PT STM memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan semangat mengurangi polusi
plastik melalui program pemberdayaan masyarakat 'Bank Sampah' |
Dompu, Topikbidom.com - Keberadaan PT Sumbawa Timur Mining (STM), pemegang Kontrak Karya Proyek Hu’u di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, tidak hanya memberikan dampak kemajuan untuk masyarakat dan daerah. Tapi, juga mampu mewujudkan kesadaran masyarakat untuk tetap perduli terhadap lingkungan.
Hal itu, terbukti memalui momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 4 Juni 2023, PT STM selain turut memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema Mengurangi Polusi Plastik, juga mengajak seluruh pemangku kepentingan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendaur ulangnya.
Apa yang dilakukan STM, adalah salah satu wujud nyata dari semangat mengurangi polusi plastik yang dilakukan adalah melalui program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk Bank Sampah. Bank Sampah yang dibina STM ini, meliputi 8 unit Bank Sampah di Kecamatan Hu'u dan 1 bank sampah induk di Desa Hu’u.
Presiden Direktur PT STM Bede Evans, mengatakan masyarakat mengumpulkan plastik dan menerima imbalan untuk setiap kilogram plastik yang terkumpul. Ia menyebut, pada Januari 2022 hingga April 2023, bank sampah induk telah berhasil mengumpulkan lebih dari 23,8 ton sampah plastik dengan nilai ekonomi mencapai Rp43.446.350.
"Kegiatan ini mengurangi jumlah sampah-sampah plastik yang biasanya terbuang ke Pantai Cempi, sehingga manfaatnya bisa berlipat dua, yaitu kami bisa mendukung lingkungan yang lebih bersih dan penduduk bisa mendapatkan keuntungan finansial,” ungkapnya.
Ia, menjelaskan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia PT STM, juga dipusatkan di area Nangadoro dengan melakukan kegiatan plogging (memungut sampah sambil berjalan) di sekitar area New Stagging, Jl. Lintas Lakey, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, NTB. "Kegiatan ini menjadi pengingat semangat kepedulian terhadap lingkungan bagi STM," terangnya.
Perusahaan yang menerapkan praktik-praktik penambangan yang berkelanjutan ini, pun menyadari pentingnya manajemen lingkungan hidup dan telah melakukan berbagai upaya melindung lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar wilayah eksplorasi. Baik itu, Perlindungan Air, Udara, Flora dan Fauna.
Perlindungan Air, Udara, Flora dan Fauna?
Dalam kegiatan operasionalnya, PT STM melakukan praktik melindung lingkungan sesuai dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang telah disusun sebelum kegiatan operasional dimulai.
"Hal ini diterapkan agar tercapai kegiatan pertambangan yang berkelanjutan. Berbagai aktivitas perlindungan lingkungan tersebut meliputi berbagai aspek air, udara, flora dan fauna," paparnya.
Dalam menjaga kualitas air permukaan misalnya, PT STM telah mengambil berbagai langkah termasuk monitoring secara ketat penggunaan air. SeIama tiga bulan, berbagai pengujian dilakukan di 38 titik yang mencakup air permukaan, air tanah dan air laut untuk mengukur kualitas air di sekitar Proyek Hu’u.
"Monitoring, testing dan analisa kualitas air dilakukan oleh laboratorium yang independen dan terakreditasi," jelasnya.
Lanjut Bede Evans, PT STM juga mengelola Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan juga memiliki lokasi penyimpanan bahan bakar, lokasi penyimpanan limbah cair dan tempat genset yang dilindungi pembatas - pembatas kedap air untuk menghindari kontaminasi pada daerah sekitar.
Kajian jangka panjang kerentanan air di Proyek Hu’u dan sekitarnya, juga dilakukan untuk menjadi landasan terhadap pengembangan program pendukung air bersih yang lebih mendalam lagi. Dalam melakukan manajemen dan monitoring kualitas udara, PT STM telah melakukan beberapa langkah seperti mengairi area helipad, secara ruIn menjaga emisi dari perlengkapan operasional dan kendaraan, dan melakukan langkah-langkah pengurangan debu yang diperlukan.
PT STM, juga secara rutin memonitor dan mengukur konsentrasi polutan udara seperti logam berat dan zat-zat partikulat yang dihasilkan dari kegiatan eksplorasi untuk menjaga kualitas udara sesuai dengan standar baku mutu. Flora dan fauna asli Proyek Hu’u juga penIng untuk dijaga demi keseimbangan ekosistem.
Untuk menjamin minimnya dampak kegiatan-kegiatan eksplorasi terhadap flora dan fauna, PT STM memiliki program ketat sebagai mitigasi dampak pembukaan lahan dan reklamasi. Tanah dari tahap pembukaan lahan akan disimpan untuk kegiatan reklamasi. Revegetasi, juga dilakukan sesegera mungkin setelah suatu area selesai digunakan.
Keberhasilan rehabilitas tanah dan revegetasi selalu dimonitor, termasuk dengan menggunakan kamera-kamera pengawas dalam wilayah-wilayah rehabilitas untuk menjamin aktivitas - aktivitas yang dilakukan Idak berdampak terhadap kehidupan satwa di wilayah proyek.
"Karena kami berencana mengembangkan Proyek Hu’u menjadi tambang tembaga kelas dunia yang ditunjang dengan energi terbarukan panas bumi, kami sadar akan perlunya penerapan langkah-langkah dan standar-standar lingkungan hidup yang ketat dalam semua hal yang kami lakukan"
"Ini termasuk menerapkan praktik-praktik terbaik dan melakukan hal-hal yang harusnya kami lakukan, meskipun Idak diwajibkan oleh ketentuan hukum. Kami berterima kasih karena upaya-upaya kami menjaga lingkungan di Proyek Hu'u telah diakui oleh lembaga-lembaga yang relevan," tandasnya. RUL/*