Perjuangkan Nasib Petani Jagung, Ini Pernyataan ASET dan Pemda

Kategori Berita

.

Perjuangkan Nasib Petani Jagung, Ini Pernyataan ASET dan Pemda

Rabu, 18 Mei 2022
ASET Dompu, saat melakukan aksi unjuk rasa (dok: Topikbidom.com)

Dompu, Topikbidom.com Ratusan orang yang terdiri dari  pemuda dan masyarakat serta petani yang tergabung dalam Aliansi Serikat Tani (ASET) Kabupaten Dompu, Kamis (19/5/2022) melakukan aksi unjuk rasa di jalur jalan setelah perempatan cabang Desa Madaprama, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. 


Aksi ini, selain meminta Pemda Dompu untuk segera menaikan harga jual jagung menjadi Rp. 4 ribu lebih perkilo. Juga, meminta tanggung jawab Pabrik Jagung PT. Segar di wilayah Desa Teka Sire, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, karena membeli jagung petani Dompu dengan harga Rp. 3 ribu lebih. 


Salah satu massa aksi yang tergabung dalam ASET Dompu Idhar S.Pd, mengatakan hari ini adalah aksi unjuk rasa bentuk kekecewaan petani karena anjlok (turunnya) harga jual jagung di Kabupaten Dompu. 


Ia menyebut, saat ini PT. Segar membeli jagung Petani sebesar Rp. 3 ribu lebih perkilo. Padahal, petani sangat berharap harga jagung itu Rp. 4 ribu lebih. "Inilah alasan kenapa kami hari ini melakukan aksi unjuk rasa," ungkapnya, saat diwawancarai di lokasi berlangsungnya aksi unjuk rasa. 


Kata Idhar, berangkat dari kondisi ini mendesak Pemda Dompu khususnya Bupati dan Wakil Bupati Dompu, agar segera mengoptimalisasi kembali harga awal anjloknya harga komoditas Jagung. Segera terbitkan produk Hukum tentang kestabilan harga komoditas pertanian. 


Segera, cabut izin investasi PT. Segar Agro Nusantara yang berada di Kecamatan Manggelewa yang diduga memainkan harga jagung tidak sesuai dengan harga di Gudang lain. 


"Kami juga meminta kepada pemerintah dan para pihak terkait agar segera melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Gudang PT Segar," jelasnya. 


Lanjut Idhar, selama ini petani sudah mengeluarkan biaya yang banyak untuk membiayai segala kebutuhan aktivitas pertanian (menanam dan memanen Jagung). Bahkan, mereka (Petani) rela meminjam (Kredit) uang di Bank sebagai modal. 


"Harga jagung turun saat ini, tidak sebanding dengan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani. Artinya, kami yang juga petani ini merasa rugi," terangnya. 


Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Dompu H Syahrul Parsan ST MT, saat hadir menemui massa aksi di lokasi berlangsungnya unjuk rasa mengatakan mengenai harga jagung itu bukan kewenangan pemerintah daerah. 


Akan tetapi, perlu diketahui bahwa saat ini harga jual jagung sebesar Rp. 4 ribu lebih perkilo. "Harga jagung masih berada di angka sebesar Rp. 4 ribu lebih," jelas Wabup, didampingi Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra SKM M.MKes, Kapolres Dompu AKBP Arif Hidayat SH S.IK, Perwakilan Dandim 1614/Dompu yakni Pasi OPS Kodim 1614/Dompu Lettu Inf. Hamzah, Kabag Prokopim Setda Dompu Ardiansyah SE, Camat Woja Suherman S.Pt dan Kapolsek Woja serta lainnya. 


Lanjut Wabup, mengenai turunnya harga Jagung, itu hanya terjadi di Gudang Pabrik Jagung PT Segar Desa Teka Sire. "PT Segar Dompu membeli harga jagung petani sebesar Rp 3 ribu lebih perkilo. Sementara, di gudang lain harganya Rp 4 ribu lebih. Artinya, petani jangan jual jagung di PT Segar," terangnya.


Diakui Wabup, Pemda Dompu bersama pihak terkait sudah beberapa kali berkoordinasi dengan PT. Segar, guna membahas mengenai harga jagung. 


"Kami sudah meminta kepada perusahaan itu (PT Segar) agar membeli jagung di atas harga Rp 4 ribu lebih. Tapi mereka tetap memutuskan membeli harga jagung dengan harga Rp 3 ribu lebih dengan berbagai alasan," katanya. 


Wabup juga menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sidak terhadap PT. Segar. "Dalam waktu dekat kami akan kembali turun ke perusahaan itu," tandasnya. 




Pantauan wartawan Topikbidom.com di lokasi, aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan dan penjagaan secara ketat oleh Aparat Kepolisian termasuk Brimob Dompu dengan senjata lengkap, TNI dan lainnya. RUL