Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan Disbudpar Dompu Diduga Abaikan Destinasi Wisata Pantai Lakey

Kategori Berita

.

Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan Disbudpar Dompu Diduga Abaikan Destinasi Wisata Pantai Lakey

Senin, 27 Januari 2025
Kondisi kerusakan di wilayah Destinasi Wisata Pantai Lakey, Akibat kejadian Abrasi


Dompu, Topikbidom.com - Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Dompu, menuai kritikan  dari para pihak, salah satunya pengusaha hotel di wilayah Pantai Lakey, Kecamatan HU'u, Kabupaten Dompu, NTB. Kritikan ini, menyangkut nasib destinasi wisata Pantai Lakey. 


Salah satu pengusaha Hotel di wilayah destinasi wisata Pantai Lakey Dompu, Rahman, pada media ini, mempertanyakan kinerja dan perhatian serius pemerintah provinsi dan daerah terhadap keberadaan destinasi wisata tersebut. 








Ia, pun menyebut sampai saat ini, tidak ada reaksi dan gerakan nyata dari pemerintah, terutama mengenai tata kelola pembangunan serta lainnya. Sementara, disisi lain selama ini Pemda Dompu, melalui Bappenda setempat, tetap menarik sejumlah retribusi pajak, salah pajak perhotelan. 


BACA JUGA: Pantai Lakey Memohon Pertolongan, Abrasi Mengancam Masa Depan


"Pemerintah jangan hanya memikirkan kewajiban pajak yang merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemda Dompu. Sementara, nasib destinasi wisata Pantai Lakey dilupakan," ujarnya, Senin (27/1/2025). 













Seperti kejadian Abrasi di wilayah Pantai Lakey Dompu. Abrasi yang terus mengancam wilayah Lakey, ini telah meluluh lantahkan penataan pembangunan. Bahkan, bangunan bangunan hotel di wilayah setempat mengalami kerusakan. 


"Kami saja kemarin melakukan perbaikan melalui anggaran swadaya (pribadi).Tapi pemerintah tidak pernah merespon dan peduli terhadap kondisi di Lakey ini," ungkapnya. 


Ia, juga menyebut selama ini Bappenda Dompu, terus menarik PAD yang bersumber dari Pajak Penginapan, Restoran, Minuman Beralkohol dan lain lain. "Pajak yang dihasilkan setiap bulan mencapai Puluhan Juta Per-bulan," jelasnya. 


Kata Dia, jangan hanya memikirkan dan menuntut kewajiban para pelaku usaha di destinasi wisata Pantai Lakey. Sementara, nasib dan penataan pembangunan sarana serta prasarana destinasi ini diabaikan. "Ini sama halnya pemerintah tutup mata," terangnya. 


Diakuinya, selama ini aspirasi aspirasi yang disampaikan para pelaku usaha dan lainnya, terkesan tidak direspon dan diabaikan oleh pemerintah. 


Tidak hanya pemerintah, para wakil rakyat pun, juga terkesan tutup mata dan tidak peduli terhadap aspirasi aspirasi yang lahir dari wilayah Destinasi Wisata Pantai Lakey. "Lantas, kami harus menyampaikan suara suara kami kemana lagi," herannya. 


Lanjut Rahman, saat ini di wilayah Destinasi Wisata Pantai Lakey, sudah terbentuk Asosiasi Pengusaha Hotel dan Restorant Lakey. Asosiasi ini memiliki terget dan tujuan sebagai wadah forum komunikasi dengan para pihak, termasuk pemerintah dan lainnya. 


"Lewat wadah ini kami berencana menyampaikan berbagai aspirasi mengakut nasib destinasi wisata Pantai Lakey kepada pemerintah provinsi dan daerah," jelasnya lagi. 


Tambah Rahman, mengingat sebentar lagi akan dilantik Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta Bupati dan Wakil Bupati Dompu yang baru atau hasil Pilkada 2024, pihaknya menaruh harapan serius memperhatikan keberlanjutan dan nasib destinasi Wisata Pantai Lakey. 


Perlu juga diketahui, Destinasi Wisata Pantai Lakey merupakan destinasi yang masuk kategori kelas I. Artinya, destinasi ini tidak boleh dilupakan dan diabaikan dan harus benar benar tersentuh oleh penataan pembangunan dan lainnya. 


"6 bulan terkahir kunjungan wisata di wilayah Pantai Lakey, itu mengalami peningkatan. Ini mestinya pemerintah menjemput bola dengan mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana penunjang di lokasi ini," terangnya lagi. 


Rahman, juga menambahkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di destinasi Pantai Lakey ini, termasuk infrastruktur perlindungan pantai sebagai upaya pencegahan abrasi yang semakin parah kedepannya, salah satunya pembangunan pemecah gelombang. Selain itu, juga pembangunan fasilitas WC Umum, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. 


"Kemarin kami juga sempat menyampaikan aspirasi meminta keberadaan truk sampah dan TPA di wilayah Destinasi Wisata Pantai Lakey. Tapi tidak direspon oleh pemerintah. Semoga Gubernur NTB dan Bupati Dompu yang baru bisa membuka mata hatinya untuk kelanjutan nasib Lakey Dompu," tandasnya. RUL