Dompu,
Topikbidom.com - Ketersediaan pakan hijauan berupa rumput sebagai pakan utama
dalam penggemukan kambing atau domba sangat bergantung kepada musim. Ketika
musim hujan, rumput mudah diperoleh. Sebaliknya, pada saat musim kemarau,
rumput lebih sulit dijumpai.
Namun kendala
tersebut dapat teratasi berkat teknologi pengolahan pakan yang dilakukan oleh
Balai Penelitian Ternak di Ciawi, Bogor Jawa Barat. Teknologi itu, memakai
tongkol jagung sebagai bahan baku utama.
Hal ini,
diungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Kabupaten
Dompu, Muhammad Abduh SE, M.Si."Selama ini tongkol jagung merupakan limbah
dari pengolahan jagung pipilan sebagai pakan ternak. Tongkol jagung mempunyai
kadar protein rendah sebesar 2,94 persen, 5,2 persen lignin, 30 persen selulosa
dengan tingkat kecernaan 40 Persen," ujarnya, Senin (09/09/2024).
Teknologi
pengolahan pakan memakai tongkol jagung, itu dapat dilakukan dengan 2 cara
yakni silase tongkol jagung dan amoniasi tongkol jagung. Pada silase, tongkol
jagung dengan sumber karbohidrat terlarut seperti jagung giling dan dikombinasi
dengan pakan konsentrat sebanyak 350 gram per-ekor/per-hari. Misalnya, dapat
menambah bobot harian domba sebesar 104 gram per-ekor/per-hari. Silase tongkol
jagung, dibuat dengan cara menggiling tongkol jagung hingga halus, lantas
mencampurnya dengan sumber karbohidrat terlarut.
Beberapa
sumber karbohidrat terlarut yang biasa dipakai dalam pembuatan silase antara
lain molases atau tetes tebu dan dedak. Tongkol jagung, mempunyai kandungan
dinding sel yang tinggi diatas 75 persen, sehingga kandungan isi sel termasuk
karbohidrat terlarutnya rendah. Pada pembuatan silase, perlu penambahan sumber
karbohidrat yakni dedak dan jagung giling sebanyak 2 persen dari bahan kering.
Campuran tersebut, diberi molases alias tetes tebu dan dibasahi dengan air
hingga diperoleh kelembapan 30-40 persen.
"Masukkan
campuran itu ke dalam kantong plastik besar dan tutup rapat untuk proses
fermentasi selama 21 hari. Setelah itu pakan tongkol jagung siap dipakai,"
paparnya.
Amoniasi
tongkol jagung, salah satu teknik kimia dalam membuat pakan adalah amoniasi,
yakni menambahkan urea dan air pada bahan yang diamoniasi, secara biologi
adalah fermentasi. Gabungan kedua perlakuan itu, disebut sebagai amofer
amoniasi berfungsi memutuskan ikatan antara selulosa dan lignin, serta membuat
ikatan serat menjadi longgar.
Sedangkan,
fermentasi membuat enzim selulosa dari berbagai mikroba selulolitik dapat
melakukan penetrasi dengan lebih mudah dalam bahan pakan berserat itu.
Imbasnya, adalah serat kasar turun sehingga meningkatkan kecernaan.
"Amoniasi
tongkol jagung, dilakukan dengan menggiling tongkol jagung hingga halus dan
mencampurnya dengan pupuk Urea sebanyak 3 persen yang telah dilarutkan dalam
air. Bahan campuran itu, ditaruh dalam kantong plastik selama 21 hari untuk
fermentasi. Setelah itu pakan siap dipakai," jelasnya.
Berdasarkan
riset Dewi Hastuti dan kawan dari Fakultas Pertanian UNWAHAS terungkap bahwa
perlakuan perbedaan lama waktu pemeraman pada fermentasi selama 1, 2, 3 dan 4
Minggu memberi pengaruh signifikan terhadap kadar protein kasar dan serat
kasar. "Lama pemeraman alias fermentasi selama 2 minggu memberikan hasil
terbaik kadar protein tertinggi 34,20 persen dan serat kasar rendah 24
persen," tandasnya. Advertorial