Kota Bima, Topikbidom.com - Sejumlah pekerjaan paket proyek di Kota Bima, diduga bermasalah. Mulai dari kekurangan volume, hingga pada pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak. Hal ini, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun 2018 - 2020.
Berdasarkan data dihimpun, diduga kekurangan volume pekerjaan ditemukan pada proyek peningkatan jalan Kompi - Karantina senilai Rp 24,5 Juta.
Kekurangan volume pekerjaan pelebaran jalan Nungga - Tolo Weri senilai Rp.53,3 Juta, kekurangan volume kegiatan revitalisasi pasar Sarae Rp.14,3 Juta, kekurangan volume pekerjaan jembatan Dodu 1 Rp. 2 Juta dan kekurangan volume pekerjaan peningkatan jalan Kompi - Karantina Rp.24,5 Juta serta temuan lainya. Ditambah lagi, pelaksanaan enam paket pekerjaan Dua OPD yang tidak sesuai kontrak Rp. 121,7 juta.
Masih berdasarkan data yang dihimpun, kekurangan volume pekerjaan peningkatan jalan Kompi - Karantina berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di lapangan oleh BPK, PPK, Rekanan dan Konsultan Pengawas.
Hasilnya, ditemukan kekurangan volume pada pekerjaan tersebut. Totalnya, mencapai Rp.24,5 Juta. Begitu juga, dengan pekerjaan pelebaran jalan Nungga - Toloweri dan lain sebagainya. Tak terkecuali, pelaksanaan enam paket pekerjaan dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak sesuai kontrak. Totalnya sebesar Rp. 121,7 juta.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Drs H.Muhtar Landa, SH, hendak di konfirmasi guna perimbangan berita tidak berhasil ditemui. "Pak Sekda belum bisa menerima tamu. Beliau sedang melakukan Vidcon," terang salah satu pegawai di ruangan kerja Sekda Kota Bima, tepatnya di Kantor Pemkot Bima, Jumat (22/10/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Bima, justeru menyarankan untuk wawancara Inspektorat. "Silahkan wawancara Inspektorat, karena yang tau tentang temuan BPK adalah inspektorat," Sarannya. Tim