Optimalisasi Potensi Pengembangan Ternak Sapi Menurut Awaluddin (Bagian 8)

Kategori Berita

.

Optimalisasi Potensi Pengembangan Ternak Sapi Menurut Awaluddin (Bagian 8)

Minggu, 08 September 2024


 

Dompu, Topikbidom.com - Fungsional Perencana Ahli Muda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu Awaluddin S.Pt, mengatakan memelihara ternak Sapi bagi masyarakat bukan merupakan usaha pokok tapi hanya sebagai usaha sambilan disamping bertani. Disamping itu pemeliharaan ternak sapi masih dikelola secara individu dan dalam skala kecil. Kondisi yang demikian menyebabkan pemanfaatan Sumberdaya yang dimiliki belum secara optimal.

 

Perlu untuk dilakukan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Untuk Pemeliharaan Ternak Sapi Melalui Penguatan Kelembagaan Kelompok Peternak, sehingga dengan demikian persoalan yang mendasar terhadap pengembangan usaha ternak sapi akan diatasi secara efektif dan efisian. Pemeliharaan ternak sapi bagi masyarakat di kabupaten Dompu adalah sudah menjadi tradisi atau turun temurun.

 

Namun kegiatan usaha ini masih dilakukan secara tradisional, dimana system pemeliharaan ternak dengan cara dilepas dan dibiarkan untuk mencari makan sendiri dan jarang adanya campur tangan dari petaninya sendiri. Kondisi disebabkan karena usahatani ternak sapi adalah masih bersifat sebagai usaha sambilan, sementara usaha pokoknya adalah usahatani. Upaya yang dilakukan dalam pengembangan ternak sapi adalah dengan ekstensifikasi di daerah kurang penduduk atau daerah pengembalaan ternak, serta pengembangan sitem beternak secara intensifikasi di daerah padat penduduk atau daerah pertanian.

 

“Sistem usaha ternak masih dilakukan secara tradisional dimana ternak sapi dilepas begitu saja untuk mencari makan sendiri dan hanya sekali sekali saja pemiliknya datang melihat atau pada saat ternak dibutuhkan untuk dijual atau dipotong. Kondisi ini menyebabkan perhatian petani terhadap ternak sangat kurang,” ujarnya, Senin (09/09/2024).

 

Kondisi inilah yang menyebabkan produktifitas dan produksi ternak sangat rendah. Dimana dengan kondisi pengembangan ternak yang ada sekarang produksi dan produktifitas ternak sangat rendah. Tingkat kelahiran ternak yang rendah, berat badan ternak sapi hanya berkisar antara 150 kg/perekor s.d. 200 kg./ekor. Disamping itu tingkat kelahiran ternak hanya mencapai 5 % pertahun. Disamping itu tingkat kematian pedet masih cukup tinggi yaitu sampai 14 %.

 

Upaya yang dalam meningkatkan produksi dan produktifitas ternak sapi, mengupayakan adanya keterlibatan peternak dalam proses produksi dan produktifitas ternaknya adalah melalui pengembangan usaha ternak sapi dengan Sistem Intesifikasi pada daerah padat penduduk atau pertanian dan ekstensifikasi pada daerah kurang penduduk atau daerah padang pengembalaan.

 

“Diharapkan dengan upaya ini, maka tingkat kelahiran ternak dapat diharapkan 1 tahun 1 ekor kelahiran, berat badan ternak bias meningkat menjadi minimal 300 kg/ekor, serta tingkat kematian pedet dapat ditekan sampai nol persen,” tandasnya. Advertorial