Dapat Piagam Apresiasi Cegah Stunting, Wali Kota Bima: Kami akan terus berkerja keras turunkan angka Stunting

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

.

Dapat Piagam Apresiasi Cegah Stunting, Wali Kota Bima: Kami akan terus berkerja keras turunkan angka Stunting

Selasa, 06 Desember 2022

Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE, saat menerima Piagam Apresiasi Praktik Baik Cegah Stunting dari BKKBN RI

Kota Bima, Topikbidom.com - Sampai saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, terus bekerja keras dalam menjalankan program dan kegiatan. Salah satunya, kerja nyata dalam menangani kasus stunting di Kota Bima. Hasilnya, Pemkot melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dan lainnya, berhasil mencegah dan menurunkan angka stunting. 


Atas capaian ini, pun Pemkot Bima mendapat apresiasi dari BKKBN RI dalam bentuk Piagam Apresiasi Praktik Baik Cegah Stunting, atas dedikasi dan kerja keras dalam mencegah kasus stunting di Kota Bima. Piagam ini, pun diterima secara langsung Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE dari BKKBN RI pada momentum acara Penerimaan Apresiasi Praktik Baik pencegahan Stunting tahun 2022 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (6/12/2022). 


"Mari kita terus rapatkan barisan dalam menjalankan program ini (penurunan angka stunting) dengan memperkuat koordinasi dan sinergitas antar stakeholder. Hal ini mampu menambah semangat dan potensi keberhasilan program stunting yang dijalankan," ujar Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE. 


Ia menjelaskan, target Pemerintah Kota Bima terhadap penurunan angka stunting  adalah 9% di Tahun 2023. Saat ini, Kota Bima berada pada angka 14% yang sebelumnya berada pada angka 17% hanya dalam kurun waktu 3 bulan. Capaian ini, tidak serta merta membuat pemerintah puas diri, akan tetapi dirinya tetap mengimbau Dinas Kesehatan (Dikes) untuk menggerakkan tenaga kesehatannya di setiap Kelurahan dan memperdayakan Kader Posyandu. 


"Hal ini bertujuan agar sosialisasi dari program tersebut dilakukan secara maksimal dan mampu dituntaskan," paparnya. 


Lanjut Wali Kota Bima, kerja keras dalam penangan stunting ini harus mendapatkan angka 9 persen di tahun 2023."Hal ini harus dilakukan dengan cara sistem door to door dari rumah kerumah dengan basis data yang sudah kita miliki,” jelasnya.


Tambah Wali Kota Bima, koordinasi yang kuat, maka tidak ada satu program pun yang tidak mampu untuk dijalankan, khususnya pada Dinas Kesehatan yang merupakan ujung tombak dari program penurunan stunting tersebut. "Salah satunya dengan cara merubah perilaku, baik untuk gizi, sanitasi dan lain-lain," terangnya. 


Sebelumnya, acara penerimaan Apresiasi Praktik Baik pencegahan Stunting tahun 2022 dengan tema Bergerak Bersama Garda terdepan dalam Pendampingan Keluarga untuk Percepatan Penurunan Stunting yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (6/12/2022), ini dihadiri secara langsung Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin, Kepala BKKBN RI DR. dr. Hasto Wardoyo, Kementerian dan Lembaga, TNI, Polri, Gubernur/Bupati/Walikota.


Berdasarkan informasi dihimpun media ini, terdapat 2 Gubernur, 1 Walikota dan 7 Bupati se Indonesia yang menerima Apresiasi Praktik Baik pencegahan Stunting dari BKKBN RI diantaranya, Gubernur Riau, Gubernur Sulawesi Utara, Walikota Bima, Bupati Deli Serdang, Bupati Maluku Tenggara, Bupati Bireun, Bupati Kota Waringin Barat, Bupati Sinjai, Bupati Pinrang, dan Bupati Tulang Bawang. 


Masih berdasarkan informasi juga, sebelumnya Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE, dan Ketua TP PKK Kota Bima Hj Ellya H. M. Lutfi, menerima penyematan tanda penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dari Kepala BKKBN RI yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga, dilaksanakan pada 6 Juli 2022 lalu bertempat di Hotel Santika Medan. 


Sementara itu, melalui acara Penerimaan Apresiasi Praktik Baik pencegahan Stunting dari BKKBN RI diberikan kepada Pemerintah Kota Bima atas kontribusi Praktik Baik dalam mewujudkan Generasi Bebas Stunting. Upaya pencegahan serta penurunan angka stunting Kota Bima mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2017 mencapai 36,5 %, sedangkan pada tahun 2021 berhasil ditekan menjadi 17,56 %, kemudian pada tahun 2022 di bulan November ditekan menjadi 14,81 %. RUL/$