Program Porang Tahun 2022, Ini Penjelasan Pemerintah

Kategori Berita

.

Program Porang Tahun 2022, Ini Penjelasan Pemerintah

Selasa, 02 Juli 2024
Inilah salah satu hasil budidaya tanaman Porang di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu 


Dompu, Topikbidom.com - Budidaya tanaman Porang, memang menjadi salah satu program unggulan pemerintah daerah yang dikenal dengan sebutan Jara Pasaka (Jagung, Porang, Sapi, Padi dan Ikan). 


Program yang dicanangkan pada saat kepemimpinan Bupati Dompu H Kader Jaelani dan Wakil Bupati H Syahrul Parsan ST MT, sudah maksimal dilaksanakan oleh pemerintah daerah, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Dompu. 


Hal ini, diungkap mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Dompu, Muhammad Syahroni SP, MM, Selasa (2/7/2024). "Bicara pengembangan Porang tahun 2022, itu kegiatannya dibagi menjadi 2 item (kegiatan)," ujarnya. 


Pertama untuk kegiatan demplot Porang dan kedua pendampingan pada pertanaman porang swadaya masyarakat. Demplot diarahkan untuk pembelian sarana produksi seperti benih porang, pupuk dan sarana produksi lainnya untuk areal demplot dan Bimbingan Tehnik (Bimtek). 


"Kalau untuk pendampingan Porang swadaya masyarakat, bentuk kegiatannya seperti pengadaan fasilitas sarpras dan pendataan porang serta sertifikasi lahan porang," jelas Muhammad Syahroni yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Dompu. 


Lantas, bagaimana realisasi anggaran untuk program Porang?


Mengenai anggaran kegiatan Porang tahun 2022, dominan diarahkan untuk kegiatan demplot seperti pengadaan benih dan Bimtek. "Selain itu, juga termasuk pengadaan sarpras yang lain lain," terangnya. 


Ia, juga menegaskan terkait pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan hampir relatif tidak ada masalah dan sudah mengikuti mekanisme dan peraturan yang berlaku. "Bahkan di tahun 2023 sudah di audit oleh BPK dan tidak ada masalah yang ditemui, baik fisik maupun admistrasi," paparnya. 


Lantas bagaimana dengan hasil budidaya tanaman program Porang?


Muhammad Syahroni yang biasa disapa Dae Roni, ini juga menjelaskan sepanjang tahun 2022 dan 2023 setelah dilakukan demplot dan pendampingan harga Porang berangsur-angsur turun drastis, sehingga minat petani pun berkurang membudidayakan Porang. 


"Tapi, Alhamdulillah tahun ini harga Porang berangsur baik, sehingga pasar menjadi sangat menarik. Kondisi ini harus menjadi atensi pimpinan Distanbun," tandasnya. RUL/ADVERTORIAL