Ketua Komisi I DPRD Dompu, Ir. Muttakun (Fraksi Partai Nasdem) |
Dompu, Topikbidom.com - Komisi I DPRD Dompu, belum lama ini meminta kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah Kabupaten Dompu, agar segera bertindak dan menyikapi perilaku para pasukan Buzzer (pengguna Facebook) pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Dompu Periode 2024-2029 di jejaring sosial Facebook (Medsos).
Para Buzzer ini, terlihat saling serang dan saling menjatuhkan demi mempertahankan Paslon masing-masing yang akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024.
"Dunia Maya itu nyata. Diskominfo segera bersinergi dengan Bawaslu dan APH. Bentuk tim khusus Cyber Patrol yang berselancar di dunia Maya," ujar Ketua Komisi I DPRD Dompu, Ir. Muttakun (Fraksi Partai Nasdem), melalui pernyataannya di Grup WhatsApp Lakeynews.com, Rabu (4/9/2024).
Ia, pun mengungkap nyatanya dari dunia Maya-lah friksi 2 kubu Paslon yang saat ini bertarung di Pilkada 2014 sudah meruncing, padahal belum masuk masa kampanye. "Pasukan buzzer saling serang hingga saling menjatuhkan, bahkan dengan semangatnya ingin langsung knock down lawannya.Ngeri, ngeri, ngeri," bebernya.
Kata Muttakun, semua tidak ingin membiarkan perilaku buruk dari para buzzer ini. Pemerintah Kabupaten Dompu, harus segera hadir untuk mencegah perilaku yg membahayakan bagi demokrasi yang beradab dan bermartabat.
"Di era teknologi digital yang berkembang pesat saat ini kita tak bisa lagi mengharapkan semata pengawasan tahapan penyelenggaraan Pilkada secara tatap muka atau langsung akan tetapi juga harus terlibat aktif melakukan pengawasan di dunia maya melalui Tim Khusus Cyber Patrol," jelasnya.
Sebagai komitmen untuk mewujudkan Pilkada 2024 di Kabupaten Dompu yang damai, aman dan bermartabat, maka pembentukan Tim Khusus Cyber Patrol menjadi sangat urgen. "Tim Khusus ini secara tidak langsung memperkuat peran Bawaslu sebagai pengawal tegaknya demokrasi yang berlangsung dalam pemilihan kepala daerah," terangnya.
Berangkat dari kondisi ini, dirinya selaku Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu, meminta kepada Bawaslu dan Diskominfo agar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap aktifitas-aktifitas para buzzer dari masing-masing pendukung kedua Paslon yang dinilai sudah tidak lagi menjunjung tinggi etika, adab dan kesopanan dalam berdemokrasi.
"Jika tidak ada langkah kongkrit dari Diskominfo dan Bawaslu dalam Minggu ini untuk membentuk Tim Khusus Cyber Patroli, maka kami Komisi I akan segera mengambil peran untuk melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam rangka mendorong pembentukan Tim Khusus Cyber Patrol atau Patroli Siber," tegasnya. RUL/ADVERTORIAL