Gubernur NTB, saat menerima kunjungan silaturahmi para pemuda asal Dompu (ist/Topikbidom.com) |
MATARAM, Topikbidom.com - Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah SE, M.Sc, ternyata sudah sejak lama mengenal dan memahami kondisi wilayah Kabupaten Dompu. Terutama, mengenai kehidupan masyarakat Dompu.
"Dulu saya sering ke Dompu dan menginap di Hotel Rinjani yang ada di depan Masjid Baiturrahman Dompu. Jadi, saya sudah sejak lama tau Dompu itu seperti apa," ungkap Gubernur NTB, saat menerima kunjungan silaturahmi para pemuda Dompu di Pandopo Gubernur NTB, Selasa (16/2/2021) malam.
Kata Gubernur NTB, tempo dulu Kabupaten Dompu adalah daerah yang paling miskin standar kehidupannya di NTB. Tapi sekarang sudah berbeda (berubah). Perubahan itu, terwujud ketika masyarakat (petani) melalui melakukan aktifitas menanam jagung, sehingga hasilnya mampu meningkatkan nilai pendapatan ekonomi masyarakat.
Namun disisi lain, perubahan itu ternyata menimbulkan Kabupaten Dompu, kehilangan kondisi alam (hutan) yang dulunya asri menjadi gundul. "Ibarat kita dapat sesuatu tapi kehilangan sesuatu (Kesejahteraan meningkat tapi terjadi kerusakan lingkungan yang sangat parah)," katanya.
Lanjut Gubernur NTB, inilah yang mesti menjadi perhatian bersama. Dimana, kerusakan lingkungan itu jangan sampai terus meningkat, sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi.
"Makanya, Industrialisasi itu bukan teori saya, tapi teori ekonomi. Kalau mau orang memiliki lapangan pekerjaan, mestinya jagung Dompu jangan dijual keluar secara mentah. Tapi harus langsung diolah di Dompu. Misalnya, jagung dikelola langsung menjadi pakan ternak dan lain lain. Langkah ini, tentunya juga akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Langkah apa yang tepat untuk dilakukan kedepannya ?
Kata Gubernur NTB, tentunya itu menjadi tugas pemimpin Dompu yang baru, terutama dalam hal bagaimana kesejahteraan masyarakat tetap dipertahankan dan ditingkatkan, tapi degradasi lingkungan harus diperbaiki. "Intinya, apapun yang menjadi kekurangan itu harus diperbaiki," tandasnya.(*)