep ekowisata bambu dengan hutan bambu yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir, dapat menjadi objek wisata edukasi dan konservasi untuk tanaman bambu baik berskala lokal, nasional bahkan Internasional. "Inilah tujuan utama program pengabdian masyarakat," terang Lia Rosida M.Dev.St.
Selain itu, acara launching ini berlangsung dengan tema Alam dan Budaya, dengan mengangkat budaya Sasak melalui pakaian adat, pameran kerajinan dan permainan tradisional dari bambu dan musik bambu. Akan dilakukan juga, tour de aur untuk mempelajari tentang manfaat, jenis bambu serta sejarah dan kearifan lokal tentang bambu Sembalun yang tertulis dalam buku panduan Kisah Serumpun Bambu karya Mertawi S.Pd, Camat Sembalun sekaligus sebagai tokoh masyarakat Sembalun.
“Ekowisata ini diberi nama Aur Sembalun yang memiliki makna bambu Sembalun, karena bambu Sembalun dengan keunikan bambu bekereng (bersarung) memiliki nilai kearifan lokal dan sejarah panjang dari generasi ke generasi,” jelasnya.
Ketua STP Mataram, Dr. Halus Mandala, M.Hum, juga menyampaikan program pengabdian ini dilakukan melalui rangkaian kegiatan pelatihan dan workshop ekowisata bambu dan pemasaran serta workshop konservasi bambu yang dilakukan pada 19-26 Oktober 2020.
Kemudian, dilanjutkan dengan online coaching dan site visit untuk troubleshooting sejak November 2020 hingga Maret 2021 dan pilot launching ekowisata bambu sebagai penghujung program pendampingan.
Kegiatan launching ini, merupakan langkah awal masyarakat untuk memulai memperkenalkan destinasi pariwisata yang memiliki konsep ekowisata dengan prinsip edukasi, konservasi dan partisipasi masyarakat lokal serta low-impact terhadap pencemaran lingkungan.
"Item ini nantinya dapat dikembangkan sebagai pusat wisata edukasi tentang bambu sebagai salah satu tanaman yang sangat ramah lingkungan,” paparnya.
Dr. Halus Mandala, M.Hum berharap, kedepannya stakeholder pariwisata terkait dapat bersinergi mendukung membangun pariwisata, khususnya ekowisata bambu Aur Sembalun. "Semoga apa yang menjadi harapan bersama ini bisa terwujud dengan maksimal," tuturnya.
Sebelumnya, Aur Sembalun diresmikan secara simbolis oleh Ketua STP Mataram, Ketua BPPD NTB, Camat Sembalun, Kabid Persampahan dan Pengembalian Pencemaran DLHK NTB, Sekdispar Lotim, dan Direktur SCDC. Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan ASPPI NTB, ASPERAPI NTB, Bank Indonesia, Geopark, OPD tekait, industri, media serta stakeholder.(*)