Ir. Muhammad Ruslan/Dae Olan (kanan) dan Bambang Firdaus/BBF (kiri), saat di lokasi kampanye terbatas, tepatnya di Kelurahan Simpasai
Dompu, Topikbidom.com - Ir. Muhammad Ruslan, atau yang akrab disapa Dae Olan, menjelaskan mengenai alasannya dirinya memberikan label Raport Merah pada kepemimpinan Kabupaten Dompu, saat ini.
Raport Merah tersebut, indentik dengan penilaian terhadap roda pemerintahan Bumi Nggahi Rawi Pahu yang terkesan jalan ditempat.
"Ada banyak yang belum mengerti apa arti Rapot Merah itu," ujar Dae Olan, saat menyampaikan sambutannya pada acara Kampanye Terbatas Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Dompu, periode 2024-2029 nomor urut 1, Bambang Firdaus SE - H Sirajuddin SH (BBF-DJ) di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Rabu (16/10/2024) malam.
Kata Dia, bicara soal program yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Dompu, sampai saat ini tidak menunjukan eksistensi kemajuan terhadap program tersebut. Padahal, baru bisa dikatakan maju dan berkembang, itu harus ada tolak ukur kemajuan dari biasanya, termasuk mengenai program Jagung.
Ia, menyebut selain soal harga jual jagung yang jauh dari harapan petani, juga mengenai modal yang dikeluarkan petani untuk melakukan aktivitas menanam jagung. Belum lagi, soal ketersediaan bibit jagung dan pupuk. Begitu juga, mengenai program Padi yang jauh dari kata kemajuan alias jalan ditempat. "Realita ini apakah bisa disebut program tersebut menunjukan adanya kemajuan," jelasnya.
Lanjut Dae Olan, wajar semua orang, khususnya masyarakat memberikan penilaian mengenai kinerja kepemimpinan saat ini. Kalau beralasan kepemimpinan saat ini hanya 3,5 tahun saja, sehingga tidak program tidak bisa dijalankan secara maksimal, itu salah besar.
"Kita, bahkan masyarakat bila perlu memberikan penilaian setiap tahun. Lantas, dari mama logika dan tolak ukurnya sehingga program itu dikatakan maju dan berkembang. Maka sudah jelas kalau kita menyebut Rapot Merah untuk kepemimpinan saat ini," terangnya.
Bicara soal penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Dompu, itu bukan semata karena program pemerintah daerah, tapi angka penurunan tersebut, lebih dipacu oleh sentuhan program - program pusat, melalui bantu PKH, BLT dan lain lain. "Inilah fakta yang terjadi yang perlu kita ketahui secara bersama," jelasnya lagi.
Melihat dari kondisi Kabupaten Dompu, saat ini sambung Dae Olan, sudah sepantasnya masyarakat memilih untuk tidak lagi percaya terhadap program yang dicanangkan sebelumnya. Maka itu, lewat kesempatan ini, dirinya menyatakan bahwa BBF-DJ adalah pilihan yang tepat untuk menjadi pemimpin di Bumi Nggahi Rawi Pahu.
"Kita butuh perubahan untuk menuju Dompu yang maju. Saya yakin, ini yang diharapkan masyarakat," terangnya lagi.
Apalagi tambah Dae Olan, BBF-DJ dikelilingi dan didukung oleh tokoh tokoh yang berpengaruh di Bumi Nggahi Rawi Pahu yang eksistensinya tidak diragukan."Mari kita sambut perubahan Menuju Dompu yang Maju," tandasnya. RUL