KMD, saat melakukan aksi unjukrasa
Dompu, Topikbidom.com - Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Dompu (KMD), Senin (18/10/2021) menjadi korban penganiayaan. Massa aksi yang juga mahasiswa, ini dianiaya saat melakukan unjukrasa (demo) di kantor Pemda Dompu.
Akibat kejadian ini, sejumlah massa aksi KMD mengalami luka memar dan luka robek hingga mengeluarkan darah. "Kenapa kami harus dianiaya seperti ini. Kami hanya melakukan aksi unjukrasa untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan," ungkap salah seorang massa aksi KMD di depan pintu gerbang kantor Pemda Dompu.
Kata massa aksi KMD, pihaknya tidak terima atas perlakuan tindak kekerasan tersebut. "Kami akan melaporkan kejadian ini secara hukum. Selain itu, kami juga akan melakukan aksi unjukrasa jilid III dengan jumlah massa yang sangat banyak," tegasnya.
Sebelumnya, massa aksi KMD melakukan aksi unjukrasa dengan menyampaikan beberapa aspirasi dan tuntutan yakni meminta kepada Bupati Dompu untuk segera bertindak menyetop pelebaran lahan pertanian (perladangan liar) di kawasan hutan.
Meminta mempercepat pembangunan Balai Latihan Kerja. Segera tetapkan harga pertanian sebelum panen raya, canangkan solusi untuk penerangan jalan dan air bersih. Segera realisasikan ambulance di setiap desa dan kelurahan.
Meminta pemerintah daerah untuk transparansi government, budgeting dan kinerja OPD dan meminta untuk segera membangun universitas di Kabupaten Dompu untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Pantauan langsung wartawan Topikbidom.com, aksi unjukrasa ini, adalah yang kesekian kalinya (jilid II) dilakukan KMD. Pada aksi kali ini, selain melakukan orasi secara bergantian, massa KMD juga melakukan aksi membakar ban bekas dan kayu di tengah jalan tepatnya di depan pintu gerbang masuk kantor Pemda Dompu, dengan harapan Bupati Dompu bisa hadir menemui langsung massa aksi.
Namun karena kondisi pintu gerbang terkunci, massa aksi pun membuka paksa pintu gerbang dengan cara merusak rantai kunci memakai sepotong batang kayu.
Setelah pintu gerbang berhasil dibuka, massa KMD pun berhasil masuk ke dalam halaman dan bangunan kantor Pemda Dompu, untuk menemui langsung Bupati Dompu. Namun, saat itu Bupati Dompu sedang tidak berada di ruang kerjanya. Tapi sedang melaksanakan shalat Zhuhur bersama di Mushola Pandopo Bupati Dompu.
Massa KMD yang berhasil masuk di dalam bangunan Pemda setempat, kemudian dipaksa dan diseret keluar dari dalam bangunan kantor Pemda Dompu, sampai di halaman kantor Pemda.
Situasi sempat memanas, karena massa KMD tidak terima diseret keluar dari dalam bangunan kantor Pemda.
Selang waktu kemudian, Bupati Dompu Kader Jaelani, pun langsung mendatangi massa aksi di halaman kantor Pemda untuk memberikan penjelasan.
Namun sayangnya, situasi tambah memanas akibat terjadi aksi saling dorong antara sejumlah orang dengan massa aksi. Situasi pun semakin memanas, hingga berujung penganiayaan yang dialami sejumlah massa aksi KMD.
Masih dalam pantauan wartawan, aksi unjukrasa KMD ini dijaga secara ketat oleh aparat kepolisian, sat pol PP dan lainnya. Sampai berita ini diunggah, Bupati Dompu belum berhasil diwawancarai. RUL