Anak petani jagung Ardiansyah SH (foto/ist) |
DOMPU, Topikbidom.com - Ditengah Kabupaten Dompu dilanda wabah Virus Corona (Covid-19), para petani jagung pun mengungkapkan jeritan kekecewaanya. Kekecewaan itu terungkap lantaran menurun (anjloknya) harga jual jagung yang saat ini berada dalam posisi harga RP 2800 perkilo (diluar gudang) dan RP 3000 perkilo (didalam gudang).
Kondisi ini pun, akhirnya membuat petani jagung menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Pemerintah dan DPRD Kabupaten Dompu.
Hal itu terbukti, seperti yang disampaikan salah satu Petani jagung di Kabupaten Dompu. Kepada wartawan, Ardiansyah SH warga Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja mengatakan, berkaitan dengan anjloknya harga jagung pihaknya selaku keluarga yang kesehariannya melakukan aktivitas bertani (petani jagung) merasa sangat dirugikan.
"Tahun ini harga jagung menurun. Padahal banyak dari kalangan petani yang mengalami gagal tanam bahkan panen," ungkapnya, Senin (27/4/2020).
Menurut Ardiansyah, kondisi ini mestinya menjadi PR bagi pemangku kebijakan dan lainnya. Bahkan, keterbatasan pemahaman para Petani Jagung khususnya tidak lantas dianggap hal yang biasa.
"Pemerintah dan DPRD seharusnya hadir untuk memberikan solusi terbaik untuk para petani jagung," katanya.
Ditambahkan Ardiansyah, jangan seolah-olah terkesan tidak mengambil peran di saat masyarakat khususnya petani membutuhkan bantuan.
"Sejatinya Negara dan pemerintah adalah pepresentasi dari masyarakat. Jangan sampai terkesan putusnya keterkaitan rantai pemerintah dengan masyarakat," tuturnya.
Ardiasnyah menegaskan, pihaknya tidak meminta sumber anggaran daerah dalam bentuk APBN atau APBD. "Yang kami inginkan dan harapkan pemerintah hadir disaat petani membutukan bantuannya mengenai harga jagung," terangnya. (Rul)