Tim Mabes Polri, saat foto bersama dengan jajaran Ponpes Utsman Bin Affan Desa O'o dan pihak lainnya, usai melakukan dialog
Dompu, Topikbidom.com - Tim Mabes Polri, menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Utsman Bin Affan Desa O'o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Kamis (30/9/2021). Kehadiran pihak pelindung dan pengayom masyarakat, semata mata untuk melakukan dialog dengan jajaran Pondok Pondok Pesantren Utsman Bin Affan dengan tema Kebangsaan dan Moderasi Beragama Dalam Rangka Keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Pimpinan Ponpes Utsman Bin Affan Ustadz Zainuddin MY, S. Pdi, saat menyampaikan kata kata sambutannya |
Kehadiran tim Mabes Polri didampingi Kasat Intelkam Polres Dompu IPTU Makrus, S. Sos, ini pun disambut baik oleh Pimpinan Ponpes Utsman Bin Affan Ustadz Zainuddin MY, S. Pdi, bersama Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kabupaten Dompu, Alimuddin S.Ag dan seluruh jajaran di pondok pesantren setempat. "Terimakasih atas kunjungan dan kehadiran tim Mabes Polri di Pondok pesantren kami ini. Dialog seperti ini sangat kami butuhkan," ucap Pimpinan Ponpes Utsman Bin Affan Ustadz Zainuddin MY, S. Pdi.
Tim Mabes Polri, Kompol Dian Indra Prabudi S.IK, M.Si, saat memaparkan materi dialog |
Tim Mabes Polri, Kompol Dian Indra Prabudi S.IK, M.Si, menyampaikan rasa terimakasihnya atas sambutan jajaran Ponpes Utsman Bin Affan. "Sambutannya sangat luar biasa dan ini penghargaan bagi kami di institusi kepolisian (Mabes Polri)," ucapnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa materi tentang wawasan kebangsaan dipaparkan dengan metode diskusi interaktif. "Para santri yang menjadi peserta dalam kegiatan ini diberikan pemahaman tentang Nilai-Nilai Pancasila, UUD 1945, menjaga keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," ungkapnya.
Menariknya lanjut Kompol Dian Indra Prabudi, pada kesempatan ini pun bagi peserta yang bisa menjawab dengan cepat dan tepat terkait Pilar kebangsaan dan pertanyaan lainnya sesuai dengan tema dialog, itu mendapatkan hadiah langsung 1 mushaf Al-Qur'an. "Alhamdulillah, semua pertanyaan yang kami berikan dikuasai dan dijawab dengan mudah oleh santri dan santriwati di Ponpes ini," ungkapnya lagi.
Menurut Kompol Dian Indra Prabudi,Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan agama. Maka itu, semua harus saling menghargai dan saling menghormati. "Meskipun kita berbeda tetapi kita adalah satu," kata mantan Kasat Reskrim Polres Asahan Sumatera Utara tersebut.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kabupaten Dompu, Alimuddin S.AG, pada kesempatan ini juga menjelaskan bahwa pengertian moderasi beragama, yakni cara pandang dalam beragama secara moderat.
"Dalam Islam konsep moderasi beragama disebut Islam Wasathiyah yakni ajaran Islam yang mengarahkan umatnya agar adil, seimbang, ber-maslahat dan proporsional," paparnya.
Lanjut Alimuddin, dalam kehidupan beragama tidak boleh merasa paling benar dan menyalahkan yang lain. Tetapi harus menjaga toleransi dan menghormati agama dan kepercayaan yang lain.
"Kita harus menebarkan kebaikan dan kasih sayang dengan sesama. Harus menghargai sesama saudara baik yang muslim maupun non muslim. Menghormati intern agama, antar agama dan antar agama dengan pemerintah," paparnya lagi.
Pada sesi tanya jawab pada dialog ini, ada hal menarik yang ditanyakan oleh santriwati Yakni, tentang penjabaran Sila Kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab). Syarat menjadi istri sholihah dan syarat untuk menjadi polisi.
Pada kesempatan ini pun, Kompol Dian Indra Prabudi, menjawab dengan mengungkapkan bahwa ada persyaratan umum dan khusus diantaranya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tidak hanya itu, Kompol Dian Indra Prabudi, juga menjawab untuk menjadi polisi persyaratannya harus mengenyam pendidikan paling rendah SMA dan SMK dan umurnya paling rendah 18 tahun (pada saat dilantik menjadi anggota Polri).
"Bagi anak-anak yang hafidz Qur'an sekarang ini mendapatkan jalur khusus dan sekarang jadi polisi juga sudah bisa pakai hijab," Terangnya. RUL