Setelah kasus panahan liar, penyalahgunaan narkoba oleh anak remaja dan banyak lagi persoalan sosial yang muncul kepermukaan yang sempat menyita perhatian banyak pihak untuk menanganinya, kini muncul persoalan baru yang juga menyita perhatian publik.
Belum selang beberapa waktu dari kemunculan persoalan sosial seperti yang disebutkan kini melalui media kembali diinformasikan adanya persoalan tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang disiksa oleh majikannya.
Adanya kasus ini membuat masyarakat bertanya-tanya terutama mareka yang memiliki anggota keluarga yang saat ini sedang bekerja di luar negeri.
Pertanyaannya mengapa ada majikan yang tega menyiksa pekerjanya, seharusnya sebagai majikan mereka melindungi pekerjanya bukan malah menyiksanya.
Mengenal Tipe Kepribadian Majikan (Individu)
Sebagai bekal bagi para pekerja yang akan bekerja di luar negeri sehingga saat tiba di negara tujuan mampu menyesuaian diri dengan baik, ada baiknya sebelum berangkat terlebih dahulu mengenal tipe kepribadian majikan.
Mengenal tipe kepeibadian majikan juga memberikan manfaat kepada para pekerja agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam bekerja.
Berikutnya dengan mengenal tipe kepribadin majikan juga memudahkan para pekerja untuk berkonsentrasi dengan pekerjaannya tidak harus was-was dengan sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Dikutip dari https://www.merdeka.com, Rabu (31/08/22), ada beberapa tipe kepribadian majikan (Individu) yang perlu dipahami dan dikenal, yaitu;
1. Sanguinis
Orang dengan kepribadian Sanguinis merupakan individu yang optimis dan selalu bersemangat. Mereka memiliki sifat yang mudah bergaul dan ramah dengan orang lain.
Ciri lain dari tipe kepribadian sanguimis suka berbicara di depan publik, suka diperhatikan, kreatif, dan cenderung mendominasi dalam kelompok.
Tak heran banyak orang senang berada di dekatnya.
Mereka juga dikatakan merupakan kepribadian yang memiliki jiwa petualang.
Tipe ini tidak suka menghadapi hal yang rumit, serius, egois, dan mudah lupa. Kurang memiliki komitmen untuk kepentingan bersama.
2. Plegmatis
Orang dengan kepribadian Plegmatis dikatakan cinta kedamaian dan netral dalam setiap situasi serta tidak suka memihak pada salah satu kubu.
Mereka akan selalu berusaha menghindari konflik dengan siapa saja. Selain itu, orang dengan kepribadian ini juga senang membantu orang lain.
Seorang Plegmatis juga bisa menjadi pendengar yang baik, memiliki selera humor, mudah bergaul, memiliki banyak teman, dan tidak suka hal yang rumit.
Tipe ini lebih cenderung biasa-biasa saja dan kurang tertarik dengan hal baru. Seseorang dengan kepribadian Plegmatis nampaknya tak perlu diragukan lagi kesetiaannya.
3. Koleris
Koleris dikenal sebagai tipe kepribadian yang cerdas dan selalu mengedepankan logika. Orang dengan kepribadian Koleris juga dikatakan keras kepala, mudah marah, dan berkemauan keras terhadap apa yang mereka diinginkan.
Mereka juga tak terlalu suka basa-basi dan lebih senang melakukan berbagai hal sendiri. Mereka dikatakan hanya nyaman berada bersama dengan orang yang memiliki ketertarikan yang sama.
Seseorang dengan kepribadian koleris dikatakan memiliki kemampuan membuat keputusan dengan baik. Orang koleris juga mampu mengatur diri dan memiliki tujuan untuk masa depan dengan baik. Mereka orang yang produktif dan menyukai kebebasan dalam hidupnya.
4. Melankolis
Berbeda dengan Sanguinis, orang dengan kepribadian Melankolis termasuk orang yang introvert. Mereka umumnya mudah khawatir, pemikir dan tidak terlalu suka dengan keramaian. Mereka juga terkadang meremehkan diri sendiri, padahal kenyataannya diri mereka tidak seburuk itu.
Namun, orang dengan kepribadian ini memiliki beberapa kelebihan yang menarik. Seseorang dengan tipe kepribadian melankolis dikatakan memiliki sifat yang perfeksionis.
Seorang dengan tipe kepeibadian melankokis juga punya ciri peduli dengan sekitar, sangat detail, dan berfikir analisis. Seorang melankolis dikenal sangat cerdas dan cocok menjadi pengusaha. Mereka selalu berfokus pada proses daripada tujuan.
5. Introvert
Kepribadian introvert merupakan tipe kepribadian yang berfokus pada diri sendiri dan lebih suka menyendiri. Mereka cenderung lebih sering berkutat dengan pikiran dan dunia mereka sendiri.
Orang dengan kepribadian introvert memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, suka bercerita, mandiri, namun sulit bersosialisasi, dan pemalu.
6. Ekstrovert
Orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert cenderung menyukai kehidupan di luar. Orang ekstrovert lebih suka berinteraksi dengan orang lain dan lebih terbuka.
Mereka sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang orang baru, suka bercerita, suka beraktivitas di luar, supel, mudah bekerja dalam kelompok.
Ciri lainnya percaya diri tinggi. Tipe ini sangat aktif namun seringkali mendahulukan tindakan daripada pikiran.
7. Ambivert
Orang ambivert menjalani kehidupannya lebih seimbang karena dia tahu kapan akan menjadi tipe ekstrovert dan ketika dia menginginkan waktu untuk dirinya sendiri, mereka akan menjadi pribadi yang introvert. Tipe kepribadian ambivert lebih fleksibel dan seimbang antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan umum.
Bagaimana Mengenalkan Tipe Kepribadian Ini?
Mengenalkan tipe kepribadian menjadi bagian dari materi yang disampaikan Psikolog atau Sarjana Psikologi yang bekerja di Instansi Dinas Tenaga Kerja Daerah atau Psikolog / Konsultan Psikologi yang buka praktek.
Pengenalan terkait masalah kepribadian tersebut tidak hanya dilakukan kepada masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri namun juga disampailan kepada masyarakat yang bekerja di dalam negeri.
Pengenalan tipe kepribadian tidak hanya penting dalam dunia kerja namun untuk berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dibutuhkan untuk mempererat hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Dengan memahami dan mengenal tipe kepribadian diri sendiri maupun orang lain, dalam interaksi sosialnya seseorang bisa saling menyesuaikan diri sehingga mendorongnya bisa saling memahami antara satu dengan lainnya.
Hal Penting Lainnya Yang Perlu Dipatuhi
Bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu yang ingin atau akan bekerja di luar negeri ada baiknya berangkat dengan menggunakan jalur yang resmi.
Keuntungan yang diperoleh bila berangkat bekerja ke luar negeri dengan jalur yang resmi, berbagai informasi penting terkait negara tujuan dan juga bagaimana situasi dan kondisi majikan akan diketahui secara detail.
Demikian kupasan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua untuk memberikan ruang yang baik dan tepat bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapannya.(*)
(Penulis Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi "Buah Hati" juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu)