Ilustrasi DBD (sumber: google) |
Sekertaris Dompu Kota Mulyadin AMD.Kep, mengatakan, tiga hari belakangan ini awan mendung, gerimis dan hujan terus-menerus turun di Kabupaten Dompu. Itu artinya, segala benda -benda yang dapat menampung air hujan berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aigipty yang notabene sebagai agen penyakit demam berdarah."Kondisi ini berpotensi munculnya kasus DBD," ungkap Mulyadin, Kamis (21/5/2020).
Untuk mencegah hal itu lanjut Mulyadin, masyarakat haru melakukan berbagai cara guna mengantisipasi kasus DBD tesebut. Cara itu yakni, menguras tempat penampungan air, minimal 2 kali dalam seminggu.
Menutup tempat penampungan air, menyingkirkan atau mendaur ulang barang -barang bekas yang mampu menampung air hujan, menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Bubuk abate tersebut bisa di dapatkan di puskesmas terdekat.
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menaruh ikan di penampungan air dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
"Bukan saja corona yang akan kita waspadai, demam berdarah juga menjadi penyakit tahunan yang mengerikan," jelasnya. (Rul)