Gambar ilustrasi |
Dompu, Topikbidom.com - PT Sumbawa Timur Mining (STM) hari ini mengumumkan hasil perkiraan terbaru terkait peningkatan Potensi Sumber Daya (PSDM) Tembaga-Emas (Onto) di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kenaikan Onto, ini mencapai lebih dari 2 Miliar Ton.
Presiden Direktur STM Bede Evans mengatakan, perkiraan potensi sumber daya mineral per Desember 2021, ini memiliki total potensi sumber daya mineral tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton (Mt) @ 0,96% Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas) dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 Mt @ 0,7% Cu dan 0,4 g/t Au. Dibandingkan dengan perkiraan potensi sumber daya mineral yang telah diumumkan pada Desember 2019 yaitu total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 0,76 Mt @ 0,93% Cu dan 0,56 g/t Au dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 0,96 Mt @ 0,87% Cu dan 0,44 g/t Au (total 1,7 Bt @ 0,89% Cu dan 0,49 g/t Au).
Perkiraan potensi sumber daya mineral Onto per Desember 2021 meningkatkan sebesar 0,4 Mt atau setara dengan peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan per Desember 2019. Potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 yang ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998, berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu dan Bima, NTB. Saham STM secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A (80%), melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya dimiliki oleh PT Antam Tbk (20%).
"Perkiraan potensi sumber daya mineral terbaru ini memperkuat keyakinan kami bahwa sumber daya mineral Onto memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan tembaga kelas dunia," ungkapnya, melalui press release, Sabtu malam (23/4/2022).
Kata Dia, peningkatan potensi sumber daya mineral Onto sebesar 0,4 Mt adalah hasil dari kerja keras, dukungan, dan komitmen tim di Proyek Hu'u selama dua tahun terakhir. Perkiraan terbaru ini, juga telah memberikan optimisme bagi para pemegang saham STM dan seluruh tim STM. "Namun dengan tetap menerapkan kehati-hatian sejalan dengan perkembangan Proyek Hu’u untuk memasuki tahapan pengembangan proyek lebih lanjut," jelasnya.
Ia juga, menjelaskan STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam kawasan KK Proyek Hu'u sejak tahun 2010. Perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan hari ini adalah hasil dari analisa 74 lubang pemboran dengan total kedalaman 74.130 meter yang dibor ke dalam potensi sumber daya mineral Onto.
"Pengeboran akan terus dilanjutkan pada tahun 2022 dan seterusnya, untuk mendukung studi lebih lanjut guna menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto dan memberikan data yang lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik Proyek Huu," terangnya.
Ia menyebut, sampai dengan saat ini secara total STM telah menyelesaikan 108 lubang bor (total kedalaman 115.591 meter) di dalam kawasan KK (di Onto dan prospek lain) sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010. "Meskipun kami sangat gembira dengan pengumuman peningkatan dalam perkiraan potensi sumber daya mineral Onto, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempelajari berbagai faktor teknis, lingkungan, sosial dan finansial sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan yang sedang berlangsung," paparnya.
Tambah Bede Evans, STM berharap bahwa tahapan studi kelayakan yang sedang dilakukan akan menentukan operasi penambangan yang layak secara teknis dan ekonomis serta STM dapat mengembangkannya lebih lanjut. "Inilah yang perlu diketahui," terangnya lagi.
Sementara itu, Direktur STM Hashari Kamaruddin, menegaskan kembali keyakinannya terhadap Proyek Hu'u. "Saya sangat senang dengan kemajuan Proyek Hu'u dan pemutakhiran perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan hari ini," katanya.
Menurutnya, hubungan kolaboratif yang kuat antara pemegang saham STM, dukungan solid dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi NTB memberi STM keyakinan bahwa Proyek Hu'u memiliki potensi untuk menjadi sebuah operasi pertambangan yang signifikan di Indonesia.
STM saat ini, sedang melakukan tahapan studi kelayakan yang ditujukan untuk menentukan potensi sumber daya mineral lebih lanjut dan untuk mempelajari karakteristik hidrogeologi, panas bumi dan geoteknik dari potensi sumber daya mineral Onto.
"Beberapa tantangan teknis harus diatasi sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan seperti diatur dalam KK untuk memastikan bahwa potensi sumber daya mineral Onto dan Proyek Hu'u dapat dikembangkan menjadisebuah operasi pertambangan bawah tanah kelas dunia," tandasnya. RUL