Bulan Juni, Jumlah Limbah Medis di RSUD Dompu Capai 7 Ton

Kategori Berita

.

Bulan Juni, Jumlah Limbah Medis di RSUD Dompu Capai 7 Ton

Jumat, 19 Juni 2020
Kasi Humas dan Pemasaran RSUD Dompu Ida Fitriani S.Keb.,Bd. (foto/Rul)

Dompu, Topikbidom.com - Saat ini jumlah limbah medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Dompu mencapai 7 Ton. Jumlah ini berdasarkan data perbulan Juni Tahun 2020.

Hal ini disampaikan langsung Kasi Humas dan Pemasaran RSUD Dompu Ida Fitriani S.Keb.,Bd, saat dikonfirmasi Topikbidom.com, Sabtu (20/6/2020).

Diakui Ida Fitriani S.Keb.,Bd, pengelolaan limbah medis oleh RSUD Dompu sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada.
Limbah ini kata Dia, dikelola oleh pihak ketiga yakni perusahaan yang di wilayah Jawa Timur.

"Perusahaan inilah yang datang langsung mengakut limbah medis disini dengan menggunakan mobil khusus. Tapi sebelum limbah ini diakut limbah ini sudah kami pilah dan dibungkus," jelasnya.

Mengenai anggaran yang dikeluarkan lanjut Ida Fitriani S.Keb.,Bd, itu tergantung jumlah limbah medis. Artinya, RSUD Dompu membayar kepada perusahaan dengan hitungan per-kilo limbah medis."Nilainya, dibawa RP 50 ribu perkilo," katanya.

Ida Fitriani S.Keb.,Bd juga menyebut, dibading tahun 2019, jumlah limbah medis lebih sedikit Tahun 2020. Capaian ini karena pengelolaan limbah medis RSUD Dompu lebih dilakukan dengan baik lagi.

Ia mencontohkan, seperti limbah Pampers itu diperas (dikeringkan) terlebihdulu baru kemudian dibungkus. Hal ini, untuk mengurangi berat limbah Pampers saat ditimbang.

"Kalau ditimbang dalam keadaan basah maka Otomatis beratnya bertambah. Jadi kalau dikeringkan maka itu bagian mengurangi berat alias mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan limbah itu," papar Ida Fitriani S.Keb.,Bd.

Ida Fitriani S.Keb.,Bd kembali menegaskan, penanganan limbah medis di RSUD Dompu tetap dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada. Ia pun memastikan, tidak akan ada limbah medis di RSUD Dompu ini yang tercecer. " Kami benar benar teliti dan bekerja dengan baik dalam hal penanganan limbah medis," terangnya. (Rul)