Tingkatkan Kemampuan Personil, Kodim 1628/SB Gelar Simulasi Tracking dan Isolasi Terpadu

Kategori Berita

.

Tingkatkan Kemampuan Personil, Kodim 1628/SB Gelar Simulasi Tracking dan Isolasi Terpadu

Selasa, 10 Agustus 2021

 

Kegiatan simulasi tracking dan isolasi terpadu


KSB, Topikbidom.com - Kodim 1628/SB, Selasa (10/8/2021) menggelar simulasi tracking dan isolasi terpadu di Makodim 1628/SB. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan personil. 


Kegiatan ini pun dipimpin Dandim 1628/SB bersama Dinas Kesehatan (Dikes) dan Petugas Puskesmas Taliwang Sumbawa Barat. "Kegiatan simulasi ini sangat penting karena akan diaktualisasikan seperti jalannya skenario dalam simulasi untuk   para Danramil dan Bati di masing masing Koramil," ungkap Dandim 1628/SB Letkol Czi Sunardi S.T., M.IP. 




Kata Dandim, kegiatan ini pun bekerjasama dengan puskesmas dan tenaga kesehatan  melaksanakan testing tracking guna menekan pertumbuhan COVID-19. "Selain itu juga penyesuian data sehinggga tidak tumpang tindih," jelasnya. 


Dandim menjelaskan, pada saat pelaksanaan nanti para Danramil memonitor semua kegiatan dibantu oleh para Bati dan Babinsa di setiap Koramil. Para Bati melaksanakan BP di Puskesmas wilayahnya masing masing untuk memudahkan koordinasi. 


"Pada saat mekanisme testing apabila terkomfirmasi 1 orang Positif di tempat yang akan di laksanakan Tracking di rumah ataupun tempat kerja atau tempat yang disinggahi dilakukan juga tes swab maksimal sebanyak 15 orang," paparnya. 




Lanjut Dandim, pada kegiatan ini pun pemateri teori yakni Kabid Dikes Sumbawa Barat dengan harapan menyamakan presepsi terkait Pedoman pelacakan kontak (Kontak Tracking) untuk kasus COVID-19 yang juga melibatkan unsur TNI POLRI  mulai dari cegah penularan COVID-19 dan adaptasi kegiatan baru dengan menerapkan protokol kesehatan. 


"Salah satu contoh kasus terkonfirmasi seorang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT, PCR baik memiliki gejala atau tidak bergejala. Kontak erat orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable 2 hari sebelum dan 14 hari sesudah muncul gejala," terangnya. 


Sambung Dandim, pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala kontak erat dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus Konfirmasi. Dalam Bagan pelacak kontak meliputi wawancara kasus (dapat di lakukan kunjungan atau komunikasi ), Identifikasi kontak, Evaluasi kontak, Kontak erat, jika pasien meninggal, wawancara di lakukan dengan keluarga atau krabat dekat. "Pada kontak erat tenaga kesehatan dilakukan swab meskipun tidak bergejala," paparnya lagi. 


Tambah Dandim, alat alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah Formulir Penyidikan Epidemeologi (FE), Alat tulis, Bahan KIE tentang COVID-19, Panduan pencegahan penularan di lingkungan rumah, Panduan karantina dan Isolasi terpadu, Daftar nomer nomer penting, Identitas diri dan Surat tugas, Alat komunikasi.


"Petugas TNI POLRI yang terlibat untuk ikut mendorong proses penyusunan kegiatan kesiapan wilayah mendukung kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanganan masyarakat pada situasi COVID-19. Juga mendukung pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat di tempat karantina dan isolasi," jelasnya lagi. 


Setelah kegiatan pembekalan, teori dilanjutkan praktek simulasi.  Pada kesempatan ini, akan dilaksanakan praktek dengan menerapkan apa yang telah didapatkan dalam teori termasuk  simulasi  pelaksanaan tracking. Kegiatan ini, sangat bermanfaat untuk bekal orang orang yang bertugas di lapangan. "Ini adalah upaya bersama untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran COVID-19," kata Dandim. 





Dandim juga, mengajak untuk meningkatkan kerjasama dan sinergitas antara TNI POLRI dan stakeholder terkait dalam melaksanakan tugas, sehingga dapat memudahkan dalam mengatasi kendala di lapangan. "Semoga dalam melaksanakan tugas di lapangan kita semua senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengemban tugas dalam pengabdian kepada masyarakat," harapnya. 


Lebih jauh Dandim juga memaparkan, bahwa alur skenario dalam simulasi praktek lapangan. Petugas Kesehatan dari RSUD dan Staf Dikes melaporkan kepada Pos PPKM kecamatan mengenai adanya Pasien terkonfirmasi Positif. Hasil pemeriksaan RSUD harus  disertai nama alamat, agar tim satgas segera  melaksanakan Tracking terhadap orang yang kontak erat. 


Selain itu, Kepala Puskesmas memerintahkan Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk melaksanakan tracking dan testing menuju alamat yang dimaksud. Sementara Danramil dan Kapolsek memerintahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mendampingi kegiatan testing dan tracking yang dilaksanakan oleh Nakes yang ditunjuk.


"Setelah sampai di alamat orang orang yang diduga kontak erat, Nakes melaksanakan testing. Hasil dari testing dengan penanganan apabila dinyatakan gejala berat dibawa dan ditangani RSUD. Sedangkan gejala sedang dibawa dan dirawat di Puskesmas. Sementara gejala ringan dibawa dan dirawat di rumah Isolasi terpadu (Bale Isolasi) yang ada di desa dan kelurahan," tandas Dandim 1628/SB.  


Sebelumnya, pada kegiatan ini hadir juga Danramil 1628-01/Taliwang Kapten Inf Bambang, Danramil 1628-02/Sekongkang Lettu Cba Yusman, Danramil 1628-03/Seteluk Kapten Inf I Nyoman Suarka, Danramil 1628-04/Poto Tano Kapten Inf Safi'i., Danramil 1628-05/Jereweh Lettu Inf Stevanus Hanas, Pasiops Kodim 1628/Sumbawa Barat Lettu Inf Afifudin, dr Darmawansyah (Puskemas Sumbawa Barat), Hj. Yuspi Kabid P2P (Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Dikes Sumbawa Barat, Para Babinsa dan Bhabinkamtibmas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Para Bati di masing masing Koramil  dan Petugas puskesmas Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. RUL