Acara Talk Show Bertajuk Peran Media Online dalam Pilkada Tahun 2020 dalam masa pandemi Covid-19 di Hotel Lombok Plaza Kota Mataram. (Dok : Topikbidom.com) |
Mataram, Topikbidom.com - Usai sukses menggelar kegiatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) bersama bersama jajaran pengurus dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kabupaten dan Kota di NTB, Sabtu (29/8/2020), MOI NTB langsung mengadakan Talk Show Bertajuk Peran Media Online dalam Pilkada Tahun 2020 dalam masa pandemi Covid-19.
Talk Show yang berlangsung di Hotel Lombok Plaza Kota Mataram ini, dihadiri dua orang Narasumber yakni Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si dan Sekertaris Diskominfotik Provinsi NTB. Hadir juga sebagai peserta puluhan mahasiswa.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si, melalui penyampaianya mengatakan, untuk pengamanan Pilkada, pihaknya selain mempersiapkan kekuatan personil yang jumlahnya sudah dihitung. Tidak hanya Polri, pihaknya juga melibatkan TNI, Sat Pol PP, Linmas serta perangkat lainnya.
"Dalam pengamanan Pilkada, Polri mempunyai konsep yang namanya 7 Siap yang gambaran umumnya bagiamana kesiapan untuk menghadapi pesta demokrasi tersebut," jelasnya.
Pertama kata Dia, pihaknya siap dilatih luna baik itu perencana operasi, pengamanan dan lainnya. Kedua, menyiapkan Posko yang terutama ditempatkan di Polda sebagai ruang kendali (pengendalian) dan panel panel data untuk kegiatan maupun kerawanan yang perlu diantisipasi.
Ketiga, pihaknya melakukan persiapan lantihan pengamanan operasi dalam rangka untuk meningkatkan diri maupun mental anggota yang ada di lapangan.
"Untuk jenis latihannya yakni seperti sistem pengamanan kota. Misalnya, peragaan terjadinya unjukrasa, pengamanan saat kampanye dan pengawalan terhadap VIP, pengamanan kotak suara dan pengumutan suara. Inilah yang harus dilatih," paparnya.
Sedangkan keempat, yakni siap kondisi kamtibmas yang artinya langkah yang sudah memetakan dan memahami bagiamana kerawanan wilayah. Inilah, yang harus dibedah satu persatu apakah wilayah tersebut dipandang rawan atau aman.
"Untuk ini pun, unit intelegen sudah memetakan dimana saja letak kerawanan tersebut. Dari hasil pemetaan ini, tentu kita bisa mengetahui dan mengantisipasi timbulnya kerawanan tersebut," kata Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si.
Ditambahkan Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si, saat ini pihaknya memiliki satgas Nusantara. Dimana mereka memiliki tugas untuk menghadapi gangguan menjelang Pilkada.
"Kaitan ini ada satuan tugas managemen media, sosial, kemitraan dan satuan tugas penegakan hukum. Satgas ini, adalah ujung tombak dari kepolisian untuk melakukan cipta kondisi terhadap Pilkada 2020," terangnya.
Sambung Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si, untuk siap kelimannya yakni siap masyarakat dimana mereka diajak untuk mempersiapkan diri.
Hal itu dilakukan, melalui kegiatan kepolisian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat khususnya melakukan razia miras dan merazia pelanggaran lainnya. Begitu juga, untuk SIAP kelima, enam dan Ketujuhnya yakni melakukan berbagai kegiatan semacam mengajak masyarakat menciptakan Pilkada damai dan lain lain. "Itulah berbagai kegiatan SIAP dalam rangka Pilkada 2020," paparnya.
Selain itu kata Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si, alasan pihaknya melibatkan TNI dan perangkat lainnya ini karena terbatasnya jumlah personil kepolisian. Jadi, Polri tetap fokus berada di kantor kantor polisi, guna mengantisipasi kejadian atau caos.
Selain itu, juga melakukan pengamanan di obyek vital, kantor pemerintahan serta lokasi lokasi tertentu lainnya.
"Inilah alasannya kenapa kami juga melibatkan TNI dan perangkat lain termasuk Sat Pol PP dan Linmas. Terkahir, kesiapan kami yakni kesiapan sarana dan prasarana," katanya.
Disela waktu, Sekretaris Diskominfotik Provinsi NTB, pada kesempatan ini juga menyampaikan, peranan media online juga sangat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan daerah dalam hal informasi melalui berita berita yang diekspos.
"Informasi informasi (berita) sangat mempengaruhi daya keingintahuan masyarakat untuk terus mengetahui tentang perkembangan daerah," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat (publik) sekarang sudah dengan mudahnya membaca berita yang dibrowsing melalui jaringan internet. Akan tetapi, terkadang publik sering terkecoh oleh namannya judul berita yang terkesan luar biasa hebohnya, padahal isinya biasa saja. "Terkadang judul berita sering mematikan persepsi pembaca," ungkap Sekretaris Diskominfotik Provinsi NTB.
Berangkat dari hal ini, Sekretaris Diskominfotik Provinsi NTB meminta kepada teman teman Media agar lebih profesional dalam menyajikan judul, sehingga tidak menimbulkan persepsi lain ditingkat pembaca tersebut. "Maka itu, marilah kita berhati hati dalam memilih atau menulis judul berita,"sarannya.
Selain permasalahan itu, Sekretaris Diskominfotik Provinsi NTB, juga menjelaskan mengenai bagaimana keberadaan Diskominfotik. Yang dimana, keberadaanya bukan mengintervensi kinerja teman teman dia.
"Ya, bisa dikatakan tidak apalah kalau kami hanya sedikit menyentil alias hanya mengingatkan yang berkaitan dengan berita," terangnya.
Diskominfotik lanjut Dia, berperan melakukan edukasi. Bahkan tahun depan, pihaknya berencana melaksnakan kegiatan edukasi yang melibatkan dengan teman teman Media. "Inilah yang kami rencanakan tahun 2021," jelasnya.
Usai penyampaian Sekretaris Diskominfotik Provinsi NTB, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara para peserta Talk Show. (Rul)