Jelang Tahapan Pemilu 2024, Bawaslu Dompu Ngobras dengan Wartawan dan Pegiat Media Sosial

Kategori Berita

.

Jelang Tahapan Pemilu 2024, Bawaslu Dompu Ngobras dengan Wartawan dan Pegiat Media Sosial

Rabu, 24 Agustus 2022
Foto bersama jajaran Bawaslu Dompu bersama awak media, pegiat media sosial dan lainnya di lokasi kegiatan Ngobras Bawaslu (ist/Topikbidom.com)

Dompu, Topikbidom.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Dompu, Ngopi Bareng (Ngobras) dengan para awak media di halaman Gedung Pemuda, Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, Rabu (24/8/2022) malam. Gobras ini, selain sosialisasi tentang peraturan Bawaslu dan perundangan lainnya dalam rangka tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, juga mengajak media untuk bersama-sama mengawasi guna mewujudkan pesta demokrasi yang jujur, adil dan transparan. 


Acara yang berlangsung di Lapak Ayam Geprek Ndoro Gedung Pemuda, Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, ini dipimpin langsung Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu Drs. Irwan, didampingi anggotanya (anggota Bawaslu) Swastari Haz SH dan jajarannya anggota Bawaslu Dompu lainnya dan dihadiri oleh sejumlah awak media dari media cetak dan online serta pegiat media sosial Herman Pelangi. Acara ini, pun dipandu langsung Koordinator Sekretariat Bawaslu Dompu (Moderator) Agus Awaluddin S.Si. 


Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu Drs. Irwan, melalui sambutannya mengatakan seiring semakin majunya teknologi dan komunikasi, penyampaian pesan tidak lagi hanya dijalankan secara tatap muka atau dengan media konvensional. Media sosial dinilai efektif dan efisien digunakan. Maka itu, sudah menjadi tugas Bawaslu untuk membaca kemajuan teknologi dalam penggunaan media sosial. 


"Karena dipandang perlu, sehingga inilah alasan kenapa Bawaslu mengadakan sosialisasi peraturan dan implementasi Peraturan Bawaslu serta produk hukum lainnya pada pelaksanaan pemilu tahun 2024," ujarnya. 

 

Baca juga: Jelang Tahapan Pemilu Serentak 2024, Bawaslu Dompu Akan Sosialisasikan Sejumlah Peraturan


Kata Dia, peran media melalui pemberitaan sangat berpengaruh dalam memberikan wawasan dan pengetahuan yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat (pembaca berita). Khususnya, dalam hal pemberitaan mengenai tahapan Pemilu serentak tahun 2024. "Itulah alasan kenapa kami mengudang teman teman media dan lainnya dalam kegiatan malam ini," jelasnya. 


Pengaruh pemberitaan dan jejaring sosial seperti Facebook serta lainnya, sangat menjamin tolak ukur kemajuan serta kesuksesan tahapan pemilu (pesta demokrasi) di Kabupaten Dompu. Hal ini, selaras dengan target dan capaian tugas Bawaslu khususnya dalam melakukan pengawasan, guna meminimalisir pelanggaran dalam tahapan pesta demokrasi. 


"Selama ini Bawaslu tetap melaksanakan tugasnya. Salah satunya melakukan sosialisasi secara tatap muka, melalui jejaring sosial dan lain-lain. Tapi semua itu tentunya belum maksimal tanpa ada dukungan semua pihak termasuk peran media," terangnya. 


Irwan juga mengungkap, bahwa tahapan pemilu sudah dilaunching (dimulai) sejak bulan Juni kemarin. Saat ini, pelaksanaan dalam tahap verifikasi partai politik untuk menentukan partai politik mana saja yang dianggap lolos mengikuti Pemilu Serentak tahun 2024. "Proses ini masih berjalan sampai pada tahap penentuan partai politik mana saja yang dianggap lolos mengikuti pesta demokrasi," paparnya. 


Ia juga, mengulas pada pemilu sebelumnya di Kabupaten Dompu. Dimana, saat prosesi itu mengalami kendala karena dihadapkan oleh bencana non alam (pandemi Covid-19), sehingga pelaksanaannya harus benar-benar tetap mengikuti Protokol kesehatan (Prokes) dan lain-lain. "Semoga saja bencana non alam tidak kembali terjadi dan semuanya bisa berjalan dengan normal dan lancar," ungkapnya. 


Berbicara kerawanan dalam pemilu lanjut Irwan, ini juga yang mesti harus diantisipasi. Apalagi, saat ini di Kabupaten Dompu, marak terjadi kasus tindak pidana Pemanahan. "Kerawanan inilah yang harus diantisipasi awal agar tidak terjadi pada tahapan dan proses pelaksanaan pemilu serentak 2024 nanti," tuturnya. 


Pada kesempatan ini, Irwan juga membahas mengenai pelanggaran dalam tahapan dan proses pemilu. Salah satunya, mengenai politik uang. Ia menyebut, dikalangan masyarakat politik uang dianggap hal yang lumrah (biasa). Bahkan, sebagai orang menganggap bahwa pesta demokrasi adalah momentum memberikan rezeki (mendapatkan uang). 


"Inilah yang harus menjadi perhatian bersama untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa politik uang adalah kejahatan demokrasi. Maka itu, perlu ada keterlibatan semua pihak termasuk peran media untuk bersama-sama sosialisasikan tentang masalah ini agar tidak kembali terjadi pada pemilu serentak tahun 2024," ungkapnya lagi. 


Berangkat dari hal ini, Irwan mengajak semua pihak untuk ikut berperan dalam melakukan pengawasan khususnya di lapangan, demi mewujudkan pesta demokrasi yang jujur, adil dan transparan. "Kami sangat mengharapkan keterlibatan semua pihak, mengingat anggota Bawaslu Dompu itu jumlahnya tidak seberapa," tandasnya. 


Disela waktu, anggota Bawaslu Dompu Swastari Haz SH, melalui sambutannya juga menyampaikan berbicara aturan Bawaslu dan peraturan perundangan lainnya, tentu semua tahu. Bahkan, item ini tetap disosialisasikan Bawaslu melalui kegiatan secara tatap muka dan lainnya. 


Namun, semua ini dirasa belum maksimal tanpa ada dukungan semua pihak, termasuk peran media."Itulah alasan kenapa kami Bawaslu mengundang para media dan pegiat media sosial dalam kegiatan Gobras malam ini," ujarnya. 


Kata Dia, peran media melalui pemberitaan sangat membantu kelancaran dan kesuksesan tahapan serta proses pemilu serentak tahun 2024. Apalagi, minat baca masyarakat terhadap pemberitaan terutama yang berkaitan dengan pemilu, itu sangat luar biasa. Kondisi ini, tentunya menjadi perhatian dan sangat membantu Bawaslu, khususnya dalam melakukan pengawasan serta lainnya. "Harapan kami kepada media tentunya bisa memberikan informasi kepada masyarakat, baik itu mengenai tahapan dan lain-lain dalam pemilu," tuturnya. 


Tidak hanya itu, pihaknya juga merasa peran para pegiat media sosial mengenai pemilu sangat luar biasa. Apalagi, saat ini daya minat masyarakat dalam menggunakan jejaring sosial (Facebook) sangat besar (banyak). "Seperti apa yang dilakukan oleh pegiat sosial (Herman Pelangi,red). Melalui jejaring sosial Facebook, beliau tetap intens untuk memberikan informasi tentang tahapan pemilu dan lain-lain. Ini juga tentunya sangat membantu Bawaslu dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang pemilu demi mensukseskan jalanan pesta demokrasi," jelasnya. 


Pada momentum ini, Swastari sempat mengomentari peran media di Kabupaten Dompu, yang dinilai kurang memberitakan tentang tahapan dan proses Pemilu di daerah ini. Ia menilai, apakah kondisi ini karena kurangnya koordinasi Bawaslu dengan media, dalam hal informasi mengenai kegiatan apa saja yang sudah dilakukan Bawaslu. 


Jika kondisinya demikian, Ia sangat mengharapkan adanya masukan dan kritikan dari para awak media, tentang seperti apa dan apa yang harus dilakukan Bawaslu Dompu, menjelang tahapan pemilu serentak 2024. "Inilah yang kami harapkan. Kami juga tentunya tidak anti terhadap kritikan karena itu bagian dari masukan dan saran agar kedepan Bawaslu bisa lebih baik lagi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab," terangnya. 


Lebih jauh, Swastari mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat, media dan pegiat sosial untuk bersama-sama mengawal dan mengawasi tahapan pemilu serentak tahun 2024. Maka itu, melalui ruang diskusi ini, pihaknya sangat mengharapkan masukan dan saran dari para pihak. "Mari kita bersama-sama mengawasi semua tahapan ini demi mewujudkan pesta demokrasi yang jujur, adil dan transparan," ajaknya. 


Bawaslu Dompu "dibanjiri" kritikan dari media, pegiat media sosial dan lainnya?


Momentum Gobras Bawaslu dengan media dan pegiat media sosial serta lainnya ini, Bawaslu mendapat banyak kritikan, baik itu mengenai minimnya informasi tentang kegiatan Bawaslu dan lemahnya pengawasan Bawaslu terhadap praktek politik uang dalam pesta demokrasi di Kabupaten Dompu. 


Hal itu, terbukti seperti yang diungkapkan pimpinan media online MatitiNews.com. wartawan senior yang biasa disapa dengan panggilan Bang Idin, ini memberikan kritikan pedas kepada Bawaslu yang dinilai selama ini sangat kurang dalam memberikan informasi tentang kegiatan Bawaslu.  


"Selama ini, Bawaslu terkesan mengabaikan media. Bahkan sering lupa dengan media. Kegiatan Gobras ini aja baru kali ini media di undang," ungkap Bang Idin, sembari tersenyum. 


Kata Dia, bagaimana media memberitakan kegiatan Bawaslu, sementara media kesulitan mendapatkan informasi dari Bawaslu. Menurutnya, mestinya Bawaslu menyediakan ruang media center, agar melalui wadah ini media bisa mendapatkan informasi apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh Bawaslu. "Inilah yang mesti diperkuat dan disadari Bawaslu," terangnya. 


Senada juga, disampaikan wartawan senior dari RRI.com. Sosok pria yang biasa disapa dengan panggilan Bang Didin, ini juga mengungkap Bawaslu belum maksimal dalam menyampaikan informasi tentang kegiatannya kepada media. "Bagaimana media bisa memberitakan kegiatan Bawaslu sementara Bawaslu tidak memberikan informasi kepada media," katanya. 


Ia mengungkap, selama ini media fokus memberitakan Bawaslu, itu ketika ada persoalan hukum (pelanggaran pemilu) yang ditangani Bawaslu. "Inilah kondisi yang terjadi selama ini," terangnya. 


Kritikan yang sama juga, disampaikan Pimpinan Media Online LakeyNews.com (Sarwon Al-Khan), MetroDompu.com (Supriadin), Amanat.com (Rifaid). Para wartawan senior ini, pun memberikan kritikan luar biasa kepada Bawaslu tentang lemahnya Bawaslu dalam menyalurkan informasi kepada media tentang kegiatannya. Bahkan, lemahnya pengawasan Bawaslu terhadap praktek politik uang dalam pesta demokrasi. 


"Bawaslu adalah mitra Pers. Artinya, perlu ada singkronosasi (kesadaran melekat) Bawaslu dalam memberikan informasi tentang kegiatannya. Perlu diketahui yang namanya pemberitaan, semut yang merayap pun bisa jadi kami jadikan berita. Artinya, Bawaslu harus meningkatkan kerjanya dalam memberikan informasi khususnya kepada media," ungkap Sarwon Al-Khan yang biasa disapa dengan panggilan Om Won, yang saat itu usai memberikan kritikan dan masukan kepada Bawaslu, disusul dengan kritikan dari LSM (Iskandar) yang diarahkan kepada Bawaslu tentang lemahnya pengawasan Bawaslu terhadap praktek politik uang. 


Pegiat Media Sosial Herman Pelangi "hujani" Bawaslu dengan Kritikan?


Disela waktu, Bang Herman Pelangi yang dilabeli sebagai Pegiat Media Sosial oleh Bawaslu Kabupaten Dompu, ini juga memberikan kritikan yang luar biasa terhadap Bawaslu kaitan masalah politik uang dalam pesta demokrasi di Kabupaten Dompu. Bang Herman Pelangi, yang merupakan salah satu orang mantan (pernah mengabdikan dirinya) di Bawaslu dan KPU Dompu, ini mengungkap lemahnya pengawasan Bawaslu terhadap praktek politik uang. 


Bahkan, Bawaslu dianggap tidak maksimal dalam menjalankan perannya di lapangan. "Kalau hanya menunggu laporan dari masyarakat tentu masyarakat tidak akan berani. Karena dalam proses hukum terhadap politik uang, itu pemberi uang dan penerima uang (politik uang) sama-sama dijerat oleh hukum," ungkapnya. 


Lanjut Bang Herman, ditengah keterbatasan jumlah anggota di Bawaslu, Bawaslu mestinya memperkuat langkah dan lainnya, guna mendukung ketegasan dan kinerja di lapangan. Mengingat, masalah politik uang kerap terjadi pada momentum pesta demokrasi. "Bawaslu harus memperkuat jajarannya termasuk memperkuat SDM Bawaslu ditengah keterbatasan jumlah anggota Bawaslu. Berikan mereka pelatihan khusus untuk mendukung integritas dan kinerja mereka dalam melakukan pengawasan di lapangan," katanya. 


Ia pun, berharap kedepan pada Pemilu serentak 2024, politik uang mampu diantisipasi Bawaslu terutama saat melakukan pengawasan di lapangan. Apalagi, kaitan pengawasan mengenai masalah itu ada wadah Gakumdum yang tentunya harus tegas dalam melakukan penindakan dan memproses para pelaku politik uang tanpa pandang bulu. 


"Intinya semua pihak terkait harus tegas dalam menindak tegas masalah politik uang. Bila perlu saat melakukan pengawasan di lapangan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) pun bisa dilakukan, guna memberikan efek jera para pelaku yang terbukti melakukan kejahatan demokrasi (politik uang)," tegasnya sembari menutup penyampaiannya. 


Pada momentum ini, semua kritikan dan masukan dari para pihak ini, pun diterima baik dan diapresiasi Bawaslu. Bahkan, menjadi acuan bagi Bawaslu untuk lebih baik lagi kedepannya dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab. Diakhir acara ini, pun ada hal yang menarik. Dimana, Bawaslu memberikan cenderamata dalam bentuk Gelas Cangkir yang bertuliskan Bawaslu (Pemilu serentak 2024) kepada perwakilan media, pegiat media sosial dan lainnya. Acara ini, pun diakhiri dengan foto bersama di lokasi setempat. RUL