Syarifuddin S.Pdi |
Dompu, Topikbidom.com - Syarifuddin S.Pdi, dinyatakan lulus Program Sekolah Penggerak (PSP) tahun 2022. Ia salah satu dari 4 orang Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupaten Dompu, yang lulus program penyempurna transformasi sekolah yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. "Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus pada PSP tahap I," ujarnya, Selasa (12/4/2022).
Kata Dia, program ini tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Dompu. "Kemarin saya ikut tes program ini (PSP) sewaktu masih menjabat sebagai Kepala SMPN 2 Pajo. Tapi saat ini saya menjadi guru pada saat mutasi Kepsek beberapa bulan lalu," jelasnya.
Agar bisa lolos tahap berikutnya, Ia mestinya harus kembali diangkat sebagai Kepala SMPN 2 Pajo. "Inilah persyaratan yang harus dipenuhi," terangnya.
Lanjut Syarifuddin, PSP adalah program penyempurna transformasi sekolah. Sangatlah rugi daerah jika tidak mendukung program ini secara maksimal. Sebab, sekolah akan mendapatkan banyak manfaat. Bahkan, jika diuangkan, sekolah akan mendapatkan uang ratusan juta rupiah pertahun (selama 3 tahun) dari APBN.
"Ada banyak manfaat langsung buat sekolah dan daerah yakni Pendampingan konsultatif dan asimetris. Penguatan SDM sekolah. BOS kinerja dan BOS afirmasi dan Pembelajaran dengan paradigma baru. Sarana prasarana sekolah. Perencanaan berbasis data dan Digitalisasi sekolah," paparnya.
Diakui Syarifuddin, kemarin pada saat mengikuti tes PSP mendapat dukungan dari Pemda Dompu, khususnya Kepala Dinas Dikpora Dompu dan itu dibuktikan melalui surat pernyataan dukungan.
Mestinya, ditengah ia mengikuti tes itu (PSP) tidak dimutasi dari jabatan sebagai Kepala SMPN 2 Pajo dan itu sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. "Tapi saya malah dimutasi menjadi guru," heranya.
Terlepas dari hal itu, kabar kelulusan pada program PSP sudah disampaikan dan dikabarkan dirinya kepada Bupati Dompu dan Sekda Dompu. Ia juga, mengaku sudah koordinasi dengan Bupati dan Sekda. Bahkan, mereka mendukung untuk dikembalikan pada jabatan semula sebagai Kepala SMPN 2 Pajo agar bisa melanjutkan PSP ke tahap berikutnya.
"Saya berharap supaya kepala dinas dikpora bisa merespon dengan segera masalah ini, karena jadwal tahapan berikutnya (simulasi mengajar dan wawancara) akan di adakan tanggal 18 april 2022, hanya beberapa hari lagi," harapnya.
Jika tidak menjadi kepala sekolah, maka secara administrasi dirinya sudah gugur sebelum validasi dan verifikasi. "Program PSP ini adalah masa depan pengembangan diri saya dan ruang kebermanfaatan saya pada dunia pendidikan," tandasya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Dompu, Drs. H Rifaid M.Pd, terus diupayakan untuk dikonfirmasi oleh media ini. RUL