DBD di Dompu Tahun 2021 Meningkat, Jumlahnya 22 Kasus

Kategori Berita

.

DBD di Dompu Tahun 2021 Meningkat, Jumlahnya 22 Kasus

Minggu, 17 Januari 2021

 

Kepala Dikes Dompu, Hj Iris Juita Kastianti, SKM, MMKes (dok:Topikbidom.com)

Dompu,Topikbidom.com - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali melanda wilayah Kabupaten Dompu. Saat ini, ada 22 kasus DBD Tahun 2021.


Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu Hj Iris Juita Kastianti, SKM, MMKes, mengatakan, temuan 22 kasus DBD itu awal bulan Januari Tahun 2021."Kalau dibandingkan di tahun kemarin, jumlah kasus DBD menjadi meningkat di tahun ini," ungkap Hj Iris Juita Kastianti, Senin (18/1/2021).


Hj Iris Juita Kastianti menyebut, wilayah yang tersentuh oleh kadis DBD ini yakni di Kecamatan HU'u, Dompu, Manggelewa dan Kecamatan Kilo. Rata rata yang terkena DBD ini, tidak hanya orang tua dan dewasa, tapi juga anak kecil yang umurnya 3 tahun. "Dari jumlah kasus ini, wilayah Kilo yang paling banyak muncul kasus DBD," jelasnya. 


Lanjut Hj Iris Juita Kastianti, mengenai kondisi kesehatan warga yang terkena DBD ini, sudah sembuh (pulih). "Alhamdulillah kondisi kesehatan mereka sudah sembuh," katanya. 


Disinggung bagaimana langkah penanganan terhadap kasus DBD ini ?


Tambah Hj Iris Juita Kastianti, sampai saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi dan mengendukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Salah satunya, meminta masyarakat untuk melakukan antisipasi terhadap munculnya wabah DBD. 


Hal itu, bisa dilakukan dengan cara yang biasa dikenal dengan sebutan 3M antaralain Menguras yang artinya membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. 


Menutup, adalah menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. "Ini adalah cara memberantas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," paparnya. 


Selai itu sambung Hj Iris Juita Kastianti, juga menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Mengedukasi masyarakat agar menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur dan Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dan lain-lain.


"Agar bisa lebih efektif, perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, ) terutama pada saat musim hujan," jelasnya lagi.


Diakui Hj Iris Juita Kastianti, pihaknya juga saat ini tengah melakukan penanganan DBD dengan cara melakukan Fogging di sejumlah titik (lokasi yang dianggap rawan timbulnya DBD. Ia pun, tidak menapik kalau kegiatan Fogging membutuhkan anggaran yang besar. Akan tetapi, mau tidak mau Fogging harus tetap dilaksanakan untuk memberantas sarang (jentik) nyamuk DBD. 


"Sejak beberapa pekan kemarin, kami sudah mulai melakukan Fogging. Mengenai anggarannya, itu kami memanfaatkan (meminjam) uang koperasi yang ada di internal Dikes Dompu," terangnya lagi.


Terlepas dari hal ini, lebih jauh Hj Iris Juita Kastianti mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat  karena wabah DBD ini berkaitan dengan masalah lingkungan. 


"Mengingat Dompu masih pandemi Covid-19, kami juga meminta masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan (Pencegahan penyebaran Covid-19) dengan cara rajin mencuci tangan menggerakan sabun, memakai masker dan menghindari kerumunan," tandasnya.(Advertorial)