Dompu, Topikbidom.com – Acara Ngobrol Pilkada (NGOPI) dengan tema Media Dalam Balutan Pilkada 2024 yang digagas oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) MIO Indonesia Kabupaten Dompu, dibanjiri kritikan dari para peserta kegiatan. Kritikan ini, selain diarahkan terhadap Peran Pers, juga Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dompu.
Acara yang berlangsung di gedung PKK Dompu, Jumat malam (04/10/2024) ini menuai beragam kritikan. Salah satunya, diungkap Muhammad Amin yang merupakan bagian dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Dompu. Kata Dia, peran pers sejatinya sebagai alat komunikasi dan informasi. Khususnya, mengenai program, visi dan misi para Pasangan Calon (Paslon). “Asupan informasi dalam bentuk pemberitaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Amin, selama ini pihaknya masih meragukan peran Pers. Khususnya, mengenai pemberitaan tentang kinerja pemerintah, terkait masa transisi akhir pemerintahan menuju pemerintahan baru. “Jujur, kami kurang mendapat informasi seperti ini, termasuk capaian dan realisasi program pemerintah. Salah satunya program peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” jelasnya.
Lebih jauh, Amin berharap Pers bisa memposisikan diri sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. Pers harus merdeka.“Jangan sampai posisi Pers tersandera dan berada dibawah ketiak,” terangnya.
Disela waktu, kritikan juga diungkapkan Anggota GMNI Dompu, Abdurrahman. Kata Dia, peran Pers harus mampu memberikan pendidikan politik untuk masyarakat. “Pengaruh media sangat luar biasa khususnya dalam pesta demokrasi. Pers harus mampu menunjukan eksistensinya dengan baik sesuai dengan kode etik dan aturan yang ada,” katanya.
Senada yang disampaikan Ketua PMII cabang Dompu, Abi, yang saat itu sangat berharap kolaborasi antara Pers, Bawaslu dan KPU. Keterbukaan informasi mengenai tahapan dan proses pesta demokrasi harus benar – benar transparan, guna memberikan kesadaran dan pemahaman politik untuk masyarakat, khususnya pemuda.
Di jagad maya, diwarnai cacian dan makian akibat beda pemahaman dan dukungan politik. Padahal, seharusnya yang disuarakan adalah ide dan gagasan. “Inilah yang perlu menjadi poin penting bagi pers, bawaslu dan kpu,” terangnya.
Disela waktu, Narasumber Kegiatan Ngopi Bareng MIO Dompu, H Abdul Muis SH M.Si, menyampaikan kritikan terhadap peran Pers, Bawaslu dan KPU, sangat luar biasa dalam kegiatan ini. “Kritikan terhadap Pers sangat luar biasa, ini harus menjadi poin penting bagi Pers untuk kedepan lebih baik lagi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Dompu Swastari HAZ SH, menyampaikan apresiasi terhadap kritikan dan masukan peserta dalam kegiatan ini. Ia, mengibaratkan apapun makanannya, minumannya teh botol sosro (apapun masalahnya pasti Bawaslu dikuliti). “Kami Bawaslu adalah manusia biasa. Tidak semua mampu kami jangkau, artinya kami membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari masyarakat, termasuk pemuda,” jelasnya.
Sejauh ini kata Dia, pihaknya selaku Bawaslu sudah melaksanakan tugas dan tanggungjawab . Bahkan, kegiatan pihaknya tetap menyentuh secara langsung dengan masyarakat. “Kegiatan kegiatan yang kami laksanakan, juga mengundang para pemuda. Bahkan banyak pemuda dari berbagai organisasi hadir. Bahkan kami juga mengajak pemuda untuk kolaborasi dengan kami melalui kegiatannya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” terangnya.
Hal yang sama, pun disampaikan Komisioner KPU Dompu. Pada momentum ini, Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap kritikan dan masukan.”Kegiatan kami tidak akan sukses dan berjalan lancar tanpa ada dukungan semua. Artinya, apa yang disampaikan dalam acara ini adalah masukan luar biasa,” tandasnya. RUL/Advertorial