Aksi blokade jalan di Kabupaten Dompu
Dompu,
Topikbidom.com – Maraknya aksi tutup jalan (blokade
jalan) di jalur jalan lintas Dompu-Sumbawa, tepatnya wilayah Kabupaten Dompu, memang
tidak bisa dihindari. Cara ini, dianggap ampuh oleh sekolompok masyarakat untuk
meminta dan mendesak Kepolisian, khususnya Polres Dompu, dalam mencari dan menangkap
pelaku tindak kejahatan. Artinya, kondisi ini sama halnya menguji kesabaran
Polisi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Hal ini, terbukti
seperti Blokade Jalan yang terjadi di wilayah pusat pembelanjaan (pertokoan)
pasar atas Dompu, tepatnya di perempatan cabang Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu,
Kabupaten Dompu, Kamis malam (14/11/2024). Blokade jalan menggunakan kayu, membakar
ban bekas dan pecahan kaca yang berserakan di aspal jalan ini, dilakukan puluhan
Masyarakat Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.
Aksi blokade jalan
yang sempat melumpuhkan aktivitas pengguna jalan di lokasi setempat ini,
dilakukan untuk mendesak Polres Dompu, agar segera mencari dan menangkap pelaku
pelemparan yang menewaskan korban Rais (laki laki 13 tahun) siswa SMP warga
lingkungan Magenda, Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu.
Mendapat informasi adanya
blokade jalan, Kapolsek Dompu Kota, IPDA Ade Helmi SH, bersama jajaran anggotanya,
termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Potu, langsung terjun ke lokasi
blokade jalan. Saat tiba di lokasi setempat, Kapolsek langsung melakukan pendekatan
emosional dengan masyarakat, guna meminta agar membuka jalan yang diblokade.
Situasi sempat memanas karena masyarakat ngotot tidak ingin membuka jalan.
Bahkan, ada beberapa
masyarakat yang terkesan arogan sembari berteriak meminta polisi untuk membeli
minuman keras jenis arak. Kondisi inilah yang terkesan membuat polisi diuji
kesabarannya, mereka (polisi) tetap dengan sikap humanisnya terus meminta
masyarakat agar membuka jalan yang diblokade tersebut.
“Saya minta jalan
segera dibuka. Mengenai apa yang diminta, percayakan kepada polisi untuk
bekerja mencari dan menangkap pelaku. Kalau jalan terus ditutup seperti ini,
tentunya akan mengganggu dan melumpuhkan aktivitas lalu lintas,” ujar Ipda Ade
Helmi SH, dihadapan masyarakat yang melakukan blokade jalan.
Karena tidak respon
oleh masyarakat, akhirnya sejumlah anggota dipimpin Kapolsek Dompu Kota,
langsung membuka paksa jalan yang diblokade. Para anggota ini dengan sabar dan
sikap dinginnya langsung mematikan api yang bersumber dari ban bekas ditengah
jalan dengan menggunakan air. Tidak hanya itu, mereka juga menyapu bersih sisa abu
dan kaca yang berserakan ditengah jalan layaknya seperti petugas kebersihan
yang melaksanakan pembersihan jalan. Hasilnya, situasi di lokasi setempat
kembali normal dan aktivitas pengguna jalan kembali lancar sebagaimana biasannya.
Pantauan langsung wartawan
Topikbidom.com, di lokasi blokade jalan juga terlihat hadir Kepala Kesbangpol
Dompu, Ardiansyah SE. Yang bersangkutan, juga terlihat ikut memberikan imbauan
kepada masyarakat, agar tidak melakukan hal hal yang merugikan diri sendiri dan
orang lain, termasuk mengenai aksi blokade jalan. “Mari kita hadapi setiap
persoalan dengan kepala yang dingin dan percayakan semua penanganan hukum
kepada polisi. Kita harus yakin bahwa polisi akan mampu mencari dan menangkap
pelaku pelemparan,” ujarnya dihadapan masyarakat yang melakukan aksi blokade jalan.
Polres Dompu
Gerak Cepat Tangkap Pelaku Pelemparan Menewaskan Siswa SMP?
Tim Jatanras Polres
Dompu, dipimpin kendali Katim Jatanras Polres Dompu Aipda Sukarman, Jumat
(15/11/2024) sekira pukul 12.30 wita, berhasil menangkap pelaku pelemparan yang
menewaskan siswa SMP yang beralamat di lingkungan Magenda, Kelurahan Potu,
Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pelaku
yang berinisial AA (laki laki umur 18 tahun) warga lingkungan Bali Satu,
Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, ini ditangkap di kediaman temannya, tepatnya
di lingkungan Bali, Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.
Inilah Pelaku Pelemparan (AA) yang menewaskan Rais siswa SMP |
Kapolres Dompu,
melalui Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Ramli, membenarkan bahwa pelaku pelemparan
menewaskan siswa SMP, itu sudah berhasil ditangkap. “Iya benar, tadi Tim Jatanras
berhasil menangkap pelaku pelemparan (AA),” ujarnya, Jumat (15/11/2024).
Keberhasilan dalam
menangkap pelaku berawal berdasarkan laporan kejadian. Kemudian, tim Jatanras
langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa beberapa saksi dan
rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi TKP.
Kemudian, dari hasil
penyelidikan tim berhasil mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku pelemparan
adalah AA, yang saat itu sempat menceritakan perbuatannya tersebut kepada teman
temannya yang juga tergabung dalam group atau genk Cindalu. Tim, pun melakukan
upaya penyelidikan untuk memantau terduga pelaku, sehingga tim berhasil
mengamankan 2 orang teman pelaku (B dan R/ Nama Inisial). “Dari keterangan 2
orang inilah diketahui bahwa AA yang melakukan pelemparan,” jelasnya.
Sekira pukul 12.00
wita lanjut AKP Ramli, tim mendapat informasi pelaku AA berada di rumah temannya,
tepatnya di wilayah Kelurahan Bali Satu, Kecamatan Dompu. “Tim langsung ke TKP
dan berhasil menangkap pelaku (AA) tanpa perlawanan,” terangnya.
Berdasarkan keterangan
dan pengakuan pelaku (AA), mengakui telah melakukan pelemparan sebanyak 2 kali.
Pertama di wilayah Ginte dan kedua di depan Masjid Lingkungan Bali Dua,
Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. “Saat itu, korban sedang
memperbaiki motor di pinggir jalan dan pelaku (AA) langsung melakukan
pelemparan sehingga mengakibatkan korban luka berat dan meninggal dunia,”
paparnya.
Pelaku AA tambah AKP
Ramli, saat ini diamankan di Mapolres Dompu, guna diproses sesuai dengan
ketentuan dan aturan Hukum yang berlaku. “Kasus ini tengah dalam penanganan
oleh kami,” katanya.
Lantas, bagaimana
kronologis pelemparan yang menewaskan Rais Siswa SMP?
AKP Ramli,
menceritakan, tepat pada Kamis (14/11/2024) sekira pukul 10.00 wita, korban yang
bernama Rais (laki laki umur 18 tahun) siswa SMP warga lingkungan Magenda, Kelurahan
Potu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, ini sedang berboncengan dengan rekannya
menggunakan kendaraan roda dua (motor). Kemudian, saat berada di dekat Masjid
yang berlokasi di lingkungan Bali Dua, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja,
untuk memperbaiki knalpot motornya, tiba tiba datang pelaku (AA) langsung
melakukan pelemparan hingga korban terjatuh dan tidak sadarkan diri. “Korban (Rais)
sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong, meninggal
dunia,” tandasnya. RUL