Inilah mobil pengangkut BBM diduga Illegal yang didapati secara langsung oleh Adi Sucipto Dkk di lokasi Pembangunan Tambak Udang PT. ABB di Desa Kiwu, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu |
Dompu, Topikbidom.com
– Dugaan
pelanggaran yang dilakukan perusahaan tambak udang bernama PT. Anugrah Berkah
Berkelimpahan (ABB) di wilayah Desa Kiwu, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu,
kembali terungkap. Masalahnya, tidak hanya soal legalitas izin pembangunan tambak
udang, akan tetapi juga diduga menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi secara
illegal untuk kepentingan pembangunan tambak udang.
Dugaan pelanggaran
ini, kembali diungkap Adi Sucipto Dan kawan-kawannya (dkk) pemuda Desa Kiwu,
Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, Kamis (16/5/2024) malam. Para pemuda yang diketahui
tetap optimis dalam menyuarakan masalah pembangunan tambak udang PT ABB di Desa
Kiwu, ini terjun langsung ke lapangan,
tepatnya di lokasi pembangunan tambak udang tersebut.
Di lokasi ini,
mereka menemukan dan mendapati penyaluran BBM Subsidi diduga Illegal yang
dilakukan PT. ABB. “Malam ini, kami mendapati secara langsung sejumlah drum yang
berisi BBM Subsidi Illegal yang diangkut dengan menggunakan mobil pick up warna
putih dengan nomor polisi EA 8447 N dan diturunkan (dibongkar) di lokasi pembangunan
tambak udang PT ABB,” ungkap Adi Sucipto, pada media ini.
BACA JUGA: Masih Soal Pembangunan Tambak Udang,PT ABB Diduga Gunakan BBM dan Alat Berat Illegal
BACA JUGA: Masih Soal Pembangunan Tambak Udang,PT ABB Diduga Gunakan BBM dan Alat Berat Illegal
Lanjut Adi, temuan
BBM ini membuktikan PT. ABB menggunakan BBM Subsidi secara Illegal. Padahal, sepengetahuannya
berbicara perusahaan (PT ABB,red) tentunya harus menggunakan BBM yang dibeli
secara langsung di Pertamina. Bukan sebaliknya, menggunakan BBM Subsidi yang
bersumber di SPBU. “Ini membuktikan bahwa PT ABB melanggar ketentuan dan aturan
yang ada. Khususnya mengenai penggunaan BBM Subsidi,” jelasnya.
BACA JUGA: Dugaan Pelanggaran Pembangunan Tambak Udang PT. ABB Bakal Menempuh Jalur RDPU
BACA JUGA: Dinas LHK NTB Minta PT ABB Hentikan Aktivitas Pembangunan Tambak Udang di Desa Kiwu
BACA JUGA: Soal PT ABB, Ini Jawaban Dinas LH dan Dishub Dompu
Adi menyebut, berdasarkan
hasil pantauan dan gerakannya di lapangan, terlihat penyaluran BBM Subsidi di
lokasi pembangunan tambak udang PT ABB di Desa Kiwu, kerap kali terjadi.
Bahkan, BBM Subsidi ini bersumber dan diangkut dari wilayah SPBU Dompu dan Bima
3 kali dalam Se-Minggu, dengan menggunakan mobil untuk kebutuhan BBM sejumlah
alat berat dan lainnya sebagai sarana untuk kelancaran pembangunan tambak udang.
Anehnya tambah Adi,
penyaluran BBM secara illegal jauh dari pengawasan pihak – pihak terkait, termasuk
Aparat Penegak Hukum (APH). “Ini sangat aneh, penyaluran BBM untuk kebutuhan pembangunan
tambak undang PT ABB sering kali terjadi, tapi jauh dari pengawasan dan penindakan.
Kami menduga penyaluran BBM ini juga melibatkan oknum oknum APH, sehingga penyalurannya
lancar dan terhindar dari pengawasan dan penindakan,” bebernya.
Adi menegaskan,
pihaknya akan terus menyuarakan masalah ini, termasuk mengenai dugaan pelanggaran
yang dilakukan PT ABB dalam melakukan aktivitas pembangunan tambak udang di
Desa Kiwu. “Masalah penggunaan BBM Subsidi oleh PT ABB, akan kami sampaikan dan
ungkap juga pada saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di kantor DPRD Dompu,
nantinya,” terangnya.
Tidak hanya itu, jika
persoalan mengenai pembangunan tambak udang dan penggunaan BBM oleh PT ABB, tidak
diindahkan oleh pemerintah dan pihak terkait lainnya ini, maka sebagai pemuda
dan warga Desa Kiwu, akan melakukan langkah-langkah gerak cepat, termasuk
melakukan penghadangan dan meninggalkan penyaluran BBM untuk kepentingan
pembangunan tambak udang PT ABB tersebut. “Kami tidak akan tinggal diam.
Sebagai pemuda dan warga Desa Kiwu yang selalu peduli terhadap kerusakan
lingkungan dan lainnya, akan terus bergerak sampai PT ABB diproses sesuai
dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Sementara itu,
sampai berita ini diunggah, pihak PT. Anugrah Berkah Berkelimpahan (ABB), belum
berhasil dikonfirmasi mengenai persoalan tersebut. Meski demikian, media ini
akan terus berusaha mengkonfirmasi PT ABB. RUL