Dompu, Topikbidom.com – Debat publik pertama antara Pasangan Calon (Paslon) Bupati Dompu Nomor Urut 1, Bambang Firdaus SE – Syirajuddin SH (BBF-DJ) dengan Paslon Nomor Urut 2, H. Kader Jaelani – H. Syahrul Parsan ST MT (AKJ-SYAH), membahas berbagai persoalan yang terjadi di wilayah Kabupaten Dompu.
Debat yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dompu bekerjasama dengan TVRI NTB di Aula Pandopo Bupati Dompu, Senin malam (11/11/2024) ini, menjadi momentum luar biasa bagi para paslon untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja serta menjawab pertanyaan yang sebelumnya diajukan oleh para panelis. Selain itu, para Paslon, juga saling mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
Debat Diawali Sesi Paparan Visi, Misi dan Program Kerja Para Paslon?
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu Nomor Urut 1, Bambang Firdaus SE – Syirajuddin SH (BBF-DJ), menjelaskan Masyarakat Kabupaten Dompu, saat ini tengah menghadapi persoalan dan sejumlah tantangan-tantangan yang tidak ringan. Pertama, pengeluaran perkapita Masyarakat Dompu, saat ini sebesar Rp.9,4 Juta dan angka ini masih rendah dan jauh jika dibandingkan dengan 10 kabupaten-kota di NTB.
BACA JUGA: KPU Gelar Debat Publik Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2024
BACA JUGA: Kericuhan Warnai Debat Publik Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu
Kedua, masih ada sekitar 34 ribu masyarakat dompu yang masih berada dalam garis kemiskinan. “Kemudian kinerja birokrasi yang masih belum optimal serta sejumlah hal lain di berbagai sektor pembangunan,” ujarnya.
Maka itu, BBF-DJ mengusung visi misi terwujudnya Kabupaten Dompu yang Maju, Sejahtera, Religius, Berkeadilan dan Berbudaya serta sejumlah program prioritas lainnya. Dalam rangka meningkatkan produktivitas petani, BBF-DJ akan menyediakan bibit unggul jagung berkualitas dengan harga murah dan menyediakan asuransi untuk para petani, nelayan dan peternak.
BACA JUGA: Pilkada Dompu 2024, Saatnya Rakyat Memilih BBF atau AKJ
Bagi pedagang kecil dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), BBF-DJ juga menyediakan bantuan modal, demi peningkatan kapasitas agar mampu berdaya saing. BBF-DJ, juga akan mengoptimalkan potensi desa wisata, sehingga mampu menggerakkan roda ekonomi kreatif di kalangan anak-anak muda.
“Kabupaten Dompu, termasuk daerah rawan kekeringan. Maka kami akan meningkatkan pembangunan irigasi dan revitalisasi bendungan yang ada (dam Tanju dan Mila), agar mampu mengairi 81 areal pertanian yang sampai hari ini belum tertangani dengan irigasi teknis,” jelasnya.
Ia, juga menyebut di sektor kesehatan, masih ada 3 ribu lebih jiwa yang belum tercover oleh layanan BPJS. Maka itu, BBF-DJ akan prioritaskan dan meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit. “Di sektor pendidikan, kami juga akan memberikan seragam sekolah secara gratis dan fokus pada peningkatan kualias dan mutu pendidikan serta berjuang berusaha, agar guru honorer dapat ditingkatkan kesejahteraannya,” terangnya.
Lanjut BBF DJ, pihaknya juga akan meningkatkan kinerja Birokrasi dengan cara menaikan TPP. Membangun masyarakat yang religius dan berkeadilan, maka akan dilaksanakan program Magrib Mengaji dan pemberian beasiswa kedokteran bagi siswa dan siswi yatim piatu yang hafiz Al-Quran.
“Dalam membangun masyarakat yang berbudaya, kami juga akan melaksanakan program penguatan budaya lokal. Meningkatkan pelayanan publik, kami akan membangun pelayanan administrasi penduduk secara online. Penambahan alokasi desa kelurahan untuk menambah insentif Kader Posyandu, Guru Ngaji dan Marbot serta tunjangan hari raya untuk kepala desa dan perangkat desa. Kami juga akan mewujudkan pemberian dana insentif desa untuk 10 Desa terbaik dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan desa,” paparnya.
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Dompu Nomor Urut 2, H. Kader Jaelani – H. Syahrul Parsan ST MT (AKJ-SYAH), menyampaikan niat dan ikhtiar pihaknya selaku AKJ-SYAH mengikuti kontestasi Pilkada 2024, semata mata – mata karena Allah SWT untuk berjuang sepenuh hati bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Dompu Bumi Nggahi Rawi Pahu.
Visi, misi dan program kerja, yakni menuntaskan program Jagung, Porang, Sapi, Padi dan Ikan (Jara Pasaka) dengan meluncurkan program Jara Pasaka Plus untuk mewujudkan Masyarakat Dompu yang Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius (Mashur).” Guna mencapai visi itu kami telah merancang 6 misi dan 13 program prioritas,” ujarnya.
Diantaranya, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, transparan dan inovatif. Menggerakkan ekonomi kerakyatan yang inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan dasar dan layanan publik yang prima. Membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang baik. Melestarikan dan memanfaatkan keanekaragaman hayati melalui perlindungan ekosistem dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan. Memperkuat nilai nilai religiusitas, kearifan lokal dan karakter bangsa.
“Program prioritas melalui lingkungan hidup dan ekonomi inklusif yakni pengembangan pariwisata lokal berbasis potensi alam dan budaya lokal. Pengembangan kawasan UMKM sebagai pusat kegiatan wirausaha masyarakat. Pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan dan program prioritas lainnya,” jelasnya.
Usai paparan visi, misi dan program kerja masing – masing Paslon, kemudian dilanjutkan dengan pendalaman visi, misi. Pada sesi ini, para paslon memilih pertanyaan dan saling merespon jawaban dari pertanyaan tersebut.
Pada sesi tanya jawab ini, AKJ-SYAH mendapatkan kesempatan pertama untuk memilih pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berbunyi Sektor Pertanian dan Kehutanan Merupakan Sektor yang Dominan dalam Pembentukan Domestik Regional Bruto di Kabupaten Dompu. Proses Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, masih belum Optimal dilakukan. Apa langkah konkret yang akan dilakukan oleh Paslon untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian, kehutanan dan perikanan?
Pertanyaan ini, pun dijawab oleh AKJ-SYAH yang saat itu menjelaskan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dari Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, pihaknya akan membantu masyarakat melalui berbagai program, termasuk program perhutanan sosial. Kemudian, di pertanian pihaknya membangun berbagai infrastruktur jalan, irigasi, bendungan dan pompa air serta program pengeboran air di setiap Kecamatan dan Desa, sehingga nanti ketika pertani membutuhkan berbagai sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. “Hal ini, tentunya mampu ditunjang oleh pemerintah daerah dengan tujuan meningkatkan nilai atau pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Lanjut AKJ-SYAH, kaitan dengan perikanan, pihaknya sudah membangun pabrik ikan kaleng, meski pun saat ini belum jalan. Akan tetapi, hal ini akan diselesaikan dengan tuntas. “Kaitan kehutanan, pihaknya akan melakukan konservasi lahan-lahan, termasuk sumber sumber air yang tidak ada di areal mata air,” terangnya.
Jawaban AKJ-SYAH, ini pun ditanggapi BBF-DJ yang saat itu mengatakan, pembangunan ekonomi inklusif, itu sesungguhnya pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Jadi bagaimana memeratakan pembangunan berkeadilan tanpa pandang bulu. Artinya, pembangunan inklusif, itu dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat bawah.
“Persoalan hari ini adalah kita masih memiliki angka kemiskinan 34 ribu. Angka ini terukur dari garis kemiskinan. Sampai dengan hari ini baru mencapai dibatas garis kemiskinan, itu 442 ribu rupiah kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya ini menandakan ekonomi yang dibangun dari segi pertanian, kehutanan dan perikanan, tidak jalan,” katanya.
Jawaban BBF-DJ, kemudian ditanggapi AKJ-SYAH yang saat itu mengatakan, selama pemerintahan AKJ-SYAH, PDRB Kabupaten Dompu, mengalami peningkatan dan itu terbukti dengan data data yang dimiliki oleh pihaknya. “Apa yang disampaikan oleh BBF-DJ, itu tidak benar. Padahal berdasarkan data kami, itu terjadi penurunan angka kemiskinan. Begitu juga peningkatan ekonomi masyarakat yang sangat luar biasa, IPM meningkat. Intinya, BBF-DJ sengaja menyampaikan hal yang tidak sesuai dengan data,” jelas AKJ-SYAH yang saat itu sempat terlihat emosi karena merasa diserang dengan kata Suket.
Usai penyampaian ini, BBF-DJ mendapatkan kesempatan untuk memilih pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berbunyi Infrastruktur dasar dan aksesibilitas seperti jalan raya, alat transportasi untuk usaha tani, terminal bus kabupaten dan kecamatan, belum memadai dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Apa strategis Paslon untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar tersebut, untuk menopang aktivitas ekonomi masyarakat Kabupaten Dompu?
Pertanyaan ini, pun dijawab oleh BBF-DJ, yang saat itu menjelaskan dalam rangka menumbuhkan perekonomian dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, tidak ada cara lain yakni Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara mengoptimalkan pemasukan PAD dan Retribusi. Kemudian, normalisasi anggaran, efesiensi dan lain lain. “Jangan pernah lupa bahwa daerah tidak akan pernah mampu untuk membangun diri sendiri tanpa campur tangan atau bermitra dengan investor lain,” jelasnya.
Lanjut BBF-DJ, daerah harus membuka iklim investasi untuk datang dan hadir di Kabupaten Dompu, demi daerah diuntungkan dan investasi diuntungkan dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya. “Kalau mau masyarakat sejahtera, kita tingkatkan pendapatan daerah,” terangnya.
Tambah BBF-DJ, infrastruktur merupakan modal dasar yang sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan PDRB, sehingga tingkat kesejahteraan akan mampu dipenuhi. “Konsepnya semangat kita hari ini tentu bagaimana membawa dompu menuju perubahan sehingga tercipta masyarakat dan pelayanan dasar sesuai harapan berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila,” katanya.
Jawaban BBF-DJ, kemudian ditanggapi AKJ-SYAH yang saat itu menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan pembangunan jalan usaha tani dan berbagai infrastruktur termasuk berkaitan dengan pembuatan atau pemasangan sumur bor. “Ke depan kami akan melaksanakan pembuatan jalan seperti di Soro Napa dan Sori Sakolo Saneo. Begitu juga berbagai jalan usaha tani telah kami laksanakan sepanjang 55,58 kilo Meter,” paparnya.
Jawaban AKJ-SYAH, pun kemudian ditanggapi BBF-DJ yang saat itu menyampaikan, hari ini berbicara keberlanjutan pembangunan. Artinya, AKJ-SYAH merupakan pertahana (mantan bupati dan wakil bupati dompu). Ketika berbicara bagaimana sentuhan infrastruktur, kenapa baru akan. “Terlalu naif ketika jalan usaha tani dibangun hanya 55,58 kilo meter dalam tempo waktu 3,5 tahun,” katanya.
Usai penyampaian ini, AKJ-SYAH kembali mendapatkan kesempatan untuk memilih pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berbunyi, Sumber Daya Air merupakan sumber daya alam utama bagi kehidupan. Faktanya, saat ini 7 dari 9 Kecamatan di Kabupaten Dompu, mengalami kekeringan ekstrem dan belum sepenuhnya tersentuh pasokan air PDAM. Apa komitmen dan kebijakan yang ditawarkan oleh Paslon untuk mengatasi kekurangan sumber daya air?
Pertanyaan ini, pun dijawab oleh AKJ-SYAH, yang saat itu menjelaskan selama pihaknya menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Dompu, pada periode pertama, sudah banyak hal yang telah dilakukan. Khususnya mengeluarkan kebijakan untuk menjalankan program pengeboran air. Pihaknya, juga menumbuhkan kesadaran masyarakat di areal bantaran sungai untuk terus menjaga dan melindungi pepohonan di sekitar areal bantaran sungai dengan harapan sumber air di sungai atau di mata air tidak berkurang.
“Kami juga membantu masyarakat dengan cara menyalurkan secara langsung air bersih untuk masyarakat dengan menggunakan mobil tangki. Kami sadari situasi kondisi lingkungan saat ini akibat hutan gundul. Kondisi ini terjadi sejak lama, tepatnya sebelum kami menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Dompu, saat itu. Wajar kalau hari ini masyarakat mengeluhkan kekurangan air bersih. Kami sudah mengeluarkan kebijakan untuk membantu masyarakat menurunkan berbagai program pemenuhan kebutuhan air,” paparnya.
Jawaban AKJ-SYAH, kemudian ditanggapi BBF-DJ yang saat itu mengatakan, Dompu adalah daerah yang berstatus bencana kekeringan. Maka pengeboran air dan lain lain itu, dirasa bukan menjadi suatu solusi. Seharusnya, solusinya yang tepat adalah bagaimana mengoptimalkan keberadaan dan manfaat bendungan tanju dan mila.
“Bendungan ini, tidak berfungsi sama sekali. Banyangkan saja 81 hektar belum teraliri secara irigasi teknis. Padahal sumber bendungan kita ada. Inilah kelemahan pemerintah hari ini. Segala sesuatu pembangunan di pertanian harus ada intervensi anggaran di dalamnya. Bila itu tidak ada, maka itu omong kosong saja,” katanya.
Jawaban BBF-DJ, kemudian ditanggapi AKJ-SYAH yang saat itu mengatakan, apa yang disampaikan BBF-DJ memang sudah benar. Akan tetapi, sebenarnya kegiatan dan program ini sudah dilakukan oleh pihaknya. Termasuk memanfaatkan air di bendungan Mila dan Tanju untuk pemenuhan kebutuhan air. “Yang jelas ada gelontoran anggaran untuk mendukung kegiatan dan program ini, termasuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Terbukti hari ini kami berhasil menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan perekenomian masyarakat berkat geliat program Jara Pasaka,” jelas AKJ-SYAH yang saat itu, sempat terpancing emosi karena melihat BBF-DJ selalu tersenyum dan ketawa.
Usai penyampaian ini, BBF-DJ kembali mendapatkan kesempatan untuk memilih pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berbunyi, Kabupaten Dompu, Memiliki Kekayaan Sumber Daya Alam Tambang dan Saat ini sedang dilakukan eksplorasi mineral emas di wilayah Kecamatan Hu’u. Pengelolaan sumber daya alam tambang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan daerah, namun disisi lain berpotensi memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan. Apa strategis paslon terkait optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam tambang, namun tetap berwawasan lingkungan?
Pertanyaan ini, pun dijawab oleh BBF-DJ, yang saat itu mengatakan, Dompu luar biasa mempunyai potensi kekayaan alam baik yang tersembunyi di dalam bumi, maupun yang Nampak diatas bumi. Salah satunya, hadirnya perusahaan besar yakni PT Sumbawa Timur Mining (STM) di Kecamatan Hu’u. Tentu saja, ini menjadi suatu kebahagiaan bagi semuanya karena dengan adanya tambang berdampak baik dan luas bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, ada satu hal bahwa setiap kehadiran investasi dan tambang, pasti akan berdampak pada Amdal atau lingkungan. “Kami akan bangun komitmen bahwa kehadiran tambang harus memberi dampak positif bagi lingkungan. Salah satunya mengisi ruang ruang kosong untuk dijadikan ruang hijau sebagai penyerapan karbon atau penyerapan air tanah dan lain – lain yang tentunya harus dibuatkan komitmen dengan perusahaan tambang karena persoalan ijin dan lainnya adalah kewenangan pusat. Artinya, pemerintah daerah hanya bisa berkomunikasi, agar bagaimana pihak tambak dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar tambang. Baik itu secara lingkungan, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain lain,” paparnya.
Jawaban BBF-DJ, pun ditanggapi AKJ-SYAH, yang saat itu mengatakan, tambang STM saat ini masih dalam tahap eksplorasi dan belum memasuki tahap eksploitasi serta menggunakan sistem dalam terowongan. Artinya, diatasnya tentu hutan hutan harus tetap lestari dan tidak perlu lagi ruang terbuka hijau. “Hutan hutan yang gundul itu harus ditanami kembali dengan pohon pohon. Perusahaan tambang tidak melakukan pembuangan limbah sembarangan termasuk di sekitar aliran sungai dan laut,” jelasnya.
Jawaban AKJ-SYAH, pun ditanggapi BBF-DJ yang saat itu mengatakan, melihat tambang jangan melihat dengan kaca mata sempit. Tambang ini hadir di Indonesia, NTB, Kabupaten Dompu. Artinya, bagaimana membangun komunikasi dengan pihak tambang untuk dapat berkomitmen agar bisa dirasakan manfaatnya secara keseluruhan.
”Artinya bukan membahas gunung yang gundul. Lantas apa upaya yang anda lakukan terkait dengan tambang yang baru tahap eksplorasi. Anda hari ini adalah pertahana, apa langkah konkret anda sehingga tidak mampu memberikan masukan kepada pihak investor untuk tidak membuang limbah sembarangan dan memberikan sisi manfaatnya kepada masyarakat, itu yang mesti evaluasi,” terangnya. (Rul/Bersambung)