Kadis Dikpora "Angka Usia Putus Sekolah Masih Tinggi"

Kategori Berita

.

Kadis Dikpora "Angka Usia Putus Sekolah Masih Tinggi"

Senin, 20 Desember 2021

 

Kadis Dikpora Dompu, Drs. H Rifaid M.Pd (ist/Topikbidom.com)

Dompu, Topikbidom.com - Ditengah Pemda Dompu, terus menggenjot dan mengsukseskan program Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan (Jara Pasaka), ternyata banyak usia putus sekolah di Kabupaten Dompu. Hal itu, terbukti masih banyaknya lembaga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang bergerak pada bidang pendidikan non formal. 


Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Dompu, Drs. H Rifaid M.Pd, pada wartawan membenarkan masih banyaknya angka usai putus sekolah di daerah ini. Penyebabnya, akibat banyak yang menikah diusia dibawah umur. 


"Itulah realita yang terjadi," ungkapnya, saat dikonfirmasi wartawan Topikbidom.com di kantor Dinas Dikpora Dompu, Selasa (21/12/2021). 


Menanggulangi masalah, ini itulah manfaat adanya PKBM di Dompu. Sebab, keberadaan lembaga pendidikan non formal, ini tentunya berperan mengatasi masalah usai putus sekolah."Inilah tugas PKBM," jelasnya. 


Kadis menyebut, saat ini jumlah PKBM sekitar 32 lembaga yang tersebar di 8 Kecamatan Kabupaten Dompu. "Lembaga ini tetap aktif menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam dunia pendidikan non formal," terangnya. 


Selain itu, PKBM juga memiliki sejumlah program kegiatannya dan masing-masing lembaga ada Warga Belajar (WB). "Kegiatan mereka tetap berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada," paparnya. 


Berapa dukungan anggaran untuk membantu PKBM? 


Tambah Kadis, sejumlah lembaga ini mendapatkan bantuan anggaran secara langsung pemerintah pusat melalui APBN. Ia menyebut, tahun 2021 anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 6 Miliar untuk PKBM dan PAUD.  "Masing-masing PKBM mendapatkan anggaran sesuai dengan jumlah WB. Kemungkinan tahun 2022 anggaran, akan ada lagi anggaran untuk PKBM," tandasnya. RUL