Wabup Dompu |
Dompu,
Topikbidom.com - Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST, MT didampingi
Presiden Direktur (Presdir) Sumbawa Timur Mining (STM), Bede Evans menyerahkan
sertifikat Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) kepada 148 warga belajar yang
berhasil lulus dalam program keaksaraan dasar.
Ini merupakan salah
satu program pemberdayaan PT. STM bekerjasama dengan PKBM Istana Angin Laut
Hu’u. Penyerahan sertifikat ini sekaligus penutupan program keaksaraan dasar
PT. STM yang digelar di gedung Serbaguna Desa Marada, Sabtu (9/3/2024).
Selain menerima
sertifikat SUKMA, warga belajar juga menerima bantuan paket sembako yang
disiapkan PKBM Istana Angin Laut bekerjasama dengan STM.
Presdir STM, Bede
Evans menyampaikan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama
masyarakat sekitar. Komitmen itu diwujudkan dalam berbagai program pemberdayaan
masyarakat yang selama ini dijalankan.
Untuk program
keaksaraan telah dilaksanakan sejak 2017 lalu. Sekitar 600 lebi warga belajar
mengikuti program tersebut. Ia pun merasa bangga, program keaksaraan dasar yang
dijalankan perusahaan diakui pemerintah melalui penyerahan sertifikat SUKMA
kepada warga belajar yang dinyatakan lulus.
“Kebanggaan juga
karena bisa membantu ibu – ibu untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung,”
ungkapnya.
Perusahaan memiliki
komitmen terhadap pemberdayaan perempuan. “Sejak saya menjabat sebagai presiden
direktur tahun 2015, ada 10 persen pekerja perempuan. Sekarang, lebih dari 30
persen pekerja di STM merupakan perempuan. Bahkan 6 orang dari 9 orang manajer
di STM diisi oleh pekerja perempuan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil
Bupati Dompu, H Syahrul Parsan, ST, MT menyampaikan apresiasinya kepada STM
atas kontribusinya dalam menuntaskan buta aksara di Kabupaten Dompu, khususnya
wilayah Kecamatan Hu’u yang berada di sekitar area aktivitasnya. Program pemberdayaan
masyarakat ini diharapkan ada keberlanjutan, sehingga warga belajar tidak
kembali lupa dan diperluas jangkauannya.
“Kedepan tidak ada
lagi warga yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Itu semua menjadi
modal ilmu pengetahuan yang harus terus diasah,” katanya.
Kontribusi STM dalam
program pemberdayaan masyarakat (PPM) tidak hanya pada bidang pendidikan, tapi
juga bidang – bidang lainnya. Belum lama ini, STM juga ikut memberikan
perhatian pada penanganan stunting melalui bantuan 45 ribu butir telur, paket
bantuan untuk penanganan bencana alam, dan berbagai program lainnya.
“Ini merupakan
bentuk sinergitas dan kolaborasi yang baik antara perusahaan dengan pemerintah
daerah yang harus terus dijaga kedepan, sehingga programnya bisa tepat sasaran
dan tidak tumpang tindih,” harapnya.
Kepala Dinas Dikpora
Kabupaten Dompu, Drs H Rifaid, M.Pd menyampaikan apresiasinya kepada STM yang
peduli pada pendidikan. Penuntasan buta aksara merupakan kewajiban pemerintah.
Tapi keterbatasan anggaran, sebagian dari warga ini dibantu STM untuk dibina
sehingga bisa membaca, menulis, dan berhitung. “Sehingga diberikan sertifikat
SUKMA. Tapi setelah ini, jangan berhenti belajar, nanti bisa lupa lagi,”
ingatnya.
H Rifaid mengaku,
masih banyak warga Kabupaten Dompu yang belum bisa membaca, menulis, dan
berhitung. Untuk mewujudkan Kabupaten Dompu yang maju, mandiri dan sejahtera
(Mashur), dibutuhkan kolaborasi bersama mengentaskan buta aksara. Apalagi
sebagian besar warga buta aksara dari kalangan ibu – ibu. Di lingkungan
keluarga, ibu memiliki peran strategis bagi tumbuh kembang anak. (advertorial)