Anggota Kodim 1614/Dompu, saat mengikuti Apel Gelar Pasukan di depan Mako Polres Dompu |
Dompu, Topikbidom.com - Kodim 1614/Dompu, terus melakukan berbagai persiapan dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Tidak hanya menggerakkan Babinsa, Kodim 1614/Dompu, juga aktif berkoordinasi dan mengikuti berbagai kegiatan di wilayah Kabupaten Dompu.
Hal ini, terbukti seperti yang dilakukan Pasi Ops Kodim 1614/Dompu Lettu Inf. Ishaka, Jumat (20/12/2024). Salah satu perwira Kodim 1614/Dompu, ini mengikuti Apel gelar pasukan Operasi Lilin Rinjani Tahun 2024, dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025. Kegiatan yang berlangsung di depan Mako Polres Dompu, ini juga diikuti 1 SST Personil anggota Kodim 1614/Dompu.
Pasi Ops Kodim 1614/Dompu Lettu Inf. Ishaka, mengatakan Apel Gelar Pasukan ini merupakan bentuk komitmen tugas untuk mengecek kesiapan personel maupun sarpras dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sehingga seluruhnya dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. "Kami Kodim 1614/Dompu Komitmen amankan Natal dan Tahun Baru," jelasnya, saat dikonfirmasi media Topikbidom.com.
Ia, menjelaskan sebagaimana penekanan Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam Apel Kasatwil Polri bahwa Natal dan Tahun Baru (Nataru) di depan mata. "Saudara akan sibuk, Saudara akan capek, jadi laksanakan tugas pengamanan dengan baik," terangnya mengutip pernyataan Presiden RI.
Menurutnya, semua harus mempersiapkan seluruh rangkaian pengamanan dengan sebaik-baiknya. Terlebih lagi pengamanan Nataru kali ini bersamaan dengan pengamanan sisa tahapan Pilkada Serentak, sehingga perlu diantisipasi adanya potensi gangguan lainnya yang dapat terjadi.
"Perlu kita ketahui bersama, perayaan Natal dan Tahun Baru merupakan salah satu agenda nasional yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Perayaan Nataru menjadi momen penting bagi masyarakat untuk beribadah, bersuka cita, berlibur dan berkumpul bersama keluarga, sehingga akan berdampak pada meningkatnya mobilitas serta aktivitas masyarakat secara masif di berbagai daerah," paparnya.
Hal tersebut, sejalan dengan survei yang Kemenhub RI, dimana potensi pergerakan masyarakat diperkirakan mencapai 110,67 juta orang meningkat sebesar 2,83% atau 3,04 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
"Demi menjamin keamanan Nataru, Poin bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2024 yang akan berlangsung selama 13 hari, mulai dari tanggal 21 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025.
"Opera melibatkan 141.605 personel gabungan yang berasal dari 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI dan 52.332 personel dari stakeholder terkait lainnya Selain itu, terdapat tambahan 67.030 personel TNI untuk perbantuan, sehingga total terdapat 80.856 personel TNI yang disiagakan dalam operasi ini," paparnya lagi.
Lokasi obyek pengamanan seperti Gereja, Pusat Perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata maupun lokasi perayaan tahun baru. Tentunya, pos yang tergelar ini diharapkan mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal bagi masyarakat.
"Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Untuk itu, saya berharap rekan- rekan dapat mewaspadai berbagai potensi kerawanan baik pada jalur penyeberangan, jalur tol dan arteri, serta kepadatan penumpang pada transportasi umum hingga kepadatan pengunjung di lokasi wisata," terangnya.
Lanjut Pasi, keamanan penyelenggaraan ibadah juga menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam rangkaian pengamanan Nataru. Oleh karena itu, pastikan setiap tempat ibadah telah disterilisasi, lakukan deteksi dan preventif strike untuk mencegah terjadinya aksi teror.
Selain itu, melibatkan ormas keagamaan untuk ikut serta dalam kegiatan pengamanan sehingga meningkatkan tenggang rasa dan toleransi beragama. "Kita harus mampu menjamin seluruh rangkaian ibadah maupun perayaan tahun baru berjalan dengan aman dan kondusif tanpa adanya gangguan sekecil apapun," terangnya lagi.
Kemudian terkait bencana alam, lakukan langkah antisipasi terhadap potensi kerawanan cuaca ekstrem melalui kerja sama dengan TNI, Pemda, BMKG, dan stakeholder terkait. Pastikan kesiapan tim tanggap bencana, tim rehabilitasi dan bantuan darurat pada seluruh wilayah rawan bencana, guna menjamin terlaksananya quick response dalam memitigasi dampak bencana.
"Disamping itu, terus lakukan monitoring terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan serta BBM. Pastikan distribusi dan ketersediaannya terjaga Secara stabil di masing-masing wilayah," tandasnya. RUL