Dompu, Topikbidom.com - Kementerian Sosial, dalam waktu dekat akan menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) tambahan beras bagi keluarga prasejahtera Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020.
Berangkat dari hal ini, sebagai upaya persiapan pendistribusian, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Domoi bersama Bulog Dompu, melakukan rapat tekhnis dan pengecekan beras di Kantor Bulog Doro Tangga Kecamatan Dompu, Rabu (19/8).
"Bansos beras merupakan salah satu program jaring Pengaman Sosial (JPS) dalam rangka penanganan dampak wabah covid19," Ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Dompu, H. Tajuddin HIR.
Diakui H. Tajuddin HIR, pihak Dinsos Kabupaten Dompu telah menggelar pertemuan awal dengan Kepala Bulog Bima yang menaungi Bulog Dompu. Pada kesempatan ini, hadir juga Koordinator Wilayah PKH NTB dan Koordinator Kabupaten Dompu.
Dalam pertemuan ini, membahas mekanisme dan langkah tindaklanjut persiapan pelaksanaan pendisribusian bansos tambahan bagi KPM PKH."Jika berdasarkan data Juli, jumlah KPM PKH Dompu sebanyak 16.161 KPM," ungkapnya.
H.Tajuddin HIR menyebut, berdasarkan materi vcon dengan Kementerian Sosial, bansos beras ini bertujuan mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras selama pandemi Covid-19. Pelaksanaan pendistribusian beras pun selama 3 bulan dan rencananya terhitung bulan Juli sampai September Tahun 2020.
"Setiap KPM memperoleh bantuan sebanyak 15 kg/KPM/bulan dengan kualitas beras medium," paparnya.
Kepala Bulog Cabang Bima, Sawaludin Susanto, saat melakukan pengecekan beras. (ist/Topikbidom.com) |
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Bima, Sawaludin Susanto, pada kesempatan ini juga menjelaskan, pada prinsipnya, Bulog telah menyiapkan stok beras sesuai dengan data penerima.
Ia menyebut, jika berdasarkan data PKH 16.161 KPM, maka kesediaan beras sekitar 727.245 ton, beras jenis medium yang sudah dicek kualitasnya secara bersama-sama.
"Hasil pengechekan bersama Dinsos dan PKH, secara kuantitas dan kualitas sudah siap," ujarnya sembari menunjukan jenis beras dan hasil timbang kepada para awak media yang hadir.
Ditambahkan Sawaludin Susanto,
dari hasil pertemuan bersama Dinsos-PKH- Bulog, pihaknya masih menunggu petunjuk tekhnis yang final, agar beras dapat segera di distribusi. Yang terpenting kata Dia, penyediaan stok sudah terpenuhi dan beras ini hasil dari produk lokal.
"Tadi kami membahas bersama Dinsos persiapan dan tekhnis, serta langkah-langkah antisipasi jika ditemukan kendala di lapangan," jelasnya.
Sambung Sawaludin Susanto, bahkan jika ada temuan beras yang rusak dan kurang, pihaknya siap melakukan pergantian, sepanjang bukti dukung beras yang dirasa kurang atau tidak sesuai dapat ditunjukan. (Rul/*)