Masalah Bibit Jagung Pioneer 35 Diduga Palsu, Ini Klarifikasi Distanbun Dompu

Kategori Berita

.

Masalah Bibit Jagung Pioneer 35 Diduga Palsu, Ini Klarifikasi Distanbun Dompu

Selasa, 16 November 2021
Kabid Tanaman Pangan (TP) Distanbun Dompu, Nurhidayah S.St

Dompu, Topikbidom.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Dompu, Selasa (16/11/2021) memberikan klarifikasi terkait bibit jagung Pioneer 35 yang dibagikan kepada kelompok tani di Kabupaten Dompu. Klarifikasi ini, untuk menjawab pernyataan  Gerakan Bersama Pemuda Mahasiswa Dompu (GEBPMAD) yang mengatakan bibit jagung Pioneer 35 tersebut diduga palsu. 


Kepala Distanbun Dompu melalui Kabid Tanaman Pangan, Nurhidayah, S.St, mengatakan, terkait masalah label benih  Pionoer P35, itu tidak ada masalah. "Bibit jagung (Pionoer P35) yang dibagikan oleh kami selaku Distanbun itu asli dan bukan palsu," ujar Nurhidayah, dikutip dari bunyi surat resmi perihal klarifikasi Distanbun Dompu, yang dikirim kepada redaksi Topikbidom.com, Selasa (16/11/2021). 


Baca juga: GEBPMAD Temukan Bibit Jagung Pioneer 35 Diduga Palsu Beredar di Dompu


Ia menjelaskan, benih Pioner P35 sudah melalui pemeriksaan berkas (dokumen) oleh Pejabat Penerima Hasil Kerja (PPHP), dan seluruh dokumennya lengkap. Hal itu, dibuktikan dengan dokumen berupa surat dari kementerian pertanian direktorat jenderal tanaman pangan direktorat perbenihan, dengan No 2195/TP.020/C.2.3./10/2021, Perihal Penggunaan Kemasan bantuan benih tahuan 2021 yang di tujukan kepada PT sangkara utama. 






"Terhadap perbaikan (menempel) Stiker pada kemasan tidak diatur dalam kontrak. Oleh karena tidak menjadi masalah sepanjang spesifikasi teknis dan mutu benih yang disalurkan sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan dan dibuktikan dengan dokumen sertifikat hasil hasil pengujian mutu benih Dan label benih," jelasnya. 


Selain itu lanjut Nurhidayah, juga berdasarkan hasil pengecekan mutu yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi NTB, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSBP) dengan nomor 870/3640-b/BPSBP-P/2021. 


"Parameter yang diuji meliputi kadar air, benih murni, kotoran benih, biji tanaman lain, campuran varietas lain, daya berkecambah, biji gulma dan biji keras," terangnya. 


Tambah Nurhidayah, pengujian mengenai itu dilakukan pada tanggal 22 Oktober tahun 2021. Hasilnya, semua penemuan parameter pada kategori baik. 


"Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka isi label masih sesuai dengan persyaratan mutu benih yang berlaku dan masih dapat disalurkan dan ditanda tangani Kepala Balai (Ir. Sri Wahyuningsih M.Si,Red)," katanya. 


Sambung Nurhidayah, juga berdasarkan sertifikat pelepasan karantina tumbuhan dengan nomor 2021.2.4508.0.K09.M 000120 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Badan Karantina Pertanian. "Itulah dasar dan acuan bahwa benih Pioneer 35 itu asli," jelasnya lagi. 


Nurhidayah juga menegaskan, Distanbun Dompu statusnya penerimaan bantuan bersumber dari pemerintah pusat yang bertugas menyalurkan (mendistribusikan) benih kepada kelompok tani penerimaan manfaat sesuai dengan jumlah yang dialokasikan. 


Ia juga menjelaskan, bentuk pengawasan pendistribusian benih tidak ada pemotongan atau pengurangan di kelompok tani oleh oknum tertentu, baik itu oknum internal maupun eksternal 

Distanbun Dompu, itu dibuktikan 

dengan Berita Acara Serah Terima Barang (BAST) yang ditandatangani oleh pengurus Kelompok Tani penerima manfaat. 


"Intinya, benih yang dialokasikan, baik volume maupun varietasnya sesuai dengan yang teretra dalam BAST yang di tandatangani oleh kelompok tani selaku penerima manfaat," paparnya. 


Nurhidayah berharap, semoga benih yang disalurkan oleh pemerintah, baik itu jagung, padi dan komoditas lainnya dapat membantu untuk mengurangi biaya produksi yang di timbulkan selama proses budidaya. 


"Semua elemen masyarakat berhak untuk melakukan pengawasan didalam penyalurannya. Namun dengan metode-metode yang ilmiah di dalam mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan, sehingga apa yang di suarakan dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah," tandasnya. RUL