Krisis Air Bersih Belum Mampu Diatasi, Yatim Anggota DPRD Pertanyakan Keseriusan Pemerintah dan Penggunaan Anggaran PDAM

Kategori Berita

.

Krisis Air Bersih Belum Mampu Diatasi, Yatim Anggota DPRD Pertanyakan Keseriusan Pemerintah dan Penggunaan Anggaran PDAM

Selasa, 25 Januari 2022

  

Anggota DPRD Dompu, Yatim (Fraksi Partai Demokrat)

Dompu, Topikbidom.com - Kelangkaan (Krisis) air bersih, sampai saat ini masih melanda beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Dompu. Kondisi ini, terjadi sejak bertahun-tahun, namun belum juga ada penanganan serius dari pemerintah daerah. 


"Krisis air bersih masih terjadi di Dompu, khususnya di Kecamatan Woja. Masalah ini pun, belum juga mampu diatasi pemerintah," ungkap anggota DPRD Kabupaten Dompu, Yatim Gatot, pada wartawan, Selasa (25/1/2022). 


Kata Yatim, kelangkaan air bersih ini membuat masyarakat menderita karena sulit mendapatkan air bersih. Padahal, air bersih adalah kebutuhan hidup paling utama bagi masyarakat. 


"Kapan masalah ini (air bersih) mampu dituntaskan. Apakah harus menunggu waktu selama bertahun-tahun lagi," terangnya. 


Yatim menyebut, selama ini pemerintah terus mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk menangani masalah air bersih. Namun, sampai saat ini penanganannya masih jalan ditempat. "Berapa banyak lagi anggaran yang harus dibutuhkan," katanya. 


Anggaran penyertaan modal dari Pemda untuk PDAM perlu diaudit secara mendalam?


Lanjut Yatim, jumlah anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dompu, mencapai Miliaran. Namun, dana ini ternyata belum mampu mengatasi masalah air bersih. 


"Sepengetahuan kami, PDAM Dompu mendapat dana penyertaan modal dari Pemda mencapai Miliaran untuk penanganan air bersih. Tapi kelangkaan air bersih masih saja terjadi," herannya. 


Kata Yatim, kinerja PDAM juga harus dipertanyakan terutama mengenai penggunaan dana pernyataan modal dari Pemda yang sudah mencapai Miliaran. 


"Jangan sampai, anggaran itu tidak sepenuhnya digunakan penanganan air bersih dan takutnya digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain," tuturnya. 


Menurut Yatim, para pihak terkait harus lebih serius dalam mendalami dan memeriksa penggunaan dana penyertaan modal oleh PDAM Dompu. "Jangan sampai, anggaran ini dijadikan sasaran empuk bagi para oknum-oknum untuk kepentingan pribadi," katanya. 


Masih menurut Yatim, Bendahara PDAM juga harus diperiksa secara khusus, termasuk mengenai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) penggunaan dana tersebut. "Jangan sampai ada misteri lain yang belum terungkap dibalik penggunaan dana itu," katanya lagi. 


Tambah Iskandar, Pemda jangan hanya menerima laporan di atas meja terhadap penggunaan dana itu oleh PDAM. "Bila perlu lakukan investigasi secara mendalam terhadap penggunaan anggaran tersebut," jelasnya. 


Sambung Yatim, jangan sampai sebagian dana penyertaan modal yang didapat oleh PDAM selama ini, dijadikan pintu masuk bagi para oknum untuk pinjam pakai guna memenuhi kebutuhan pribadi. Bahkan, jangan sampai dana yang dipakai itu tidak dikembalikan. 


"Ini juga yang harus ditanyakan secara mendalam kepada bendahara PDAM. Bahkan berdasarkan informasi yang dibaca dari pemberitaan bahwa PDAM pernah menyetorkan dividen (hasil keuntungan) kepada Pemda Dompu. Padahal, selama ini dana penyertaan modal yang dipadatkan PDAM Dompu, mencapai Miliaran," terangnya lagi. 


Lebih jauh, Iskandar kembali menegaskan, sampai saat ini masyarakat Dompu, khususnya di Kecamatan Woja masih mengeluhkan dan menyuarakan  mengenai kelangkaan air bersih. 


Akibat kondisi ini, masyarakat terpaksa memanfaatkan air yang mengalir di saluran irigasi di wilayah Desa Raba, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, untuk mandi dan mencuci. 


Meski kondisi air sangat kotor dan dipenuhi kotoran manusia, tapi mau tidak mau masyarakat terpaksa memanfaatkan air tersebut. "Kondisi ini membuktikan masyarakat Dompu belum sejahtera. Padahal, air bersih kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan sehari-hari," tandasnya.


Sementara itu, sampai berita ini diunggah Direktur PDAM Dompu Agus Supandi SE, masih dalam upaya konfirmasi oleh wartawan Topikbidom.com. RUL