Warga Desa Bara, saat melakukan aksi blokade jalur jalan Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu (dok : Topikbidom.com)
Dompu, Topikbidom.com - Puluhan warga Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Senin (13/12/2021) melakukan aksi blokade (tutup) jalan lintas Dompu - Sumbawa, tempatnya jalur jalan lokasi jembatan Desa Bara setempat.
Tutup jalan dengan menggunakan kayu dan batu, ini dilakukan sebagai bentuk sikap mendesak Pemda Dompu, agar segera bertindak melakukan berbagai langkah dan trobosan guna mengantisipasi agar wilayah Desa Bara, tidak terus menjadi sasaran lokasi dampak banjir.
Koordinator (perwakilan) Pemuda Desa Bara, Diego, pada wartawan mengungkap, hampir setiap tahun pada saat musim hujan, Desa Bara selalu menjadi langganan banjir. Banjir ini, akibat hutan gundul dan sempitnya lokasi sungai. Sehingga, saat hujan turun air dari gunung turun dari wilayah desa lain dan mengalir di lokasi sungai Desa Bara. Kemudian, airnya meluap hingga menggenangi rumah-rumah warga di Desa kami ini.
"Inilah alasan kenapa kami melakukan aksi tutup jalan meminta pemerintah segera mencarikan solusi agar Desa Bara tidak terus menjadi sasaran dampak banjir," ungkap Diego di lokasi berlangsung aksi tutup jalur jalan Desa Bara.
Kata Dia, akibat kondisi ini (banjir melanda Desa Bara) banyak rumah-rumah warga yang rusak. Menurutnya, mestinya pemerintah dari dulu mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah dampak banjir di Desa Bara.
"Sampai saat ini, Desa kami selalu saja menjadi wilayah dampak banjir. Bahkan kondisi ini terjadi selama bertahun-tahun. Namun, sayangnya pemerintah tidak serius memperhatikan nasib kami," bebernya.
Berangkat dari kondisi ini, lanjut Diego, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah agar segera melakukan perluasan (perbaikan) lokasi sungai di Desa Bara dan bergerak cepat guna mengantisipasi agar masyarakat Desa Bara, tidak lagi menjadi korban dampak banjir.
"Kalau tuntutan dan aspirasi kami tidak diindahkan. Maka, kami akan siap melawan (perang,Red) dengan pemerintah daerah," tegasnya.
Sementara itu, Camat Dompu Suherman S.Pt, mengatakan, mengenai aspirasi masyarakat Desa Bara, sudah disampaikan kepada pemerintah setempat (Pemda Dompu). "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Dompu dan lainnya, agar segera menurunkan bantuan untuk membantu warga Desa Bara," jelasnya, saat diwawancarai wartawan Topikbidom.com di lokasi berlangsungnya aksi tutup jalan di Desa Bara.
Terlepas dari hal itu, kata Suherman, pihaknya menyayangkan kenapa harus terjadi aksi tutup jalur jalan. Padahal, jalan ini merupakan akses utama yang dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat. "Menutup jalur jalan sama halnya melumpuhkan aktivitas pengguna jalan," katanya.
Menurut Suherman, mestinya kalau menyampaikan aspirasi dan tuntutan, itu tidak perlu melakukan aksi tutup jalan. "Kalau memang ingin menyampaikan tuntutan dan aspirasi, bisa dilakukan secara langsung dengan komunikasi yang baik tanpa menggangu ketertiban khususnya lalu lintas," tuturnya.
Tambah Suherman, mengenai tuntutan perbaikan lokasi sungai dan lainnya itu, tentu akan disampaikan kepada pemerintah terkait. "Terkait itu, kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Dompu," tandasnya.
Pantauan wartawan Topikbidom.com, aksi tutup jalur jalan, ini mengakibatkan aktivitas lalu lintas lumpuh total. Di lokasi ini, pun terlihat Camat Woja, Kapolsek Woja beserta anggotanya termasuk Bhabinkamtibmas Desa Bara. Bahkan Babisna Desa Bara, langsung berkoordinasi dengan massa aksi (warga Desa Bara), guna meminta warga untuk segera membuka kembali jalan yang ditutup.
Usai mendapat penjelasan mengenai seperti apa respon pemerintah, warga pun akhirnya membuka jalur jalan yang ditutup dan aktivitas lalu lintas di lokasi setempat kembali lancar. RUL