Komentar |
| Gambar Ilustrasi |
Dompu, Topikbidom.com - Kegiatan perayaan peringatan akan tragedi meletusnya Gunung Tambora, sudah saatnya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kecamatan Pekat dan Pemerintah Desa se-Kecamatan Pekat dengan melibatkan pemuda dan masyarakat.
Kenapa harus di Kecamatan Pekat, karena mereka sangat erat kaitannya dengan Gunung Tambora. "Sudah saatnya panitia kegiatan diserahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak di Kecamatan Pekat," ujar Irwansyah, warga Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Festival Tambora 2022 "Diwarnai Keluhan"
Kata Dia, selama ini para pihak di Kecamatan Pekat, khususnya masyarakat terkesan sebagai penoton yang tentunya tidak dilibatkan untuk mensukseskan kegiatan Festival Tambora. Padahal, kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini, erat kaitannya dengan semua kalangan di wilayah setempat (Kecamatan Pekat).
Baca juga:Ketua DPRD Dompu Kritik Panitia Festival Tambora 2022
Tidak hanya itu, kegiatan ini tetap dilaksanakan setiap tahun. Tapi, sayangnya sampai saat ini tidak ada capaian luar biasa, terutama dalam hal perubahan kemajuan nyata untuk masyarakat dan daerah. "Apa sih bukti kemajuan nyata (manfaat) dibalik perayaan festival Tambora yang dilaksanakan selama ini," ungkapnya.
Bagaimana modelnya ketika kegiatan perayaan Festival Tambora, benar-benar diserahkan kepada pihak di Kecamatan Pekat?
Lanjut Irwansyah, beda cerita kalau pelaksanaan kegiatan itu, diberikan sepenuhnya kepada para pihak di Kecamatan Pekat, untuk melaksanakan acara tersebut.
Bahkan, lewat momentum ini para pemuda dan masyarakat bisa menunjukkan eksistensinya dan kreativitasnya, sehingga orang-orang diluar sana bisa mengetahui seperti apa dan bagaimana kondisi Kecamatan Pekat. Tidak hanya itu, mereka juga dapat menyiapkan berbagai potensi di berbagai bidang untuk dipertontonkan kepada pengunjung pada saat momentum festival Tambora tersebut.
"Jika hal ini diterapkan (direalisasikan) maka akan memberikan dampak kemajuan, salah satunya peningkatan ekonomi masyarakat dan lain-lain," paparnya.
Mengenai ketersediaan sarana dan fasilitas, juga tentu akan memadai. Termasuk ketersediaan air bersih, MCK, jaringan internet. "Tidak seperti acara Festival kemarin di lokasi TNGT yang terkendala minimnya sarana dan fasilitas," jelasnya.
Bagaimana dari segi penganggaran untuk membiayai perayaan Festival Tambora?
Tambah Irwansyah, pemerintah Pusat dan Provinsi NTB serta Pemda Dompu, tinggal mensuport termasuk memberikan dukungan anggaran kepada Pemerintah Kecamatan Pekat, termasuk para pemuda dan masyarakat yang menjadi panitia pelaksana kegiatan tersebut.
"Saya yakin, jika ini dilakukan pasti kegiatan festival Tambora kedepan tidak akan sia-sia dan malah akan memberikan dampak kemajuan luar biasa," terangnya.
Apa potensi pariwisata dan lainnya yang ada di Desa-desa di Kecamatan Pekat?
Sambung Irwansyah, di sejumlah Desa di Kecamatan Pekat, ada banyak keindahan alamnya. Bahkan keindahannya pun masih terlihat natural. Ia, pun yakin jika semua ini diwujudkan tentu akan mampu menjadikan wilayah Kecamatan Pekat sebagai lokasi sentral untuk para pengunjung menikmati keindahan alam melalui momentum perayaan Festival Tambora.
"Lokasi yang menjadi titik fokus kegiatan, nantinya akan didesain seindah mungkin untuk menarik perhatian dan menciptakan rasa nyaman yang dirasakan oleh para pengunjung," jelasnya lagi.
Bagaimana jika lokasi acara Festival Tambora, tetap dilaksanakan di Padang Savana Doro Ncanga, tapi panitia pelaksana kegiatan itu adalah para pihak di Kecamatan Pekat?
Irwansyah, juga menegaskan mengenai itu bagus juga. Asalkan, pihak di Kecamatan Pekat diberikan kepercayaan dan kewenangan untuk menjadi panitia pelaksana kegiatan tersebut. "Saya yakin para pihak itu, tentu akan lebih bisa leluasa mempersiapkan semua kebutuhan untuk mensukseskan Festival Tambora," tandasnya. RUL