![]() |
Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, |
Kota Bima, Topikbidom.com - Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi SE, mengatakan ada 6 upaya kongkrit pemerintah daerah dalam penanganan inflasi daerah. Mulai dari, melaksanakan operasi pasar murah, sidak ke pasar dan distributor. Langkah ini, agar tidak menahan barang, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.
"Pada intinya rakor hari ini dapat memberi satu masukan dan ada langkah-langkah yang diambil, mengingat adanya kenaikan yang cukup signifikan," ungkap Wali Kota, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, bertempat di ruang rapat Wali Kota, Kamis (1/12/2022).
Pada Rakor yang juga dihadiri Asisten II, Kepala Inspektorat, Sekretaris Bappeda dan Litbang, Kepala Dinas Koperindag, Kepala Dinas Pertanian, Kepala DKP, Kepala Diskanlut, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dishub, Kepala Dinas PUPR, Kasat Pol PP dan Kabag Ekonomi Setda Kota Bima, ini Wali Kota juga menyampaikan, harus ada langkah yang harus diambil, sehingga bisa memprediksi komoditas apa yang punya peluang menyumbang angka inflasi yang begitu signifikan ini.
"Potensi-potensi inilah yang harus kita ukur semaksimal mungkin, sehingga ada titik balance mengurangi jumlah populatif," jelasnya.
Menurut Wali Kota, potensi-potensi yang menaikkan sektor lainnya seperti proses pengiriman barang melalui moda transportasi penerbangan, ini juga bisa berdampak dan tidak bisa dhindari bahwa pengaruh dari pada transportasi udara, transportasi darat, semua ini bergantung pada bahan bakar.
"Artinya harus ada tekanan dari pemerintah pusat, kira-kira peran kita dari pemerintah daerah apa dari titik-titik yang akan dilakukan," katanya.
Berangkat dari kondisi ini, Wali Kota menginginkan adanya budaya dari masyarakat untuk melakukan gerakan menanam di halaman rumah masing-masing, sehingga pasokan cabai, tomat dan lainnya tercukupi.
Selain itu, Ia juga menginginkan adanya perhatian dari dinas terkait untuk membeli pasokan beras lokal, kemudian dijual murah, dengan tujuan uang berputar ditengah masyarakat. "Mereka yang menikmati, jangan bergantung pada pasokan beras yang ada di Bulog saja," tandasnya. RUL/$