Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung SMAN 1 Pajo, Bukhari: Laporan Segera Dilayangkan ke Kejati NTB

Kategori Berita

.

Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung SMAN 1 Pajo, Bukhari: Laporan Segera Dilayangkan ke Kejati NTB

Jumat, 21 Februari 2025
Bukhari 


Dompu, Topikbidom.com - Dugaan korupsi proyek pembangunan gedung SMAN 01 Pajo Dompu Tahun 2024, terus menjadi sorotan publik. Selain mempertanyakan dari segi pekerjaan, proyek ini juga bakal dilaporkan secara resmi di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. 


Hal ini, diungkap salah satu Pemuda Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Bukhari. "Dalam waktu dekat ini, kami akan memasukan laporan resminya di Kejati NTB," ungkapnya, saat memberikan keterangan persnya di media ini, Jumat (21/02/2025). 


Kata Dia, dugaan korupsi pada pekerjaan pembangunan gedung sekolah tersebut, sudah memenuhi unsur. Sebab, proyek yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai Miliaran yang terletak di wilayah Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu yang masuk lintas pengawasan pihak Provinsi NTB, ini juga melewati batas waktu pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana tertuang dalam papan informasi. 


BACA JUGA: Proyek Pembangunan Gedung SMAN 1 Pajo Diduga Bermasalah, Salah Satunya Lewati Batas Waktu


Berdasarkan informasi yang tercantum dalam papan informasi pekerjaan proyek tersebut, menjelaskan waktu pelaksanaannya 66 hari kalender terhitung sejak 14 Oktober 2024 sampai dengan 18 Desember 2024. Namun, nyatanya pekerjaan hingga kini belum rampung dan bahkan seperti rehab bangunan kelas masih sangat banyak dan belum diselesaikan. 


"Proyek ini bersumber dari DAK Tahun 2024, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB yang kemudian dikerjakan oleh TIM DAK SMA 2024. Proyek tersebut di kerjakan langsung oleh Tim DAK dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB," ungkapnya. 


Besaran anggaran untuk membiayai pekerjaan, itu sebesar Rp1.256.420.000 dengan rincian  Rehabilitasi Ruang Guru Rp559.582.000, Rehabilitasi Ruang tata usaha Rp256.580.000, Rehabilitasi Ruang Kepala Sekolah Rp252.580.000 dan Pembangunan  Ruangan OSIS Rp187.278.000. "Totalnya 1 Miliar lebih," jelasnya.


Tidak hanya itu, proyek lainnya 

berupa rehabilitasi Ruang kelas Rp623.331.000 dan Rehabilitasi ruang laboratorium Rp259.721.000 dengan total pagu Dana sebesar Rp 883.085.000. Proyek yang satu ini tanggal pelaksanaannya 14 Oktober 2024 sampai dengan 12 Desember 2024."Proyek yang itu berakhir pada 12 Desember 2024," terangnya. 


Dua proyek tersebut, seharusnya telah rampung pada pertengahan Desember 2024 lalu. Namun, saat ini proyek masih belum rampung dan masih dalam proses pekerjaan. "Harusnya berakhir pada Desember, tapi nyatanya masih belum rampung hingga kini," katanya. 


Hal ini, dibuktikan dengan pernyataan dan informasi dari  salah satu tukang yang mengerjakan bangunan proyek tersebut. Yang bersangkutan juga membenarkan pekerjaan proyek tersebut, mandek  karena harus menunggu material yang di distribusikan oleh Pemerintah Provinsi NTB dari pulau Lombok. Bahkan mereka pernah istirahat satu Minggu karena harus menunggu suplai material. 


"Materialnya di belanja oleh pemerintah provinsi sehingga kami para pekerja harus menunggu berhari-hari," bebernya. 


Menurutnya, mestinya material harus di belanja di Kabupaten Dompu, agar pekerjaan cepat dituntaskan mengingat waktu hanya 66 hari sesuai yang tertera di papan informasi. Selama ini barang dibawa menggunakan Truck Fuso dari pulau lombok. "Seandainya material di belanja disini, pasti pekerjaan ini sudah rampung," katanya. 


Ia, juga membeberkan ada sejumlah item barang yang dibelanjakan oleh mereka yang tidak bisa digunakan dalam proyek tersebut dan harus diuangkan kembali oleh pelaksana agar bisa membeli barang yang pas dan cocok dalam proyek ini. 


"Ada beberapa barang yang dikirim tidak bisa digunakan dalam proyek, Pelaksana terpaksa menjualnya kembali untuk membeli barang yang cocok," terangnya. 


Tambah Bukhari, artinya proyek pembangunan gedung sekolah tersebut dikerjakan secara asal-asalan oleh tukang yang tidak profesional dalam bidang tersebut. Bahkan beberapa bagian bangunan, temboknya tidak rata bak gelombang. 


Tidak hanya itu, beberapa ruas plafon di pasang seadanya sehingga sudah terlihat renggang dari kayu pemegangnya. Cat tembok yang dilakukan juga tak beraturan, Timbul bintik-bintik seperti jerawat di tembok usai di cat dan kemungkinan cat akan rusak, padahal pekerjaan belum selesai. "Plafon dan cat tembok berantakan," tandasnya. RUL