Pilkada 2024, Polres Dompu Sebut Potensi Konflik Sangat Tinggi

Kategori Berita

.

Pilkada 2024, Polres Dompu Sebut Potensi Konflik Sangat Tinggi

Sabtu, 05 Oktober 2024

 

Kasi Humas Polres Dompu, Iptu Zuharis, saat menyampaikan materinya dalam acara Ngobrol Pilkada bersama MIO Dompu di gedung PKK Dompu 


Dompu, Topikbidom.com - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, periode 2024-2029, potensi konflik sosial masyarakat dan politik, sangat tinggi di wilayah Kabupaten Dompu.

 

Hal ini, terbukti berdasarkan laporan mengenai kejadian pelanggaran Hukum yang masuk di Mapolres Dompu, yang disebabkan oleh perbedaan politik. “Salah satunya, adanya kejadian tindak pidana penganiayaan yang diawali dengan cekcok hingga berujung kontak fisik akibat masalah politik,” ujar Kapolres Dompu, melalui Kasi Humas Polres Dompu, Iptu Zuharis, saat menjadi Narasumber pada kegiatan Gobrol Pilkada (NGOPI) tema Media Dalam Balutan Pilkada 2024 yang dilaksanakan DPD MIO Kabupaten Dompu di Gedung PKK Dompu, Jumat malam (04/10/2024).

 

Kondisi ini kata Dia, terjadi mulai tahapan Pilkada. Kalau ini dibiarkan, maka akan menjadi ancaman dan gangguan dalam pesta demokrasi. Apalagi, fakta yang terjadi di media sosial (Facebook) ada banyak masyarakat yang saling serang dan mencaci maki akibat perbedaan politik. “Kalau tidak kelola dengan baik, maka potensi ini akan menjadi gangguan nyata (terjadinya gangguan Kamtibmas) ditengah masyarakat. Inilah tugas kami kepolisian, bagaimana bisa meredam dan mengantisipasi gangguan tersebut,” jelasnya.

 

Diakui Iptu Zuharis, sejak awal sampai proses tahapan Pilkada, kepolisian tetap menjalankan fungsi dan tugasnya di lapangan, guna mengantisipasi berbagai gangguan. Termasuk melakukan Patroli keliling wilayah Kabupaten Dompu, guna memberikan sosialisasi dan pemahaman secara langsung kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk tetap saling menjaga situasi Kamtibmas menjelang Pilkada. “Seperti itulah kegiatan yang kami lakukan,” terangnya.

 



Situasi menjelang Pilkada, tentu juga membutuhkan peran media dalam memberikan edukasi dan pemahaman politik untuk masyarakat melalui pemberitaan. Artinya, Pers (media) menjadi penyejuk dan penengah ditengah dinamika politik. Pihaknya selaku kepolisian, pun tetap melakuan sosialisasi, baik secara langsung  maupun melalui jejaring sosial. “Kami juga selama ini tetap kolaborasi dengan rekan rekan media, terutama mengenai informasi kegiatan dan penanganan Hukum serta lainnya untuk kebutuhan pemberitaan,” katanya.

 

Lebih jauh, Iptu Zuharis mengajak semua pihak, khususnya generasi muda untuk bersama sama mensukseskan Pemilu dengan damai dan aman. Hindari potensi konflik yang disebabkan oleh perbedaan dan pemahaman politik. Jadikan pesta demokrasi dengan penuh kesejukan ditengah pemilihan calon pemimpin untuk daerah Bumi Nggahi Rawi Pahu.” Kami kepolisian tetap memantau perkembangan di media sosial dan media online. Hal ini kami lakukan untuk antisipasi potensi gangguan khamtibmas,” tandasnya. RUL/Advertorial