Ketua Komisi II DPRD Dompu Muhammad Subahan SE (fraksi PPP) |
Dompu, Topikbidom.com - Komisi II DPRD Dompu, mulai mengomentari tentang turunnya harga jagung di Kabupaten Dompu. Hal ini menindaklanjuti keluhan masyarakat yang mempertanyakan penyebab turunnya harga jagung tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Dompu Muhammad Subahan SE (fraksi PPP), mengaku sering menerima keluhan dari masyarakat (petani) yang mempertanyakan masalah turunnya harga jagung. "Saya sering kali menerima keluhan para petani mengenai masalah turunnya harga jagung," ungkap Muhammad Subahan SE, pada wartawan, Rabu (2/6/2021).
Diakui Muhammad Subahan SE, menindaklanjuti keluhan itu, dirinya langsung memberikan pemahaman dan masukan kepada para petani bahwa penyebab turunnya harga jagung akibat hukum pasar. "Alhamdulillah, para petani sudah saya berikan penjelasan dan mereka menerimanya dengan baik," katanya.
Menurut Muhammad Subahan SE, turunnya harga jagung merupakan fluktuasi harga yang dikenal dengan sentimen pasar dalam teori ekonomi. Teori ekonomi itu, dikenal dengan istilah supplai dan demand hukum penawaran atau permintaan.
"Mungkin permintaan jagung di pasar sudah agak turun makanya penawaran untuk harga agak berkurang. Demikian juga sebaliknya, saya kira ini tidak turun harga masih stabil diatas Rp. 4 ribu. Makanya saya katakan ini fluktualtuf dan tidak menutup kemungkinan juga akan berdampak positif pada komoditi pertanian lainnya," katanya.
Lanjut Muhammad Subahan SE, dirinya mengapresiasi kinerja pemerintah dimasa kepemimpinan AKJ-SYAH (Bupati dan Wakil Bupati Dompu). Selain mampu meningkatkan harga jagung hingga mencapai harga Rp. 5000 lebih. "Saat ini, harga jagung di Dompu ada di angka Rp.4200 per-kilo. Saya pribadi apresiasi terhadap kinerja pemerintah sekarang terhadap kondisi harga komidi pertanian," Terangnya. RUL