Ketua DPC Bima Drs. H Mustahid H Kako, MM, membagikan sembako kepada warga (foto/ist) |
Ketum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, mengtakan, pembagian sembako dilakukan secara serentak seluruh Indonesia tertanggal 1 hingga 14 Mei 2020. Ini upaya memutus menyebarnya Covid-19 pemerintah pusat dan daerah telah
menerbitkan berbagai kebijakan.
"Salah satunya adalah penerapan pembatasan interaksi sosial antar warga masyarakat (social distancing dan physical distancing). Itulah alasan dilaksanakanya kegiatan ini di seluruh Indonesia," kata Muhaimin di lokasi pembagian sembako.
Menurut Muhaimin, penerapan dari kebijakan tersebut, karena harus dilaksanakan dalam waktu yang panjang, telah menimbulkan efek berantai di bidang ekonomi masyarakat yang selama ini
mengandalkan perputaran ekonominya dari pertemuan fisik dan interaksi langsung antar masyarakat seperti pedagang pasar, UMKM, transportasi public dan sebagainya.
"Selain segmen di atas, penerapan social dan physical distancing juga berpengaruh pada karyawan-karyawan pabrik atau perusahaan yang terpaksa merumahkan dan/atau mem-PHK karyawannya karena sepinya aktifitas perusahaan," ungkapnya.
Masih menurut Muhaimin, antisipasi yang dilakukan pemerintah, melalui dana BPJS Ketenagakerjaan, Kartu Pra Kerja dan lain-lain belum dapat menjangkau keseluruhan masyarakat yang terdampak terutama masyarakat ekonomi bawah berpenghasilan lepas harian.
Melihat kondisi ini (Pademik Covid- 19) itu, PKB hadir dan turut berpartisipasi menanggulangi ekonomi masyarakat yang terdampak kebijakan penanganan pandemic Covid-19 yang belum dapat tercover oleh program pemerintah."PKB setiap tingkatan wajid hadir menyelesaikannya," harapnya.
Ditambahkan Muhaimin, mengatasi kerawanan sosial yang mungkin akan timbul karena dampak ekonomi dari
penerepan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. "Dengan target terpenuhi kebutuhan dasar masyarakat berupa makanan dan lauk pauk," pinta Wakil Ketua DPR RI.
Ponakan mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) ini, mengemukakakn masyarakat dapat lebih tenang dalam memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2020 apabila penerapan kebijakan waspada Covid-19 masih berlangsung.
"Dengan sasaran masyarakat terdampak kebijakan penanggulangan Covid-19 dengan mengutamakan Basis Konstituen PKB, Korban PHK, Guru Ngaji, Guru Madin, dan Kiai Kampung," katanya.
Sementara itu, Ketua DPC Bima Drs. H Mustahid H Kako MM, mengatakan,Pendistribusian bantuan DPP tersebut, dilakukan berjenjang melalui DPP kepada DPW.
"Untuk selanjutnya didistribusikan oleh kami DPC Bima yang bekerjasama dengan DPAC dan DPRt didaerah ini langsung kepada masyarakat," jelasnya.
Ketua DPC Bima menyebut, berdasarkan petunjuk teknis setiap paket berisi kebutuhan pokok dasar masyarakat sehari-hari berupa Beras 10 Kg, Gula 2 Kg dan Minyak Goreng 2 Kg.
"Pendistribusiannya langsung kepada masyarakat dilaksanakan serentak sesuai jadwal, sejak awal Mei 2020 dalam bulan Ramadhan ini," terangnya.
Ditambahkan Ketua DPC Bima,
paket Sembako dari DPP PKB sudah berbentuk kemasan paket berikut labelnya. DPW dan DPC tidak dibenarkan untuk mengubah isi dan bentuk paket.
Bila ada Paket Sembako tambahan dari DPW dan DPC dapat didistribusikan pada waktu bersamaan dengan ketentuan ditempatkan pada kemasan yang terpisah dari paket Sembako DPP PKB.
Pendistribusian paket sembako dari DPW kepada DPC, dilakukan sesuai kesepakatan dengan mempertimbangkan efektifitas dan ketepatan waktu. Penerima paket sembako harus tepat sasaran yaitu masyarakat yang secara ekonomi terdampak secara langsung maupun tidak langsung dari penanganan Covid-19 dan diutamakan Konstituen PKB, Korban PHK, Guru Ngaji, Guru Madin, dan Kiai Kampung.
"Pelaksanaan distribusi paket Sembako kepada masyarakat wajib menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh DPP PKB. Kegiatan pendistribusian langsung dikoordinir oleh DPC kepada masyarakat," paparnya.
Ditambahkan Ketua DPC Bima, kegiatan ini jangan dilihat dari jumlah dan atau nilai barangnya, tetapi nilai kepedulian, perhatian, bahwa PKB ikut berperan dalam mengatasi kesenjangan ditengah covid-19 ini."Ini adalah bentuk keperdulian kami PKB,"(Rul)