Dompu, Topikbidom.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Dompu, dibawah kendali Kepala Disbudpar Dompu, Ir. Abdul Muis M.Si, menggelar berbagai kegiatan. Kegiatan ini, dalam rangka memperingati Festival Tambora Tahun 2022.
Berdasarkan informasi dihimpun wartawan Topikbidom.com, Berbagai rangkaian kegiatan ini antara lain, Gebyar Tambora yang diawali dengan pembukaan, pekan seni dan budaya. Festival teater pelajar SMA, SMK dan MA, Desa Wisata, Goes To Tambora, Pameran, Aktraksi seni budaya dan penjualan paket wisata yang dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni Tahun 2022 di lapangan bola Karijawa, Kecamatan Dompu.
Selain itu, juga kegiatan Pacoa Jara dengan katagori yang dilombakan terdiri dari 15 kelas yakni Kelas TK A, B, O A,OB, TH A dan B,TA,TB, TC dan Dewasa A,B,C,D,E dan F yang akan dilaksanakan di lembah Kara Desa Lepadi, Kecamatan Pajo (Mei-Juni 2022).
Trabas Tambora dengan titik star di Savana Doro Ncanga Kawasan Kawah Tambora diikuti oleh Bikers Lokal dan Nasional. Kemah Bhakti melibatkan Pramuka Penegak dan Pendega Putra Putri se-Kabupaten Dompu di lokasi Savana Doro Ncanga (Mei - Juni 2022).
Pantauan langsung wartawan Topikbidom.com, kegiatan ini diawali dengan pembukaan, Sabtu malam (21/5/2022) di lapangan Sepak Bola Karijawa. Kegiatan ini, dipimpin Kepala Disbudpar Dompu dan dibuka secara langsung Wakil Bupati Dompu H Syahrul Parsan ST didampingi Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantuan Putra SKM, M.MKes dan sejumlah pejabat serta lainnya. Hadir juga, Ketua TP-PKK Dompu, Ketua GOW Dompu dan undangan lainnya. Menariknya, pada kegiatan pembukaan ini menampilkan Pekan Budaya dengan tema Negeri Tiga Peradaban (Ini Dompu).
Kepala Disbudpar Dompu, Ir. Abdul Muis M.Si, kegiatan Festival Tambora Tahun 2022, Pemda Dompu melalui Disbudpar mengadakan berbagai rangkaian kegiatan dengan tema Ini Dompu Negeri Tiga Peradaban dengan Sejuta Investasi Menuju Dompu Mashur.
Latar belakang Festival Tambora ini, 2500 tahun sebelum Masehi tepatnya 4500 tahun lalu Dompu, adalah kerajaan yang tersohor. Dompu telah tercatat dalam buku Negara Kertagama di tahun 1331, dalam menaklukkan pertamanya Patih Gajah Mada mengalami kegagalan, karena kekuatan armada perangnya.
Saat itu, Patih Gajah Mada bersumpah, jika telah mengalahkan Nusantara dia (Patih Gajah Mada) baru akan melepaskan puasa, jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah dia akan melepaskan puasa.
"Begitulah bunyi sumpah Gajah Mada yang kita kenal dengan Sumpah Palapa. Pada penaklukan kedua, 26 tahun kemudian tepatnya di tahun 1357 Patih Gajah Mada akhirnya berhasil menaklukkan kerajaan Dompo," beber Muis mengulas tentang sejarah.
Lanjut Muis, kedigdayaan kerajaan Dompo dengan kekuatan armada perangnya, kekayaan sumber daya alam, yang merupakan lumbung pangan Nusantara untuk wilayah Timur, menjadikan Dompu tercatat dalam kitab Sejarah Negara Kertagama.
Ia juga, menyebut pada Tahun 1815 sebuah kejadian alam yang maha dahsyat, meletusnya Gunung Aram Aram yang dikenal sebagai Gunung Tambora. Dahsyatnya letusan tersebut merubah iklim dunia, dimana di kawasan Eropa terjadi musim dingin sepanjang tahun yang menyebabkan kelaparan, sejarah menyebutkan Ekspansi Napoleon juga mengalami kegagalan karena perubahan iklim tersebut.
"Peristiwa sejarah inilah yang dijadikan titik balik dari penetapan hari lahirnya Kabupaten Dompu, yang juga dikenal sebagai Negeri Tiga Peradaban," jelasnya.
Tambah Muis, pada peradaban modern saat ini, Kabupaten Dompu terus berpacu dalam mensejajarkan diri sebagai Kabupaten yang siap menyongsong Investasi, merawat dan mencintai budaya dan bahasanya.
"Meningkatkan sumber daya alamnya dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama menuju Dompu Mashur, ini bukan sesuatu yang sulit dengan semboyan Nggahi Rawi Pahu, bersama pasti kita bisa," paparnya.
Apa tujuan dan sasaran adanya berbagai kegiatan Festival Tambora Tahun 2022?
Sambung Muis, memperkuat promosi kawasan Pariwisata Tambora. Menjadikan Tambora sebagai icon Pariwisata mendunia di Pulau Sumbawa. Meningkatkan aksesibilitas, amenitas dan atraksi di kawasan Destinasi Wisata Kabupaten Dompu. Mengembangkan nilai-nilai budaya dan memperkaya keberagaman budaya Dompu.
"Mengenai sasaran yakni Masyarakat umum (calon wisatawan) lokal dan internasional. Pelaku Pariwisata, Pemerintah, Pelaku Ekonomi Kreatif dan Stakeholder Pariwisata," terangnya.
Lebih jauh, Muis menegaskan Negeri yang besar adalah negeri yang menghargai peradabannya karena alasan itulah semua berada disini mengenang peristiwa meletusnya Gunung Tambora dalam sebuah ceremony khidmat pada Festival yang disebut Festival Tambora dengan Tag Line (Ini Dompu). "Negeri Tiga Peradaban dengan Sejuta Investasi Menuju Dompu Mashur," tandasnya. RUL