Inilah kondisi rumah warga di Kabupaten Dompu, yang tak jauh dengan bantaran sungai, saat dilanda bencana banjir sore hari tadi, Selasa (4/4/2023)
Dompu, Topikbidom.com – Musibah
bencana banjir kembali melanda Kabupaten Dompu, Senin (4/4/2023). Banjir yang
berasal dari intensitas hujan yang sangat deras dan luapan air sungai di
beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Dompu, mengakibatkan rumah – rumah warga
yang berlokasi di bantaran sungai ini terendam banjir.
Berdasarkan informasi dihimpun
media ini, intensitas hujan sangat deras mengguyur wilayah Kabupaten Dompu,
sejak siang tadi. Bahkan sampai pada malam hari ini, pun intensitas curah hujan
masih turun. “Akibat curah hujan yang deras mengakibatkan air yang mengalir di
beberapa lokasi sungai meluap keluar, sehingga sejak sore hari tadi banjir menggenangi
rumah-rumah warga khususnya yang tinggal di bantaran sungai,” ungkap Ardiansyah,
warga Kabupaten Dompu.
Kondisi ini, membuat warga di
sejumlah wilayah Kabupaten Dompu, panik dan langsung menyelematkan sejumlah harta
bendanya. “Ketinggian banjir khususnya di lokasi bantaran sungai sangat besar. Bahkan
rumah rumah warga terendam banjir,” bebernya.
Kata Ardiansyah, rumah-rumah
warga yang berlokasi di dekat bantaran sungai kerap kali menjadi langganan
banjir ketika musim hujan. Kondisi ini, selain disebabkan lokasi sungai yang tidak
mampu menampung air yang mengalir, juga disebabkan akibat gundulnya hutan di
wilayah Kabupaten Dompu.
“Gunung-gunung (hutan) di Dompu,
sudah berubah fungsi menjadi lahan pertanian yang ditanami jagung, sehingga air
hujan yang turun dari gunung tidak ada yang menahan karena pohon pohon besar
sudah dibabat habis. Akibatnya air hujan dari gunung langsung turun di lokasi
sungai dan airnya meluap keluar dan merendam rumah rumah warga,” jelasnya.
Lanjut Ardiansyah, bencana banjir
di wilayah Kabupaten Dompu, sulit dicegah karena kondisi hutan sudah gundul. Ditambah
lagi, kondisi alir sungai yang dangkal dan sempit, sehingga mengakibatkan air
sungai meluap keluar dan merendam rumah-rumah warga khususnya yang berlokasi di
dekat bantaran sungai. “Inilah alasan kenapa Dompu kerap kali menjadi langganan
banjir,” terangnya.
Tambah Ardiansyah, jika
intensitas hujan terus turun dan mengguyur wilayah Kabupaten Dompu, tentu banjir
akan semakin besar. “Tapi kalau hujannya reda, tentu ketinggian banjir akan menurun,”
katanya.
Lantas bagaimana
tanggapannya mengenai langkah pemerintah daerah mengatasi masalah bencana banjir
selama ini?
Sambung Ardiansyah, sesungguhnya
pemerintah daerah sudah bekerja luar biasa dalam hal penanganan bencana banjir.
Baik itu menyalurkan bantuan yang menjadi kebutuhan warga terdampak banjir,
juga melakukan berbagai langkah perluasan aliran sungai, salah satunya memasang
bronjong dan lainnya di lokasi sungai. “Tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah,
tidak mungkin mampu mencegah datangnya banjir selama kondisi hutan di daerah
ini masih gundul,” katanya lagi.
Rumah warga di Kabupaten Dompu
Ardiansyah juga menambahkan,
sebagai masyarakat yang terdampak banjir, semua harus legowo dan ikhlas dalam
menjalani cobaan dilanda bencana banjir. “Kalau banjir datang kita hanya dapat
bergerak untuk menyelematkan harta benda dan hanya bisa menunggu ketinggian air
banjir turun. Kemudian, setelah itu kita masing-masing membersihkan lumpur yang
masuk ke dalam rumah yang sebelumnya dibawa oleh air banjir. Inilah yang dapat
kita lakukan selama ini ketika dilanda bencana banjir,” terangnya lagi.
Sementara itu, sampai berita
ini diunggah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, belum
berhasil dikonfirmasi mengenai berapa jumlah rumah-rumah warga di wilayah Kabupaten
Dompu. Begitu juga, mengenai seperti apa langkah penanganan pemerintah saat dan
setelah Kabupaten Dompu, dilanda bencana banjir. RUL