Anggota DPRD Dompu, Adi Rahmat (dok: Topikbidom.com) |
Dompu, Topikbidom.com - Anggota DPRD Dompu Adi Rahmat, meminta Pemda Dompu bersama Bulog agar serius menindaklanjuti aspirasi para petani. Saat ini, harga Gabah turun menjadi Rp. 3 ribu lebih per-Kilo, sementara harga Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan oleh pemerintah Rp. 4 ribu per-Kilo.
"Harga gabah saat ini anjlok (turun). Kondisi ini sangat meresahkan para petani di Kabupaten Dompu. Pemerintah dan Bulog harus segera menentukan langkah jalan keluar agar gabah petani bisa dibeli dengan HPP," ujar Anggota DPRD Dompu, Adi Rahmat, saat diwawancarai wartawan Topikbidom.com di kantor DPRD Dompu, Senin (14/3/2022).
Kata Adi Rahmat, kasihan para petani jika gabah mereka dibeli dengan harga tidak sesuai dengan HPP. Padahal, selama ini petani mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk membiayai biaya tanam dan panen.
"Masalah ini harus segera disikapi serius oleh pemerintah dan Bulog. Apalagi, saat ini para petani sedang melakukan panen," jelasnya.
Ia menyebut, anjloknya harga gabah kerap kali terjadi ketika mendekati masa panen dan ini yang selalu dirasakan petani di Kabupaten Dompu. Parahnya lagi, Bulog beralasan belum mampu menyerap gabah petani karena stok beras yang ada di Bulog masih banyak. "Kondisi ini, sangat merugikan para petani," terangnya.
Menurut Adi Rahmat, pemerintah mestinya memperkuat pengawasan terhadap pembelian gabah petani dan mencari solusi kongkrit guna mengantisipasi turunnya harga gabah. "Pemerintah juga harus serius awasi beras-beras yang masuk di Dompu yang berasal dari luar daerah," katanya.
Tidak hanya itu, alasan Bulog saat ini tidak bisa menyerap gabah petani karena masih banyak stok gabah dan beras di gudang Bulog, itu patut juga dipertanyakan. Kalau memang stok banyak, kenapa pihak Bulog tidak melakukan berbagai terobosan dan langkah agar stok gabah dan beras menumpuk.
"Pertanyaannya, kenapa stok gabah dan beras di Bulog menumpuk. Kenapa beras itu tidak dijual saja ke masyarakat-masyarakat secara langsung atau keluar daerah. Masa iya, pada saat mendekati panen selalu saja harga gabah turun," herannya.
Masih menurut Adi Rahmat, pemerintah mestinya harus menyikapi serius masalah yang dihadapi para petani. Bila perlu, pemerintah harus segera mengembalikan jatah beras untuk para ASN agar gabah petani bisa diserap. "Ini juga langkah tepat yang harus dilakukan pemerintah," tuturnya.
Tambah Adi Rahmat, Bulog cabang Bima, juga perlu mendapat perhatian serius dari Bulog pusat. "Bila perlu Bulog pusat membuka kran penyerapan secara reguler untuk Bulog Bima, agar penyerapan gabah petani bisa dilakukan secara maksimal," tandasnya. RUL