IPK Tertinggi 4,00 Tapi Tidak Diberikan Penghargaan 10 Besar, Ada Apa dengan STIE Yapis Dompu

Kategori Berita

.

IPK Tertinggi 4,00 Tapi Tidak Diberikan Penghargaan 10 Besar, Ada Apa dengan STIE Yapis Dompu

Jumat, 27 Oktober 2023
Acara Wisuda STIE Yapis Dompu (dokumen STIE Yapis Dompu)


Dompu, Topikbidom.com - Pelaksanaan Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yapis Dompu yang berlangsung di Gedung SAMAKAI Dompu, Rabu (25/10/2023) lalu, meninggalkan pertanyaan besar mengenai pemberian piagam penghargaan bagi Wisudawan dan Wisudawati. 


Pasalnya, Wisudawati yang memperoleh nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi 4,00 tidak masuk dalam 10 besar penerima penghargaan dari Kampus STIE setempat. 


Hal ini, seperti yang dialami Wisudawati atas nama Sri Wahyuni SE, warga lingkungan Pelita, Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Yang bersangkutan diketahui memperoleh nilai IPK tertinggi 4,00 dibanding seluruh mahasiswa yang diwisuda kemarin lalu. Anehnya, malah yang masuk 10 besar yakni Wisudawati dengan nilai IPK 3,95. 


"Ini tidak adil. Nilai IPK saya tertinggi (4,00) tapi tidak masuk 10 besar untuk mendapatkan piagam penghargaan. Sementara, nilai yang dibawah saya, itu masuk dan mendapat penghargaan," ungkap Sri Wahyuni SE, pada media ini Jumat (27/10/2023). 


Diakui Sri Wahyuni, dirinya mulai masuk kuliah dan menjadi mahasiswa STIE Yapis Dompu sejak tahun 2018. Selama menjadi mahasiswa, tidak pernah melakukan pelanggaran dan selalu aktif dalam aktivitas perkuliahan. 


Tidak hanya itu, berbicara ilmu pengetahuan sebagai mahasiswa, jelas masuk dalam hitungan dan itu dibuktikan berdasarkan IPK tertinggi yang diperolehnya. 


"Tapi nyatanya sekelas kampus STIE Yapis Dompu, terkesan tidak menghargai nilai IPK tertinggi yang saya peroleh, sehingga tidak masuk dalam 10 besar. Ada apa dengan STIE Yapis, ko caranya seperti ini," bebernya. 


Kondisi ini, tentunya membuat Sri Wahyuni merasa kecewa, padahal Ia sangat berharap masuk dalam 10 besar sesuai dengan nilai IPK tertinggi yang diraihnya. "Ini tentunya membuat saya kecewa yang sangat mendalam," katanya. 


BACA JUGA: https://stieyapisdompu.ac.id/2022/06/07/stie-yapis-dompu-gelar-wisuda-2022-wabup-dompu-ikut-bangga-dan-foto-bersama-dengan-10-besar-wisudawan-terbaik-stie-yapis-dompu/?fbclid=IwAR2UnyPoBux5DWrJPiK_mt8JCS7GJTUbwcdlseKm0NTze2kmmVFDuHwIbe0


Berbicara patokan lamanya masa kuliah, itu bukan patokan untuk tidak masuk dalam 10 besar. Sebab, pada tahun tahun sebelumnya di STIE Yapis Dompu juga memberikan penghargaan kepada Wisudawan yang masa kuliahnya 8 tahun. 


Tidak hanya itu, Mahasiswa (Wisudawan) yang kuliah tahun 2017 dan di wisuda tahun 2022. Artinya, yang bersangkutan terhitung 5 tahun dan memiliki IPK tertinggi serta masuk 10 besar. "Ko sekarang (tahun ini), saya yang kuliah 5 tahun dengan nilai IPK tertinggi 4,00 tidak masuk 10 besar," herannya. 


Lantas apa respon Kampus STIE Yapis Dompu? 


Lanjut Sri Wahyuni, tadi dirinya dipanggil oleh pihak Kampus untuk menghadap dan bertemu dengan 3 orang dosen, termasuk Ketua Kampus. Dalam pertemuan tadi, pihak kampus meminta maaf atas pembatalan dirinya (Sri Wahyuni) untuk mewakili wisudawan dalam menyampaikan kesan dan pesan pada kegiatan Wisuda kemarin. 


"Mereka juga berjanji akan mendatangi saya dan keluarga di kediaman kami untuk meminta maaf," terangnya. 


Sementara itu, pihak kampus STIE Yapis Dompu, mengatakan yang IPK 3,95 itu lulus 3,5 tahun. Sedangkan, yang IPK 4,00 itu lulus dalam waktu 5 tahun. 


"Alhamdulillah.Tadi saling meminta maaf ta. Tadi pun yang bersangkutan sudah langsung bertemu dengan Ketua Kampus dan melakukan mediasi," jelasnya

 

Lalu, apa rujukan penentuan 10 wisudawan terbaik?


Lanjutnya, rujukan penentuan 10 Wisudawan terbaik, berdasarkan Permendikbud nomor 3 Tahun 2020 dan STATUTA dan Pedoman Akademik, tidak hanya di tentukan melalui IPK 4.00, tetapi dilihat lagi Masa Studi dan Lulus Mata Kuliah secara Murni tanpa ada Perbaikan atau Mengulang.


"Khusus Sri Wahyuni, dia lulus 5 tahun lebih, sedangkan Khairunnisa hanya 3,5 tahun dan semua mata kuliah lulus murni," terangnya. 


Lalu, bagaimana Wisudawan pada tahun tahun sebelumnya dengan masa kuliah 8 tahun bisa masuk 10 besar mendapatkan penghargaan? 


Hal ini, pun dibantah pihak Kampus STIE Yapis Dompu yang mengaku tidak pernah memberikan piagam penghargaan kepada mahasiswa yang kuliah 8 tahun. 


"Di Permendikbud nomor 3 Tahun 2020 ttg Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Masa studi S1 hanya maksimal 7 tahun saja. Kenapa berbeda, 10 besar terbaik itu diurutkan berdasarkan IPK dan masa studi serta hanya satu angkatan," paparnya. 


Tambahnya, di tahun 2023 ini, masalahnya ada 2 angkatan yg di wisuda yakni 2018 dan 2019, sehingga yang masuk terbaik adalah Angkatan 2019 karena masa studinya. "Itulah penjelasan secara rinci," tandasnya. RUL